14

5.6K 411 30
                                    



Flashback on

"kyra, gue suka sama lo, gue cinta sama lo. Plis, lo mau kan ja-" belum sempat Hendra menyelesaikan kalimatnya, keyra langsung memotongnya.

"tapi gue sukanya sama Arka, gue gak suka sama lo!" tolaknya.

"Arka udah jelas-jelas gak suka sama lo, key. Apa dia pernah ngelirik lo barang sedikit aja? Nggak kan? Plis, lo gak usah buat diri lo capek cuman buat ngejar orang yg nganggap kehadiran lo aja enggak." ujar Hendra.

"gu gue akan berusaha. Gue harus berhasil dapetin hatinya Arka. Gue, gue bakal nembak dia" ucap Kyra yakin.

"key..."

"maaf ya kak"

Hendra hanya tersenyum miris menanggapinya. Ia tak habis pikir, bagaimana mungkin seorang wanita begitu keras ingin mendapatkan hati seorang pria yg tidak meliriknya sama sekali. Sedangkan ia, sudah jelas Hendra menyukai Kyra, sangat dalam. Namun dengan mudahnya Kyra menolaknya dan bersikeras mengejar Arka.

Dua hari setelahnya, seisi sekolah menjadi heboh dengan tersebarnya berita bahwa Kyra menembak Arka ditengah lapangan sekolah. Ia penasaran, alih-alih dapat melihat Kyra bahagia, namun yg didapatinya Kyra tengah terduduk lesu sambil menahan malu, amarah dan tangisan yg tak berhenti. Ia bingung, kenapa? Kenapa gadisnya menangis? Apakah Arka sudah menerimanya? Atau justru menolaknya?

Ia menghampiri  Kyra yg terduduk dihalaman belakang sekolah. Ia berjongkok dihadapannya.

Merasa ada yang datang, Kyra mendongakkan kepalanya. Didapatinya Hendra yg tengah menatapnya.

"ka kak Hendra? Ng ngapain?" tanyanya berusaha menghapus air matanya.

"lo gapapa?" tanya Hendra balik.

"gapapa" jawab Kyra sambil menundukkan kepalanya. Bagaimana mungkin ia tidak apa-apa? Hatinnya sungguh sakit.

Kyra menundukkan kepalanya, ia malu menatap Hendra, karena ia sudah menyia-nyiakan orang yang sungguh mencintainya dan malah mengejar orang yg justru tak melihatnya sedikitpun.

"ma maafin aku kak" ucapnya masih sambil sesenggukan.

"udah, lo jangan nangis. Air mata lo terlalu berharga buat nangisin orang kayak gitu" ujar Hendra menenangkan.

Kyra masih tetap menangis. Ia merasa sedih, kesal, kecewa dan malu saat ini. Bagaimana tidak malu?  Ia menyatakan perasaannya kepada seorang Arka ditengah lapangan sekolah. Sudah pasti hal itu menjadi perhatian semua orang. Alih-alih berharap ia diterima oleh Arka, justru orang itu menolaknya tanpa satu katapun. Ya, Arka langsung  meninggalkan Kyra tanpa berbicara satu katapun. Sakit? Tentu saja, Malu apalagi. Karena setelah itu pasti ia akan menjadi bahan pembicaraan orang lain.

"kak" panggilnya dengan suara seraknya.

"hm?" sahut Hendra.

"a aku harus gimana kak?" tanya Kyra.

"apa?" tanyanya bingung.

"aku malu. Aku, aku pasti jadi bahan pembicaraan orang lain. Aku aku takut, pasti setelah ini aku akan dibully" ujarnya terbata.

"lo tenang aja, ada gue disini yg akan selalu melindungi lo" ujar Hendra.

Kyra mendongakkan kepalanya menatap Hendra. Ia tak paham dengan maksud ucapan Hendra barusan.

"m maksudnya" tanyanya.

Hendra tersenyum manis kepada Kyra dan berkata "gue ulangin pertanyaan gue, lo mau jadi pacar gue?"

"eh?"

"gimana?"

"ta tapi kak, a aku gabisa" ujar Kyra kembali menundukkan kepalanya menatap rumput yg ia pijaki.

"kenapa?" tanya Hendra.

"aku gamau, aku gamau ngejadiin kakak cuman sebagai pelarian. Aku gamau nyakitin kakak, aku gamau buat kakak menyesal" ujarnya.

"lo gak pernah nyakitin gue, dan lo gak akan pernah bikin gue menyesal" jelas Hendra.

"tapi aku udah sering nyakitin kakak. Aku selalu menolak kakak"

"tapi bagi gue, semua itu bukan penolakan. Karena semuanya butuh proses dan perjuangan. Dan gue yakin, suatu saat lo pasti jadi milik gue." jelas Hendra.

"tapi ka-"

"lo tinggal jawab, mau apa engga?"

Kyra menghela nafas perlahan dan berpikir sejenak kemudian mengangguk dan berkata "aku akan berusaha" ucapnya sambil tersenyum.

Hendra tersenyum menanggapinya "jadi sekarang, kita pacaran?" tanyanya memastikan.

"eh enggak dong kak" sanggah Kyra.

"loh?"

"kan tadi udah aku bilang, aku akan berusaha. Tunggu aku satu minggu kak, aku akan jawab" jelasnya sambil tersenyum dan ditanggapi senyuman pula oleh Hendra.

Mereka sama-sama tersenyum, melupakan sejenak kejadian tadi. Dan berusaha untuk membuat senyuman itu tetap terukir.

Flashback off

Hendra tersenyum-senyum sendiri jika mengingat kejadian itu. Ia bahagia ketika akhirnya Kyra menerimanya. Tetapi senyum itu berubah menjadi senyum miris tatkala kejadian dua bulan selanjutnya hubungan mereka kandas. Ya tentunya karena Kyra yg masih belum bisa melupakan Arka.

Ya, Arka. Laki-laki itu telah membuat Kyra sang gadis pujaannya menolak dirinya hanya untuk mengejarnya.
Ia awalnya akan mengikhlaskan Kyra untuk Arka, berharap semoga Kyra akan bahagia dengan Arka. Namun pria itu malah membuat gadisnya sakit hati.

Dan sekarang, ia menyukai anak baru disekolahnya, yaitu Faizah. Namun, lagi-lagi sepertinya Faizah menyukai  Arka dan Arka tak menolaknya. Namun, ia akan berusaha untuk mendapatkan hati Faizah. Ia yakin, Faizah pun menyukainya. Ia yakin itu. Ia tak akan membiarkan Arka mengambil miliknya.



Vote jika suka⭐
Tak suka juga votelah😚
Krisannya readers

Tbc


Author dimedia sosial
Ig: @ull237
Follow ya

Manis, Tapi Galak [END || REVISI]Where stories live. Discover now