"Sayang, saya pergi sebentar ya. Kamu sama Dhea dulu sampai saya pulang." Arsena mengelus kepala gadis itu dengan sayang sambil mengecup keningnya. Lalu pergi padahal Afiqah belum sempat membalas apapun. Gadis itu hanya diam terpaku melihat punggung tegap itu berlalu. Pria itu di tengah kesibukannya bahkan tidak pernah mengeluh bahkan terus memberikan perhatian padanya walau ia tidak pernah memberikan apa yang Arsena berikan padanya.

"Nohkan suami kamu, itu sweet banget! Lo bakal nyesel kehilangan dia hanya untuk seorang Andreas gua bilangin. Coba bayangin di luar sana masih banyak perempuan yang mungkin akan melakukan apapun untuk menarik perhatian Arsena. Kurang apa lagi suami kamu, ganteng, baik, perhatian, mapan. Aku aja mau kalau kamu kasih." Dhea sambil mengunyah makanan mengatakan itu. Ia gemas sekali dengan jalan pikiran Afiqah yang aneh.

"Udah ah, ngak usah bahas itu. Pusing tau ngak." Afiqah memijit kepalanya. Perkataan Dhea tadi membuatnya takut. Ada perasaaan khawatir yang tiba-tiba menyusup di dalam hatinya. Ada perasaan tidak rela jika suatu saat nanti ada wanita lain yang mampu membuat perasaan Arsena berubah darinya. Ia takut jika Arsena memperlakukan wanita lain sama seperti pria itu memberi perhatian padanya, ia tidak rela. Namun Andreas, ia sudah terlanjur memasuki dunia laki-laki itu. Ia takut jika Andreas akan kecewa padanya dan marah atas kelakuannya. Apalagi pria itu sudah memiliki masalah di dalam keluarganya, pasti Andreas akan semakin tersakiti. Tanpa sadar Afiqah menggigit bibirnya memikirkan hal itu.

"Katanya ngak mau di bahas tapi masih aja dipikirin!!" Goda Dhea. Ia tahu apa yang Afiqah rasakan tanpa gadis itu mengatakannya.

"Kamu kok kayak peramal aja." Dhea tertawa kemudian.

"Eh Afi, menurutmu aku cocok ngak sama Mas Rendi?" Tanya Dhea tiba-tiba. Afiqah langsung melotot mendengar itu.

"Kamu suka ya sama dia." Dhea mengangguk antusias. Sedang Afiqah hanya bisa menggelengkan kepala. Padahal baru kemarin temannya itu mengatakan jika menyukai suaminya tapi sekarang langsung pindah haluan.

"Cocok kok, tapi masalahnya Rendi mau ngak sama kamu? Hahahaha" goda Afiqah yang membuat Dhea cemberut mendengar itu. Ia jadi minder, apalagi tahu berat badannya yang kian naik. Apa polisi tampan itu mau melirik dirinya yang kucel dan gendut ini.

****
Afiqah mengernyit melihat panggilan dari Andreas. Ini sudah tengah malam tapi untuk apa laki-laki itu menelponnya. Ia ragu untuk mengangkatnya. Apalagi ada Arsena yang tengah berbaring di sampingnya. Afiqah bangkit dari ranjang. Ia pergi ke balkon untuk mengangkat panggilan itu.

"Assalamu'alaikum, ada apa And?" Tanya Afiqah. Tidak terdengar suara apapun selain suara musik yang berdegup kencang. Kening Afiqah berkerut mendengar suara itu. Hatinya berdebar, gelisah suara itu seperti di sebuah klub malam.

"Heyyyy sayang kamu udah tidur..." Jawab sebuah suara akhirnya. Nadanya terdengar seperti sedang mabuk.

"Kamu kenapa And? Kamu dimana?" Tanya Afiqah khawatir.

"Hahahaha.. Jangan khawatir sayang aku hanya bersenang-senang. Emang cuma kamu saja yang bisa bersenang-senang dengan polisi itu." Jawab Andreas dengan nada marah, hal itu membuat Afiqah terdiam.

"Kamu pikir aku bodoh tidak tahu kamu pergi ke taman berduan dengan polisi itu." Racau Andreas. Entah datang kekuatan dari mana Afiqah mematikan panggilan itu dan menonaktifkan ponselnya. Tubuhnya bergetar mengetahui fakta ini. Ia tahu ia juga salah, tapi ia tidak menyangka jika Andreas akan mabuk dan pergi ke klub malam. Hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh anak seusia mereka. Tanpa sadar Afiqah menangis sambil terduduk di pinggir pagar Balkon. Ia bahkan tidak peduli dengan angin malam yang menyelimuti tubuhnya.

"Hiks..hikss..." Afiqah menangis, entah ia menangis kenapa. Karena kecewa, takut, kesal dan merasa bersalah. Semua perasaan itu menjadi satu.

Namun tangis Afiqah berhenti sebentar ketika ia merasa ada lengan kokoh yang menyadarkan kepalanya ke dalam dekapan pria itu. Afiqah menangis sejadi-jadinya di dalam pelukan Arsena. Hatinya terasa nyaman dengan kehadiran pria itu. Ia tidak menyangka jika Arsena akan begitu peduli padanya. Sambil menghapus air mata, Afiqah mendongak menatap pria itu. Pria itu bahkan tidak bertanya kenapa ia menangis, justru pria itu berusaha menenangkannya tanpa mencurigainya. Ia jadi teringat perkataan Dhea. Apakah ia akan sanggup kehilangan pria sebaik Arsena?

"Apakah bapak benar-benar menyukai Afiqah?" Tanya Afiqah.

"Tentu saja." Arsena mengecup kening gadis itu berkali-kali.

"Bagaimana jika Afi juga menyukai bapak?" Tanya Afiqah sekali lagi.

"Saya akan sangat bahagia. Tapi saya tidak suka kamu menyukai saya hanya karena saya menyukai kamu. Saya tidak ingin perasaan seperti itu, itu namanya pamrih dan mengharap balas budi. Kamu merasa harus membalas perasaan saya hanya karena saya menyukai kamu." Afiqah terdiam mendengar itu. Jadi apa yang harus dia lakukan. Pria itu menolak dirinya untuk menyukai pria itu.

"Tapi itu tidak adil untuk bapak." Balas Afiqah.

"Bagi saya kamu tahu bahwa saya menyukai kamu itu sudah cukup. Namun untuk urusan kamu menyukai saya atau tidak itu biar jadi urusan waktu. Tapi saya percaya kamu akan kembali menyukai saya." Ujar Arsena. Pria itu lalu mengangkat tubuh Afiqah membawanya berbaring ke kasur kembali. Afiqah merenungi perkataan Arsena apa maksud pria itu dengan mengatakan kembali menyukai pria itu. Memang dia pernah menyukai Arsena. Tapi kapan?

"Sudah jangan terlalu banyak berpikir. Lebih baik kamu istirahat. Saya tidak ingin kamu sakit lagi." Setelah itu Arsena mengecup kening Afiqah membawa gadis itu ke dalam alam mimpi dengan kehangatan dari pria itu.

****

SPAM NEXT DI SINI

1000 KOMENTAR BARU LANJUT YA

ADA YANG MAU DISAMPAIKAN KE RENDI?

ADA YANG MAU DISAMPAIKAN KE AFIQAH?

ADA YANG MAU DISAMPAIKAN KE DEA?


ADA YANG MAU DISAMPAIKAN KE ARSENA?

ADA YANG MAU DISAMPAIKAN KE ANDREAS?

Jangan lupa follow Instagram @wgulla_

@arse_fa
@afi_qahshafa
@arsen_aanggara
@andreaswijaya87

Vote and Coment juga :) biar cerita ini ngk di hapus...

Pilih #ArsenaAfiqah
#AfiqahAndreas

Menurut kalian siapa yang disukain Afiqah?

Jadi pengen meluk mas arsen 😭😭😭 boleh ngk sihh....

Uwu love you all ♥️

ARSENA -Sejauh Bumi dan Matahari- Tersedia di GramediaUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum