Chapter 3

14 2 0
                                    

Keesokan harinya

Semuanya berjalan seperti biasanya, sarapan bersama dan melakukan kegiatan sehari-hari, sangat normal.

" Kalian siap untuk menjalani hari pertama kalian di tempat kerja dan kampus baru? " tanya Ayah pada kami bertiga.

" Aku siap Dad, menjalani hari pertama kerja di tempat baruku. " Jawab kak Tina dan Kak Ann bersamaan.

" Bagaimana denganmu Stella? Ayah lihat kau merasa khawatir. " Tanya Ayah padaku, dan itu membuatku sedikit terkejut karena Ayahku sepertinya bisa membaca raut wajahku.

" Aku hanya merasa khawatir saja Dad. Ini adalah hari pertamaku ke kampus baru, walaupun belum resmi melakukan perkuliahan, hanya sebatas bertemu Pimpinan Kampus saja tapi masalahnya adalah aku belum bisa bahasa Thailand hanya bisa menggunakan bahasa Inggris. " Jawabku.

" Dad minta maaf padamu Stella, tapi jika itu membuatmu khawatir, Dad bisa menghubungi Zee untuk membantumu. " Jawab Ayah.

" U-U-Uh...tidak perlu Dad, itu malah merepotkan Kak Zee jika harus mendampingiku terus, apalagi Kak Zee harus fokus pada tugas akhirnya. Aku bisa mengatasinya Ayah. " jawabku percaya diri yang sebenarnya adalah aku malu.

" Oooohhhhh......manis sekali. " Kaka Tina dan Kak Ann mencoba untuk menggodaku.

" Baiklah Dad, aku pergi du...lu...." Jawabku percaya diri, tapi belum ada 2 langkah aku sudah dikejutkan dengan kehadiran Kak Zee.

Terkejut? Pastinya aku terkejut, karena Ayah tidak membicarakan apa-apa sebelumnya. Tapi entah kenapa, aku merasa senang bisa melihat Kak Zee lagi bisa ditekankan dengan kata LAGI.

" Selamat pagi Paman? Selamat pagi semuanya? " Tanya Kak Zee kepada kami semua.

" Hey...Bro...Kenapa kau datang kesini pagi-pagi sekali? Merindukan kami atau yang lain ???? " Tanya Kak Ann sambil menunjuk kearahku.

" Ann, jangan menggoda Nong Zee dan terlebih jangan menggoda adikmu. " Kata Ayah membelaku.

" Dad yang memintanya datang, karena ayah khawatir dengan Stella, setidaknya Zee bisa mengawasinya karena mereka satu kampus. Maaf merepotkanmu Zee. " Kata Ayah

" Tidak apa-apa paman, senang bisa membantu. Lagipula aku ini sudah semester akhir jadi jadwalku tidak padat dengan kuliah tetapi hanya akan ke perpustakaan saja mencari materi untuk skripsiku Paman " Jawab Kak Zee

" Syukurlah kalau begitu. Nah...Stella pergilah dengan Zee dan bertanya dan belajarlah dengannya. " Perintah Ayah padaku.

" Eh...Ehm....baik Dad. " Jawabku singkat karena bingung.

" Hai...Zee, jangan macam-macam dengan adik kecil kami. Kalau terjadi sesuatu padanya pasti kaulah penyebabnya. " Kata Kak Tina menimpali lalu pergi bersama Kak Ann.

" Baiklah Dad, aku pergi dulu. Mom aku pergi dulu ya " Kataku pada Ayah dan Ibu bersamaan.

" Hati-hati ya Nak. Kami titip Stella padamu ya Zee. " Jawab Ibuku dan ayahku hanya menganggukkan kepala saja.

' Titip? Memangnya aku barang? Memangnya Kak Zee membuka jasa penitipan turis? Ayah dan Ibu sangat berlebihan. Tapi.....aku harus bagaimana ya? Aku tidak mengenal Kak Zee, pasti jadi kikuk nanti. ' Batinku sambil melirik kearah Kak Zee.

Saat aku bersamanya terasa sangat nyaman

Walaupun baru 1 hari kami bertemu

Aku merasa sangat nyaman

Dia lucu, baik, menarik, pintar, dan yang paling penting lagi

Perhatian

Senang rasanya memiliki teman baru.

My Mistake, My Destiny (Hiatus)Where stories live. Discover now