"Dimana?"

"Malaysia."

Arka sedikit terkejut, mengapa bisa sejauh itu?

"Oh," sahutnya singkat.
"Kapan Kamu bakal mulai usahanya?" tanyanya lagi.

"Secepatnya. Aku bakal di Banten dulu seminggu, udah gitu langsung ke Malaysia."

Arka tak menanggapinya, lalu ia menoleh dan didapatinya Faizah menunduk sambil menangis.

"Ai," panggil Arka pelan.

"A aku gapapa kok. Gimana pun juga ini semua pasti terjadi," ujar nya sambil sedikit sesegukan.

Ingin sekali rasanya Arka memeluk Faizah dan menenangkannya, namun ia tahu batasan. Bagaimana pun nakalnya Arka, ia juga paham mengenai Agama. Ia hanya bisa diam mendengarkan keluh kesah Faizah.

Sudah 20 menit mereka disitu. Arka mengajak Faizah untuk pulang karena jam menujukkan pukul 10.25.

Faizah pulang menaiki angkot dengan di temani Arka. Ketika sudah sampai di depan kost-an Faizah, Arka mengeluarkan sebuah ganci boneka berwarna biru, kesukaan Faizah.

"Jaga diri Kamu baik-baik di sana, ya. Jangan pernah lupain aku, aku juga bakal nunggu kamu."

"Makasih," sahut Faizah sambil tersenyum menahan sedihnya.

"Aku pamit, Assalamu'alaikum," pamitnya.

"Wa'alaikumussalam."

Faizah masuk meninggalkan Arka yang masih berdiri di depan gerbang dan pergi setelah memastikan Faizah masuk.

"Eh? Mira?"

Mira yang sedang duduk di depan kamar Faizah menengok dan tersenyum ke arahnya.

"Ngapain Mir? Udah lama?"

"Lumayan sih. Emm sebenernya ada hal yang mau gue omongin sama Lo," ujar Mira gugup.

Faizah merasa heran dengan perilaku Mira akhir-akhir ini, dan sekarang ia ingin bicara dengannya? Tentu saja ini membuat Faizah curiga.

"Masuk dulu, yuk," ajak Faizah.

"Eh tapi nggak disini."

***

"Ada apa?" tanya Faizah ketika mereka sudah duduk di sebuah cafe tak jauh dari kost-an Faizah.

"Emm ... Gimana ya, gue agak ragu buat ngomongnya."

"Kenapa sih Mir? Udah ngomong aja, jangan ragu sama gue mah."

"Tapi sebelumnya gue mohon, Lo jangan marah sama gue."

Faizah makin penasaran dengan ucapan Mira yang setengah-setengah itu. "Iya, kenapa sih?"

"Gue ... Gue mau minta maaf sama Lo. Sebenarnya, yang ngelaporin Lo ke pak kepsek itu ... Gue," jelas Mira sambil menunduk tak berani menatap wajah Faizah.

Karena tak mendapat respon dari Faizah, Mira meberanikan diri menatap Faizah yang ternyata hanya diam tak menjawab.

"Zah?"

"Gimana ceritanya?"

"Ma maafin gue Izah, gue gak bermaksud buat ngebuat Lo sampe di keluarin dari sekolah kok. Gu-"

"Gimana ceritanya?"

"Eh i iya, sebenernya ...."

Flashback on...

"Faizah mana Mir? Dia jadi ikut 'kan?" tanya Hana.

Mereka kini sedang berdiri di gerbang sekolah. Suasana sekolah yang sudah sepi karena para murid sudah pada pulang, di tambah tidak ada kegiatan eskul hari ini.

Sudah 35 menit mereka berdiri menunggu Faizah yang katanya pergi ke toilet, tapi sudah selama ini Faizah belum juga muncul.

"Lo liat deh Mir, gue takut terjadi apa-apa sama Faizah," pinta Syifa.

"Yaudah, gue samperin dulu, ya."

Mira menghentikan langkahnya beberapa meter dari posisi Faizah saat ini. Ia melihat Faizah yang sedang berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman Zia dan Dinda.

Mira mengeluarkan ponselnya dan mulai merekam kejadian itu. Namun ia lupa bahwa tombol rekamannya belum ia pencet.

Ia melanjutkan rekamannya namun sayang yang terekam hanya kejadian Faizah yang membalas perbuatan Kyra.

Mira yang saat ini tak bisa membantu Faizah maka dari itu ia mengambil rekaman tersebut dan akan melaporkannya kepada kepala sekolah. Ia berusaha dengan keras meyakinkan Bapak Kepala sekolah bahwa Kyra yang memulai itu semua. Namun sayang Beliau tidak mempercayai ucapannya karena tak ada bukti.

Flashback off

"Gue beneran minta maaf Izah ... Hiks ... gue gak pernah bermaksud buat Lo sampe di keluarin dari sekolah. Hiks...  Gue mohon Lo jangan marah sama gue, ya? Gue nyesel udah rekam bahkan nunjukin rekaman itu ke pak kepsek," jelas Mira di sertai tangisnya.

Faizah menghela nafas dalam sebelum menjawab. "Gue maafin Lo kok. Lagian ini emang salah gue juga. Gue gak akan marah sama Lo karena Lo itu temen gue. Tapi, gue cuman minta satu hal, Lo jangan ceritain ini semua ke yang lain ok?"

"Gue gak pernah dan gak akan pernah ceritain itu ke yang lain kok. Selama ini gue pendem karena gue penhen cerita ke Lo sekalian minta maaf." Mira sudah mulai tenang karena mendengar penuturan Faizah.

"Gue bersyukur karena itu Lo. Kalau orang lain gue gak tau bakal kayak gimana."

"Yaudah gue duluan, ya. Teh Riani udah sampe. Makasih atas kejujuran Lo, dan salam buat yang lain. Assalamu'alaikum," pamit Faizah meninggalkan Mira di cafe dan mulai berjalan menuju kostnya.

Manis, Tapi Galak [END || REVISI]Where stories live. Discover now