◇10

6K 609 36
                                    

Follow my IG : theblackrappers




Sasuke Pov

Sejak tadi yang aku pikirkan adalah Naruto, bagaimana nasibku nanti kalau Naruto tahu siapa aku sebenarnya. Akankah aku bisa bertahan dengan kecewa yang dia tunjukkan nanti padaku.

Aku sangat yakin dia pasti menganggap aku itu pendusta, belum lagi selama ini aku selalu menahan hormonku melihat dia dari jauh. Kalian tahu, perjuangan berat seorang Uchiha Sasuke itu adalah, mengabaikan bokong montok Naruto.

Rasanya aku mau mengurungnya di kamar dan aku rantai biar tidak ada yang tahu kalau ada makhluk manis seperti Naruto. "Sasuke," panggil seorang yang aku tahu adalah adik Naruto.

"Hn." jawabku sekenanya.

"Jawabanmu seperti itu, padahal aku membawa berita penting." kata Gaara.

"Beritamu sangat membosankan, aku tidak akan tertarik." jawabku.

"Ahh, begitukah?!"

"Hn."

"Padahal aku mau memberikan tahu bahwa Kakakku sedang di peluk oleh laki-laki di halaman..."

Brraakkk

Aku dengan cepat berlari saat Gaara mengatakan bahwa Naruto di peluk oleh laki laki lain, bedebah, sialan siapa yang berani memeluk kekasihku. Apa dia mau mati di tanganku.

Aku berlari menuju lapangan sekolah, karena aku bisa melihat dengan jelas bahwa disana Naruto sedang di rangkul mesra oleh orang yang tidak aku ketahui siapa. "Siapa si brengsek itu!"

Dengan langkah cepat ku melangkah menuju Naruto. "Naruto." panggilku padanya dan dengan cepat dia menoleh, dia terkejut mendapati aku ada di depannya.

"Aa-suna," kata dia ragu, aku masih melihat dengan jelas bahwa lelaki itu masih dengan setiap memeluk miliku.

"Lepaskan aku," kata Naruto sambil melepaskan rangkulan yang ada di bahunya, karena Naruto tahu dari tadi aku menatap tangan pria itu.

"Naruto, baru tadi aku menjelaskan bahwa aku tidak suka milikku disentuh!" tekanku padanya.

"Ini bukan seperti yang kau pikirkan Asuna," jelasnya.

"Aku tidak peduli, kau sudah menghancurkan kepercayaan ku, aku sadar dari awal kau memang tidak serius padaku." kataku lagi.

"Asuna, aku mohon percaya padaku? Dia hanya temanku, aku tidak bermaksud menghancurkan kepercayaanmu,"

"Aku mohon," ucap Naruto sambil mendekat dan berhendak menyentuhku.

Tapi sebelum dia sampai di depanku, aku memilih mundur, lagipula ini caraku agar terbebas dari dia, nantinya aku akan mendekati dia sebagai Sasuke.

"Lebih baik kita berpisah Naruto senpai?!" maafkan aku Naru, tapi ini demi kebaikanmu.

"Tidak Asuna, aku mohon jangan seperti ini! Demi hidupku aku mencintaimu, aku akan lakukan apapun untukmu," mohon dia lagi.

Aku bisa melihat dengan jelas ketulusan dari matanya, terlebih lagi matanya sudah berkaca kaca, apa sebegitukah kau mencintai Asuna si nerd ini Naru.

"Tapi kau tahu sendiri aku tidak mencintaimu," kataku dengan wajah datarku.

'Bohong Naru, aku sangat mencintaimu,' ungkapku dalam hati.

Jatuh,

Air mata dan juga tubuh Naruto jatuh begitu saja, aku tahu ini menyakitkan tapi ini bukan kehendakku juga. Dia duduk sambil melipat kakinya kedepan dan kepalanya dia tumpukan di lutut.

Setelahnya hanya tangis yang bisa aku dengar, tubuh bergetar miliknya ingin kerengkuh tapi aku tidak mau. Halaman utung saja sepi, kalau tidak mungkin sudah jadi tontonan.

"Asunaa," gumanya lirih.

Aku mendekat ikut berjongkok di depannya, dia mendongkan wajahnya, "Maafkan aku? Aku tahu aku salah, tidak apa jika kau tidak mencintai diriku, tapi biarkan aku mencintaimu sendiri." katanya masih dengan isak tangisan.

"Hanya aku, biarkan saja aku berada disampingmu, tidak peduli kau tidak cinta padaku, asalkan kau membiarkan aku mencintaimu." lanjutnya lagi.

"Tapi Naru.." belum selesai aku berbicara, dia melemparkan tubuhnya padaku, untuk saja aku tidak terjungkal.

"Aku mohon, biarkan saja aku tidak apa kalau aku terluka." isaknya sambil memelukku dengan erat.

"..." diam aku hanya bisa diam.

"Asunaa, maaf, maafkan aku."

"Aku janji ini tidak terjadi lagi, aku tidak akan mengulang kesalahan yang sama, aku sangat mencintaimu,"

Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan, kenapa Naruto jadi begini. Aku tidak mau melihat dia menangis apalagi karena ulahku. "Tapi jangan menyesal, aku tidak akan sama lagi."

"Aku sudah memintamu untuk pergi tapi kau tidak mau pergi, jangan salahkan aku." kataku tanpa membalas pelukan Naruto.

"Tidak, aku tidak akan menyesal, biarkan saja aku yang mencintaimu, kau tidak perlu membalasnya."

"Hn."

"Bangun dari sini, sebaiknya kau pulang?"

"Aku masih ingin memelukmu,"

"Kubilang pulang, atau tidak kita putus?" ancamku.

"Baiklah, tapi jangan putus?" katanya sambil melepaskan pelukannya serta mulai bangun.

"Hn," aku pun ikut bangun.

"Aku pulang kalau begitu,"

Dia bergegas untuk pulang, bisa aku lihat mata merah miliknya habis menangis, baru juga beberapa langkah dia membalikan badannya, dengan cepat dia mencium bibirku kilas.

"Aku mencintaimu, aku pulanh Asuna Sayang." katanya mulai berlari kecil dengan senyum diwajahnya.

Ck anak itu cepat sekali berubah, tadi menangis sekarang sudah ceria lagi. Tapi aku salut dengannya, dia juga tidak menunggu balasan cintaku.

"Aku mencintaimu, Naru." kataku saat dia tidak lagi di hadapanku.

Aku barusaja mau kembali ke kelas, tapi suara seorang membuat ku berhenti. "Dasar para Uchiha brengsek, bagaimana kalau dia tahu siapa kau sebenarnya." katanya.

Aku melupakan bahwa ada manusia yang membuat ku marah, kupikir dia tidak ada lagi. "Apa maumu?"

"Kau menipunya Uchiha,"

"Hn,"

Aku tidak menjawab, lebih baik pergi dari sini entah darimana dia tahu bahwa aku seorang Uchiha. Aku tidak peduli, tapi aku juga tidak tinggal diam. Akan ada waktunya untukku tahu siapa dia.

Tbc..


Siapa itu saran nama elahh...

NERD [ SASUNARU ]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu