Chapter 8

8 0 0
                                    

Setelah sampai di depan pintu rumahnya, tiba-tiba pintu itu terbuka dan muncullah Bibi Lim dari balik pintu dan itu membuatku kaget.

" Selamat malam dan selamat datang Nona Stella. "

" Ya..Tuhan...kau mengagetkanku Bi. Apa Kakaku sudah tidur? " Tanyaku pada bibi Lim

" Sudah Nona. Mereka terus saja menanyakan kemana Nona pergi. " Kata Bibi Lim

" Lalu apa yang Bibi katakan pada mereka? "

" Bibi jawab jika Tuan, Nyonya pergi bersama Nona untuk makan malam diluar. "

" Mereka percaya? Bi...tolong jangan katakan apa-apa tentang perjodohan atau apapun itu pada mereka berdua, Bibi tahu alasannya kan? " Kata Stella

" Mereka tidak bertanya apa-apa lagi Nona. Baik saya paham Nona. Apa Nona yakin dengan semua ini? "

" Tidak tahu kenapa aku justru merasa kasihan padanya Bi. Aku menyakini bahwa sedikit harapan jika kita percaya pasti akan berbuah baik. "

" Ya sudah, sekarang masuk ke kamar, setelah itu mandi dan... " Kata Bibi Lim tapi belum selasai sudah dipotong dan dilanjutkan oleh Stella

" Dan Tidur. Ya aku tahu Bi. Itu adalah kata-kata mutiaramu saat kau menjaga kami semua. Terima kasih Bi. " Jawab Stella lalu menuju kamarnya.

" Satu lagi Bi...aku sangat senang bertemu dengannya. Setelah waktu yang sangat lama, kami bertemu lagi, tapi hanya satu yang berubah, Kak Ice terlihat sangat dingin dari sikap dan sifatnya. Apa Mom dan Dad sudah pulang Bi ? " Tanyaku pada Bibi Lim

" Tuan dan Nyonya belum pulang Nona, mereka bilang masih bersama dengan Keluarga Tuan Mark. " Jawab Bibi Lim

" Oh...begitu ya? Baiklah aku akan ke kamarku. Selamat malam Bi. " Jawabku pada Bi Lim

" Selamat malam Nona. " Jawab Bibi Lim

Aku pun segera menuju ke kamarku untuk tidur.

Ice side

Setelah aku menganntarkan Stella pulang ke rumahnya, aku pun pulang ke rumahku dan selama di perjalanan pulang itu, aku tidak bisa berhenti memikirkan Stella.

" Akhirnya aku memiliki kesempatan untuk dekat dengannya. Sepertinya malam ini aku akan bermimpi indah bahkan sangat indah. " Ucapku pada diriku sendiri.

" Apa aku harus meneleponnya sekarang? Aku lupa untuk memberikan nomor ponselku padanya. "

Setelah memiliki pemikiran seperti itu akhirnya aku mengambil ponselku untuk menelephone atau sekedar memberi pesan agar ia menyimpan nomorku. Tapi setelah aku membuka ponselku sendiri aku cukup terkejut, karena background dalam ponselku.

' Shit...sial....siapa yang mengubah menjadi fotonya? Ini gawat...apa tadi Stella melihatnya? Aku rasa dia telah melihatnya. Apa yang akan dipikirkannya tentang ini? bagaimana ini? ' Batin Ice

Akhirnya tanpa berfikir dua kali aku pun menulis pesan di ponselku dan segera mengirimnya kepada Stella.

To : Stella

Selamat malam Stella, aku Ice.

Hanya ingin memberitahukan nomor ponselku saja

From : Ice

Akhirnya pesan pun terkirim, tetapi itu membuatku sangat khawatir jika pesanku itu tidak dibalas oleh Stella karena foto itu. aku sudah menunggu pesan balasan dari Stella selama 5 menit dan itu membuatku khawatir. Tetapi tidak beberapa lama, ponselku pun berbunyi, dan ternyata aku mendapat balasan lalu aku segera membukanya.

My Mistake, My Destiny (Hiatus)Where stories live. Discover now