◆12

5.5K 445 53
                                    

L Pov

"Kau yakin dengan idemu itu?" tanya Sasuke lagi pada Gaara.

"Hanya itu satu-satunya cara. Kau mau melanjutkan tidak?"

"Baiklah kau begitu,"

"Terus apa rencana awal kita?"

"Kau datanglah ke cafe yang ku suruh disana akan mulai dramanya dan jangan lupakan ini adalah rencana jangan membuat semuanya berantakan."

"Hn."

Setelanya tidak ada pembicaraan lagi antara Sasuke dan Gaara. Karena jam pelajaran juga sudah di mulai.

🔹

🔸

🔸

🔸

🔹

🔸

🔸

🔹

🔸

🔹

🔸

Seperti yang di perintahkan oleh Gaara. Sasuke datang ke tempat yang di suruh oleh Gaara. Dengan malas malasan dia duduk di meja yang sudah di isi oleh seorang wanita yang lumayan cantik.

"Kau pria itu?" tanyanya pada Sasuke yang telah duduk.

"Hn."

"Kau seharusnya sadar diri, lihat lah wajahmu. Kalau bukan karena uang aku tidak mau pura-pura berkencan denganmu." sinis wanita itu.

"Kau pikir aku sudi!" sakras Sasuke.

"Sudahlah, ikuti apa tugas mu dan masalah selesai." lanjut Sasuke.

"Awas saja kau. Untung bayarnya besar, namaku Shion. Lagi pula aku sudah punya incaran sendiri. Kau bukan seleraku." katanya memperkenalkan diri serta mengejek Sasuke.

"Asuna." jawab Sasuke tidak mau ambil pusing.

"Asuna? Nama jelek seperti orangnya. Sebaiknya kau tiru saja Uchiha Sasuke karena adalah calon suamiku. Kau tidak ada apa-apa nya dengan dia."

Sasuke menyeritakan alis mendengar namanya di sebut. "Siapa kau bilang? Uchiha Sasuke?" tanyanya memastikan.

"Iya, calon suamiku. Kau pasti kenal dia. Siapa yang tidak kenal dia, semua juga tahu siapa itu Uchiha." sombong Shion.

"Terserah,"

Shion tidak merespon lagi apa yang di jawab Sasuke. Tidak tahu saja yang di depannya siapa. "Lalu apa tugasku," katanya memecah keheningan.

"Hanya berpura-pura saat aku sudah memulainya dan memberikan mu kode."

"Baiklah."

Tidak menunggu lama. Ponsel di tangan Sasuke bergetar, itu pesan dari Gaara yang mengatakan dia sudah tiba dengan Naruto.

Dia melihat sekeliling bisa di lihat ada Naruto juga Gaara di depan sana. Sasuke juga dapat melihat Gaara menyuruh Naruto masuk dari gelagatnya.

"Ayo mulai."

"Baiklah,"

Di lain tempat di tempat Naruto dan Gaara berada. "Naru, kita harus mencari tempat duduk yang bagus sambil menikmati coffe yang ada di sini." kata Gaara.

"Kau benar Gaara aku.." ucapan Naruto terhenti saat matanya menemukan kekasihnya yang sedang duduk bersama wanita lain dan saling menyuapi.

Naruto bisa melihat pacaran kebahagiaan di mata Sasuke, walaupun Naruto tidak melihat raut wanita yang ada di depan kekasihnya itu.

"Naru," panggil Gaara pura pura penasaran dengan apa yang di lihat oleh Naruto.

"Itu kekasihmu Naru, kenapa ada di sini dengan wanita lagi." ucap Gaara memanas manasi Naruto.

"Kau benar, ayo kita kesana." kata Naruto dan berjalan ke meja sang pacar dan selingkuhan dia.

"Asuna!" teriak Naruto saat sudah sampai di depan kekasihnya.

"Kau kenapa bisa disini?" tanyanya pura pura.

"Kau tidak perlu tahu kenapa aku disini, kenapa kau bisa bersama wanita ini? Siapa dia?" tanya Naruto dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Jangan di tanya gimana hati Naruto sakit sekali dari awal melihat kekasihnya dengan yang lain. Mencoba berpikir positif tapi tidak bisa.

"Itu urusanku, lagi pula apa salahnya aku jalan dengan kekasihku sendiri. Ya kan Sayang," ucap Sasuke tenang sambil melirik ke arah pacar bayarannya.

"Kekasih kau bilang?! Lalu aku apa Asuna?!" ucap Naruto dengan air mata yang sudah mengalir.

"Kau hanya simpanan ku." jawab Sasuke enteng.

Tenang Gaara sudah menyewa cafe ini jadi tidak akan ada yang melihat bagaimana Naruto dan Sasuke ribut. Ini sudah matang bagi Gaara. "Simpanan kau bilang, kau tahu aku sayang sekali padamu. Kenapa kau seperti ini?"

"Itu bukan urusanku, aku sudah bilang kau akan terluka jika bertahan."

"Tapi Asuna, aku mencintai dirimu." lanjut Naruto dengan air mata yang sudah membasahi pipi mulusnya.

"Sudah aku bilang aku tidak peduli. Ayo sayang kita pergi dari sini?" tidak peduli apa yang Naruto ucapkan dan malah memilih menggenggam tangan Shion.

Sasuke bergegas pergi tapi di tahan oleh Naruto. "Apa lagi?" tanya Sasuke datar.

"Aku tidak peduli, mau jadi kekasihmu yang keberapa aku tidak peduli. Walaupun kau menanggap aku pembantu sekalipun aku tidak peduli. Aku akan bertahan karena aku cinta kamu!" tegas Naruto.

Gaara di buat heran dengan jawaban kakaknya. Ini tidak seperti yang dia harapkan. Kenapa semua gagal, kenapa jadi begini. "Naru, kenapa kau tidak putuskan saja dia." usul Gaara kali ini.

"Tidak mungkin, aku sangat cinta dia Gaara aku tidak mau dia pergi dariku."

"Tapi dia.."

"Pokoknya aku tidak peduli Gaara, Asuna tetap miliku! Kau jalang akan ku rebut dia dari tanganmu!" lanjut Naruto sambil menujuk wanita yang katanya kekasih Asuna dan setelanya pergi dari mereka bertiga.

Setelah Naruto pergi Shion membuka suara. "Apa tugasku sudah selesai, mana bayaran ku?" katanya memecah ke shokan Gaara, Sasuke.

"Sudah sana pergi bayaranmu akan ku transfer nanti." jawab Gaara.

Wanita itu pergi meninggalkan kedua manusia yang masih belum sepenuh nya pulih dari rasa heran dari ucapan Naruto. "Gaara, bagaimana ini?"

"Aku juga tidak tahu Sasuke."

"Aku pikir akan berhasil tapi ternyata."

"Sudahlah ayo cari cara lain saja." saran Gaara.

"Hn."

Bersambung...
15/09/19

NERD [ SASUNARU ]Where stories live. Discover now