DUA: KEYNAL

Mulai dari awal
                                    

Setelah mengatakan itu laki-laki tersebut pamit, lalu berbalik hendak melangkah keluar.

Tunggu!” cengah suara barinton itu menggelegar di ruang makan. Keynal memutar tubuhnya, menoleh sopan ke arah tuannya.

Key, tolong kamu antarkan Veranda ke sekolah, perintah pria paruh baya itu terdengar ramah.

Tapi Pah, aku gak sudi harus semobil sama anak pembantu ini!” Veranda menatap jijik ke arah Keynal.

Jaga bicarmu Jessie! selama ini papah mendidik kamu dengan baik. Mengajarkan kamu sopan santun, tegas sang ayah pada putrinya. Mendengar itu sontak Veranda tertunduk diam.

Dan kamu Keynal, mulai sekarang, saya perintahkan kamu untuk menjadi supir pribadi Jessie. Apa kamu mengerti?”

Baik tuan, saya mengerti.” Keynal mengangguk patuh, pada perintah tuannya.

Tapi pah! Jessie, sanggah gadis itu, belum sempat menyelesaikan kalimatnya. Sang ayah lebih dulu memotongnya, Cukup Jess! Papah tidak mau mendengar penolakan. Dan satu lagi, mulai sekarang Keynal akan bertugas mengawalmu kemana pun kamu pergi.”

Jessie, tidak mau! Aku sudah dewasa sekarang, gak butuh pengawal.” Veranda merengek kepada sang ayah.

Suka atau tidak Keynal akan menjagamu. Besok lusa papah dan mamah akan pergi ke Bali karena urusan pekerjaan. Papa ingin memastikan putri papah baik-baik saja. Papah yakin kamu akan aman bersama Keynal.”

Pah, percaya sama aku. Di sini, Jessie akan baik-baik saja!” bujuk rayu Veranda menyakinkan kedua orang tuanya.

Papah percaya sama kamu-

Seketika Veranda tersenyum. Tapi tetap papah tidak yakin sama teman cowok kamu itu. Papa tidak ingin kamu terpengaruh pergaulan bebas.”

Papa membawamu ke sini, supaya ada yang mengurusmu, selama papah pergi. Untuk sementara waktu, kami akan tinggal di Bali. Pak Devan, istrinya dan Keynal akan membantumu. Ayah juga sudah memerintah pak Wira mandor kita, untuk membimbingmu mengurus perkebunan teh.”

Veranda bungkam, tidak menolak. Dalam hati dia geram, mengutuk pemuda bernama Keynal yang berdiri di depannya dan tak berani menatap dirinya.

Sekarang, cepat habiskan sarapanmu!”

Jessie udah kenyang pah, mamah, Mayo pamit.” Gadis itu meraih langsung menyambar tas sekolahnya, lalu pergi keluar rumah begitu saja.

Sementara Keynal, masih setia berdiri mematung di tempatnya. Oh iya nama Jessie dan Mayo adalah nama panggilan kesayangan orang tua Veranda.

Key, ibu harap kamu jangan ambil hati dengan ucapan Veranda. Percayalah dia gadis yang baik, kata Treesye selaku ibu Veranda.

Baik, nyonya. Tuan, kalo begitu saya pamit.” Orang tua Veranda mengangguk. Keynal melangkahkan kakinya keluar, mengejar Veranda.

*BRRAAKK..!

Veranda masuk ke dalam mobil. Menutup pintu penumpang dengan keras.

Astagfirullah!” Laki-laki itu mengelus dadanya sabar, lalu masuk ke dalam mobil.

Keynal duduk anteng di kursi kemudi dia meletakkan tas ransel Converse miliknya, di samping kursi kemudi yang kosong. Keynal memang pencinta Converse mulai dari tas, baju, sepatu semuanya.

Love Scenario [END-COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang