Chapter 10

4 0 0
                                    

Back to side

" Setidaknya aku sudah membelikan pakaian itu. Aku akan ke kamarku. " Jawab Ice kepada Ibunya sambil berlalu dari hadapan Ibunya dan juga Stella

" Dasar anak itu, sifat dan sikapnya sangat keras sekali. Maafkan dia ya Stella? " Kata Tante Hana

" Tidak apa-apa Tante, justru aku yang seharusnya meminta maaf pada Kak Ice karena merepotkan. " Jawab Stella

" Sudah seharusnya dia begitu. Tapi mudah-mudahan kau suka bajunya ya? Sekarang mandilah dulu, gunakan kamar tamu. Ayo Tante antar. " Jawab Tante Hana sambil mengantarku ke kamar tamu di lantai 2.

" Nah..kau gunakan kamar ini, jika kau butuh sesuatu panggil saja Tante atau para maid atau kau bisa juga meminta bantuan pada Ice, kamarnya yang ada diujung itu. " Kata Tante Hana padaku sambil tersenyum

" Baiklah Tante. Terima kasih. Aku permisi masuk dulu. " Jawab Stella

" Oh...baiklah sayang, setelah kau selesai cepatlah turun ke bawah untuk makan malam. " Kata Tante Hana pada Stella sambil jalan menuju ke ruang makan di bawah

" Baik Tante. " Jawabku singkat dan segera masuk ke dalam kamar.

Saat masuk ke dalam, Stella cukup terkejut dengan apa yang dia lihat karena kamar yang saat ini dia gunakan sangat besar, bahkan hampir sebesar ruang tamu di rumahnya. Setelah sadar dari lamunannya, Stella segera menuju ke kamar mandi.

15 menit kemudian

Setelah Stella selesai mandi, maka dia pun segera membuka kantong belanja yang diberikan oleh Kak Ice padanya sebelumnya. Setelah membuka kantong itu, Stella pun terkejut.

" Pakaian ini sangat cantik dengan model pakaian simple dan celana jeans. Selera Kak Ice sangat bagus. Ah....sebaiknya cepat aku kenakan dan segera turun ke bawah. " Stella pun berbicara pada dirinya sendiri

Setelah mengenakan pakaian itu, maka Stella melihat dirinya melalui cermin yang ada pada lemari pakaian di kamar itu.

" Pakaian ini pas untukku begitu pula dengan celana jeansnya. Bagaimana Kak Ice bisa mengetahui ukuran baju dan celana yang kugunakan? Ah...bisa saja Kaka Ice bertanya pada kekasihnya. Sudahlah, jangan dipikirkan. Lebih baik aku turun sekarang. " Setelah Stella berbicara sendiri maka dia pun segera keluar dari kamar dan menuju ke ruang makan yang berada di bawah untuk bertemu dengan Tante Hana dan Kak Ice.

Setelah sampai di ruang makan Stella hanya melihat Tante Hana, Bibi Pei dan para maid saja tetapi tidak melihat Kak Ice.

" Stella sayang, akhirnya kau turun dan well.......pilihan baju yang bagus. Aku rasa Ice bisa membaca ukuran pakaian dan celanamu. " Kata Tante Hana setelah sadar bahwa Stella sudah berada di ruang makan dan juga menggodanya

" Tante ini bicara apa? Mungkin Kak Ice bertanya pada seseorang maksudku teman atau... " Sebelum Stella menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba Tante Hana memotong pembicaraan Stella

" Kemana anak itu? Bukannya segera turun ke ruang makan. " Kata Tante Hana

" Akan saya panggilkan Nona Muda Ice kesini, Nyonya. " Bibi Pei menyambung perkataan Tante Hana.

" Tidak perlu, biar calonnya saja yang memanggilkan. Stella bisakah kau panggilkan Ice untuk makan malam? " Kata Tante Hana

" Ca...Calon...??? Ak...Ak....Aku Tante? " Tanyaku pada Tante Hana untuk meminta penjelasan.

" Nanti kau akan tahu Stella, tapi sekarang lebih baik kau panggil anak itu untuk segera makan malam bersama. " Kata Tante Hana

" Bagaimana jika Kak Ice tidak mau Tante? "

My Mistake, My Destiny (Hiatus)Where stories live. Discover now