20. Liburan dadakan~

82.9K 7.5K 767
                                    

"Dia calon istri saya."

Jantung Stella berdegup kencang saat mendengar kata yang di lotarkan padanya. Pipinya bersemu merah, tatapan matanya bertemu dengan tatapan tajam yang tersirat kemarahan di sana.

"Don't touch her, or i'll break your hand!" 

Bukan, bukan Hyunjin pelakunya. Tetapi, pria berjas mahal dengan rahang mengeras dan tangan terkepal.

Felix, dan I.N menyerit menatap seseorang yang menarik pinggang Stella posesif, hingga badan mereka berdekatan.

"Maksud anda apa?" tanya Hyunjin tak suka.

Jungkook tersenyum smirk, "dia calon istri saya. Apa pantas, kamu membawa calon istri orang ke pesta tanpa izin?" tanyanya yang membuat Hyunjin geram.

Hyunjin menarik tangan Stella hingga badan Stella tertarik ke depan. "Jangan kasar sama Stella!" ucap Jungkook yang mampu membuat ruangan menjadi sunyi.

"Yang boleh kasar sama Stella, cuman saya. Kamu tidak ber-hak!"

Hyunjin terkekeh, "oh ya? Buktikan kalau dia milikmu."

Stella meneguk salivanya kasar, menatap Hyunjin memohon agar segera menghentikannya. "We'll see,"

Jungkook meremas pinggang Stella hingga membuat sang empu meringis. Jungkook memajukan wajahnya, hingga membuat Stella otomatis memejamkan matanya.

Pluk ..

Jungkook merengkuh tubuh mungil itu ke dalam dekapannya, merasakan degup jantung Jungkook yang berdetak cepat.

Stella merasa terbang, melayang-layang di angkasa layaknya pengguna narkoba yang behalusinasi. Jungkook-lah narkoba.

"Buktinya, jantungnya berdegup kencang. Sama dengan saya." Ucapnya lalu melepaskan pelukan mereka, dan membawa Stella pergi dari pesta terkutuk itu, mengabaikan Hyunjin yang terus memanggil Stella.

***

Sepanjang perjalanan tadi, Jungkook hanya diam menampilkan sisi dinginnya setelah berhasil membuat Stella cemas seminggu karena Jungkook tak menghubunginya.

Kini, Stella di hadapkan dengan kamar maskulin milik Jungkook entah mengapa pria itu menyuruhnya masuk.

"Bawa baju saya 14 pasang. 7 baju tidur, 3 jas kemeja putih, 4 baju biasa. Mengerti?"

Stella menggeleng. "Buat apa?"

"Kamu mau saya pecat?"

Stella membenci Jungkook yang temperamental seperti ini, tadi sweet sekarang bitter.

Stella menggeleng. "Bawa dasi, ikat pinggang, jam tangan, dan jangan lupakan pakaian San serta perlengkapannya,"

"Saya tidak mau San mandi dengan sabun tak higienis, bebek karetnya juga harus steril dan tahan panas. Terutama susunya, jangan lupakan. Kecuali kamu mau menyumbang,"

Stella mengangguk mengerti tanpa memikirkan maksud dari kata Jungkook tadi. Jungkook tersenyum kecil, lalu mulai menyiapkan berkasnya.

"Oh iya. Kita akan ke Bali seminggu."

What the ..

"Ap-apa pak? Baju aku-"

"Saya sudah membeli baju, dan dalaman yang steril. Saya tak mau nanti pakaian kotor mengenai San," gumamnya di akhir kalimat.

Pipi Stella memerah saat Jungkook menyinggung mengenai pakaian dalam, apalagi ia pernah melihat pakaian dalam Stella.

"O-oke pak." Stella hanya pasrah mengikuti semua alur yang dibuat Jungkook.

Tiba-tiba, Jungkook mendengar suara tangisan San.

"Bun-bundaaa!"

San menangis dan berlari kencang menuju Jungkook, bukannya mendapat pelukan. San justru menabrak bahu daddynya hingga sedikit terdorong ke belakang.

"Percayalah, dia bukan anakku."  Kesal Jungkook.

San memeluk Stella erat. "Bun-eh tante. San kangen sama tante, kok nggak datang?"

Stella tersenyum, "tante juga kagen banget sama San," Stella memeluk San erat. "Tante sibuk di rumah sakit," gumamnya.

Tiba-tiba Jungkook muncul mendekap Stella ke dalam tubuh jakungnya itu.
San yang tak terima itu berteriak marah.

"Daddy! Jangan meluk-meluk ih!"

Jungkook terekekeh, "masa daddy nggak boleh meluk calon bunda-nya San?"

San terbegong di sana berusaha mencerna kata-kata Jungkook.

"Bu-bukan San, begini-"

"Tante Stella mau jadi bundanya San?" tanya San dengan mata berbinar. "Jadi, San nggak bakalan di ejekin nggak punya bunda di sekolah!"

"Yeayyy! Ayo dad, cepat-cepat nikah sama bunda!" seru San.

Jungkook smirk, "San mau adik baru?"

San yang polos itu mengangguk. "Berapa?" tanya Jungkook.

San memikirkan dengan mengerucutkan bibirnya, "hm .. sebelas?"

"Terkutuklah Jeon Jungkook!"

"Oke, kita akan membuat tim sepak bola. Tapi, San harus nanya sama tante Stella dulu-"

"Boleh ya, San mau punya dedek bayi~" rengek San dengan mata berkaca-kaca. Stella tersenyum canggung.

"Ehm .. kita tidak boleh-"

"Bunda sama daddy nikah ya!" ucapnya tanpa beban dengan senyum polosnya.

Stella mengangguk kecil. "I-iya." Cicitnya lalu menatap Jungkook yang menatapnya seolah mengatakan.

'Kamu tak akan bisa lari dariku Stella.'

***

Tbc.

Haiii!!! Ada yang kangen nggak?

Maaf telat update, aku ketiduran semalam  :')
kalau bisa aku bakalan update lagi, yang suka baper siap-siap ambil bantal. 

Next part, siap-siap ya melayang ama Jungkook .. uWu"

See you!

Makasih para readers tercintahhh!

Salam istri sah Eun Woo,
Avril

Hot Young Daddy [TELAH DI TERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang