PERNIKAHAN AMIE||14

546 68 43
                                    


Berdiri disamping suaminya, Amie masih saja merasa risih dengan tatapan salah satu teman Dirga yang menatapnya dengan begitu intens. Apalagi dibagian dadanya yang menonjol dan sedikit memperlihatkan buah dadanya.

Amie berusaha menutupinya dengan cara berdiri dibelakang Dirga. Bukannya berhenti menatapnya, pria itu malah semakin suka melihat Amie yang gelisah.

Dirga mengerutkan dahinya, bola matanya bergerak menatap Amie yang mulai tidak nyaman. Menarik napasnya dalam-dalam.

Dirga cukup peka dengan yang ada disekitarnya, lagian kenapa sih Amie memilih gaun yang sedikit memperlihatkan sesuatu yang seharusnya tidak diperlihatkan untuk umum?

Dirga cukup memperhatikan itu, walau tidak memperlihatnya dengan jelas kalau dirinya sedikit kurang nyaman dengan gaun yang istrinya itu pakai.

Memijat-mijat bagian tengkuk lehernya, Dirga mendesis pelan. Tanpa aba-aba pria itu membuka jasnya lalu menyampirkannya ke tubuh sang istri.

"Kamu bisa sama Piar dulu," ujar Dirga, Amie tersenyum kemudian pergi meninggalkan Dirga bersama dengan beberapa temannya.

Selepas kepergian Amie, Dirga lantas melempar senyum mematikan ke arah temannya yang telah lancang memperhatikan sesuatu yang tidak untuk dipertontonkan.

"Sekarang gue tau, kenapa lo bisa hamilin tuh gadis!" bukannya merasa bersalah dan meminta maaf atas tindakannya tadi. Temannya itu malah menambah bara api ke dalam diri Dirga.

"Fery jangan mancing Dirga," bisik salah satu dari mereka.

"Hebat ya lo, sekali biki-"

Dirga menginjak kaki Fery sebelum pria itu melanjutkan percakapannya.

"Lo mau liat berita selingkuhan lo muncul ditelevisi?" bisik Dirga penuh ancaman.

mendengar ancaman itu sontak membuat nyali Fery menciut. Kurang ajar, kenapa Dirga bisa tau pasal dirinya berselingkuh diluar sana.

"Ayo kita pergi!" ajak Fery ke teman-temannya.

Mendengus sebal, Dirga melemaskan jari-jarinya yang sempat mengeras.

****

Kedatangan Amie disambut dengan baik oleh Piar dan beberapa temannya. Semuanya baik-baik saja sebelum kedatangan Devi si tukang gosip yang suka sekali melihat orang teraniaya.

Dengan teganya wanita itu mulai menggosip tepat disamping orang yang sedang digosipi.

Amie hanya bisa tersenyum dipaksakan mendengar, Devi mengatainya sebagai gadis material karena menikah dengan om-om yang berduit. Terus juga bilang kalau Amie menjadikan anak yang dia kandung sebagai alat pemerasan uang suaminya.

"Aku ya kalau jadi tuh orang pasti gak akan berani keluar dari rumah, setelah menghancurkan hubungan suaminya dengan Ayah kandungnya sendiri ...." Devi melirik Amie dengan sinis.

"Duh berasa gak punya muka!"

Piar mengeraskan rahangnya. Cukup sudah dia mendengarkan wanita itu menghina Amie sahabatnya.

saat Piar hendak mendekati Devi, tangan Amie menahan kursi rodanya untuk tidak pergi.

dengan gelengan kecil gadis itu meminta agar Piar tidak usah meladeni Devi karenanya.

tapi telat, Piar sudah naik pitam. Wanita itu tidak akan pernah puas sebelum membalas Devi yang sudah mempermalukan Amie didepan banyak orang.

Bertepuk tangan Piar menatap Devi yang sedang tersenyum miring.

"Waw ... fantastis, Teryata julukan ratu gosip itu benar apa adanya."

Seketika ekspresi Devi berubah. Karena Piar menyebutnya dengan julukan ratu gosip.

PERNIKAHAN AMIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang