46||always like this

140K 7.7K 368
                                    

Happy Reading❤❤
________________________________________________

Sarka tersenyum lembut seraya menatap Alea yang kini sedang tertidur di dekapannya, tangan kekarnya bergerak pelan menyelipkan rambut yang menutupi wajah gadisnya

"Sarka..?" Sarka mendongak,melihat ke arah mamah nya yang kini sudah berdiri di sampingnya

"Alea belum kamu antar pulang?" Tanya Syifa, matanya melihat kearah Alea yang terlihat begitu nyaman dalam dekapan putranya

"Ga tega ngebangunin" Jawabnya singkat

"Kamu anterin Alea pulang yaa.. Bundanya pasti nyariin"

"Iya"

Syifa menggelengkan kepala seraya tersenyum geli saat melihat Sarka mengiyakan ucapan nya namun malah semakin mendekap tubuh mungil Alea dan memejamkan matanya

"Inget loh sayang.. Cepetan anterin pulang ini udah malem,Mamah mau masuk ke kamar lagi" Ucap Syifa lalu berjalan masuk kembali kedalam kamar

Sarka mendengus pelan tanpa menyahut, mata coklat terangnya kembali memandangi wajah terlelap Alea,gadis ini benar-benar sangat cantik bahkan dalam keadaan tertidur sekalipun.

Entah kenapa Sarka tak ingin mengantar gadisnya pulang, ia ingin berlama-lama lagi bersama Alea dan memandangi wajah terlelap gadis itu

*****

21:30

Sarka menghentikkan mobilnya di hadapan rumah Alea, alisnya berkerut bingung saat melihat Rado berdiri di luar rumah

Ia menengok, menatap Alea yang masih tertidur pulas di sampingnya. Sarka memang mengantar Alea pulang ke rumah namun ia sama sekali tak membangunkan gadis itu

Sarka turun dari mobil lalu berjalan mendekati Rado.

Bugh!!

Sarka langsung tersungkur ke tanah saat mendapatkan serangan tiba-tiba dari Rado, ia meringis kecil seraya mengusap sudut bibirnya yang berdarah

"Apa apaan-"

"Mana adik gue?!Sialan!" Ucapan Sarka terpotong begitu saja oleh Rado

Sarka menatap Rado datar, namun tangan nya kini sudah terkepal kuat menahan diri agar tak membalas pukulan abang gadisnya

"Kenapa lo mukul gue?" Tanya balik Sarka

Rado menyunggingkan senyuman sinis "Bayaran atas sikap lo ke adik gue di kantin?" ujarnya namun lebih terdengar seperti sebuah pertanyaan

Ya. Rado memang mengetahui kejadian di sekolah tadi, bahkan ia melihat langsung saat Sarka lebih memilih pergi bersama wanita bar-bar seperti Clara ketimbang berbicara bersama adiknya, dimana ia mendengar Sarka mengatakan kata-kata yang sangat menyakiti hati adiknya apalagi ia melihat sendiri bagaimana mata adiknya sudah di penuhi dengan air mata

Sarka terdiam. Kepalan tangan nya perlahan kembali mengendur "Pukul gue lagi" Ujarnya membuat Rado kembali melayangkan pukulan pada wajah Sarka

"Baji*gan lo!" Ujar Rado keras dengan nafasnya yang kini sudah memburu, tadi pagi ia mati-matian agar tidak menghajar Sarka dan membuat masalah di sekolah

Sarka kembali mengusap sudut bibirnya yang semakin mengeluarkan darah segar "Alea di mobil, biar gue" Ujarnya seraya kembali berjalan menuju mobilnya

Sarka membuka pintu mobilnya, tangan nya bergerak menggendong tubuh mungil gadisnya lalu berjalan masuk kedalam rumah di ikuti Rado di belakangnya

"Loh sarka?Alea ko?" Shasa-bunda Alea tiba-tiba saja sudah berdiri di ruang tamu

"Jangan di tanyain dulu bun, suruh Sarka bawa Alea ke kamar dulu kasian tuh berat" Ujar Mahesa yang kini sedang berjalan kearah Shasa

SARKA [Sudah Terbit] Where stories live. Discover now