PERNIKAHAN AMIE||18

528 61 32
                                    

Dirga terus merasa tidak enak, karena perkataannya kemarin malam. Walau Amie berkata kalau dirinya baik-baik saja, tapi tetap saja perasaan Dirga mengenai ucapannya tadi malam itu sampai detik ini terus mengganggu pikirannya. Kenapa dia harus menegaskan kepada Amie kalau wanita yang dia cintai adalah Piar? Kalau endingnya bakal kurang enak seperti ini. Mending Dirga tidak usah mengatakannya.

Dirga cukup peka, untuk memahami keadaan. Amie ingin marah, tapi dia tidak bisa. Karena sadar posisinya sekarang dihati Dirga bukanlah siapa-siapa.

Memandangi wajah istrinya yang sedang fokus, Dirga tiba-tiba menghela napas.

"Mas jangan gerak-gerak!" ujar Amie yang sejak tadi sibuk memakaikan dasi ke kemeja Dirga.

karena tangan Dirga sakit, karena itu Amie memakaikannya.

Hari ini Dirga cuti karena tidak mungkin dia melakukan operasi dengan luka ditangannya? Tapi alasan kenapa dia bersiap-siap adalah, kakeknya.

seperti kata Syabas semalam, Dirga akan mengajak Amie kesana untuk menjenguk kakeknya. Tapi sebagai tamu dan bukannya dokter.

Amie yang dari tadi sudah bersiap-siap. Menepuk dada suaminya pelan yang akhirnya juga siap.

"Amie kamu tidak apa-apa?" tanya Dirga. Walau senyum Amie tercetak terus dibibirnya yang tipis.

entah kenapa mata Amie menunjukan kalau gadis itu takut.

"Amie baik-baik saja, ada apa Mas?" gantian Amie bertanya balik.

Dirga mengangguk sekali.

"Tidak, sebelumnya kakek aku kasar ke kamu. Apakah baik-baik saja jika kamu bertemu dengannya nanti?"

walau sempat ragu, tak lama kemudian Amie menganggukan kepalanya.

"Insyallah Mas," kata Amie dan Dirga hanya diam. Setelah itu barulah mengajak Amie untuk keluar.

selama diperjalanan menuju rumah sakit, jantung Amie berdetak lebih kecang daripada sebelumnya. Semakin kesini, maka detakannya akan semakin cepat memompa.

Jujur Amie masih belum siap bertemu dengan Syabas, dirinya belum bisa percaya kalau katanya pria itu sudah bisa menerima pernikahannya.

Mau bagaimana juga Syabas pernah menjadi orang dibalik kenapa Amie dan Dirga berpisah.

mendengar itu rasanya Amie tidak bisa mempercayainya. Apakah ada rencana yang telah diatur Syabas untuk menjauhkannya dari Dirga?

hampir 1 jam Dirga dan Amie akhirnya sampai juga di rumah sakit. Seperti biasa tempat itu selalu ramai, dan rata-rata orang yang berada di dalam gedung ini adalah orang sakit yang dimana mereka membutuhkan pengobatan agar bisa sembuh.

Menarik napasnya dalam-dalam, Amie mengekori Dirga dari belakang.

Para suster dan dokter juga menyapanya.

"Dir," panggil seseorang dari arah samping.

mendengar itu tak hanya Dirga, Amie juga menghentikan langkahnya. Untuk melihat orang yang baru saja memanggil.

"Lo gak kerja?" tanya Antoni, ya orang itu adalah Antoni. Pria itu belum tau jika Dirga sekarang tangannya sedang terluka.

"Gak, hari ini gue jadi tamu." ujar Dirga.

Antoni melotot tidak percaya. Dan saat dia hendak memarahi Dirga, tanpa sengaja matanya menangkap pemandangan tidak enak di lengan temannya. Dari kemeja putih yang Dirga kenakan, Antoni bisa melihat ada perban disana.

"Lo kenapa?" tanya Antoni tiba-tiba panik.

Dirga tertawa kecil melihat ekspresi Antoni yang sedang panik.

PERNIKAHAN AMIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang