Chapter 34

5 0 0
                                    

Saat sedang mengecek keadaan Tan, tiba-tiba ada tangan yang menyentuh tangan Stella dan itu membuat Stella sangat terkejut. Stella pun melihat kearah Tan dan tersenyum.

" Maaf jika Dokter membangunkanmu. Apa yang kau rasakan? " Tanya Stella

" Aku mual cekali Doktel. " Jawab Tan yang terbangun dari tidurnya

" Apa sebelum tidur kau sudah meminum obatmu? " Tanya Stella sambil terus tersenyum pada Tan

" Iya...cudah. Mom yang kacih ke Tan. Tapi kenapa mual telus Dok? " Tanya Tan dan itu membuat Stella merasa kasian pada Tan

Sebelum Stella menjawab pertanyaan Tan, Ibunya memotong pembicaraan mereka.

" Maaf Dokter, bisa titip Tan sebentar. Saya ingin pulang untuk mengganti pakaian Tan yang kotor dengan yang baru. Apakah merepotkan? " Tanya Ibu Tan hati-hati pada Stella

" Oh...tidak apa-apa Bu. Lagipula hari ini jadwal saya untuk memeriksa keadaan Tan. Silahkan Bu, saya akan menjaga Tan. " Jawab Stella

" Terima kasih Dok. Tan....Mom pulang sebentar ya? Tan jangan nakal sama Dokter. " Kata Ibunya pada Tan

" Ciap Mom. Tan tidak akan nakal. " Jawab Tan

" Anak pintar. Saya permisi ya Dok. " Kata Ibu Tan berpamitan

" Baik Bu, saya akan menjaga Tan. Berhati-hati di jalan Bu. " Jawab Stella

" Terima kasih Dok. " Ibu Tan pun keluar dari kamar dan Tan kembali bertanya pada Stella dengan pertanyaan yang belum dijawab oleh Stella

" Doktel kenapa mual telus? " Tanya Tan lagi menuntun jawaban dari Stella

Stella yang mendengar itu langsung duduk disamping tempat tidur Tan.

" Itu dinamakan efek samping dari pengobatan, Tan. Pasti akan hilang dengan sendirinya. " Jawab Stella

" Apa itu e...ep.... ? " Tanya Tan tidak mengerti dan itu membuat Stella tersenyum

" Efek samping, Tan. Itu artinya obat yang kau minum sedang bekerja untuk menyembuhkan Tan. Apa Tan mengerti sekarang? " Tanya Stella pada Tan

" Ehm...aku cekalang mengelti Doktel cantik. " Jawaban Tan membuat Stella terkejut

" Heheheheh....kenapa Doktel bengong? Apa Tan nakal cama Doktel cantik? " Tanya Tan

" Ah...tidak apa-apa Tan, hanya kaget. Kenapa Tan menyebut Dokter seperti itu. Nama Dokter adalah Stella. " Jawab Stella

" Tidak mau. Doktel itu Doktel cantik. " Jawab Tan sambil memajukan bibirnya cemberut dan itu membuat Stella tertawa geli melihatnya

" Oke...oke...kau boleh memanggilku begitu. Apa kau mau sesuatu saat ini? " Tanya Stella pada Tan

" Apa...aku akan cembuh Doktel cantik? " Pertanyaan Tan membuat Stella sangat bingung bagaimana menjawabnya

" Ehm...tentu. Kau pasti akan sembuh. Kenapa Tan bertanya seperti itu? " Tanya Stella

" Kalau Tan akan cembuh, kenapa Tan cendirian cekarang. Teman-teman Tan, tidak ada yang datang untuk main cama Tan. Apa meleka cembuh? " Pertanyaan Tan sangat-sangat membuat Stella bingung untuk menjawabnya

Karena teman-teman seumuran Tan....banyak dari mereka yang tidak tertolong karena kondisi mereka yang buruk saat dibawa kerumah sakit, jika ada yang sembuh pun bukan sembuh tetapi orang tua mereka memindahkan anaknya ke rumah sakit lain atau bahkan ke luar negeri dengan alasan pengebatannya lebih baik.

" Ehm...iya mereka pasti sudah sembuh. Mungkin mereka sedang berlibur bersama keluarga. Jika sudah kembali pasti mereka akan datang menemuimu. Tapi....sebelum mereka datang, bukankah lebih baik Tan sembuh, jadi bisa bermain bersama. " Jawab Stella yang berharap jika Tan bisa mengerti perkataannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 20, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Mistake, My Destiny (Hiatus)Where stories live. Discover now