18

1.6K 231 23
                                    

Lisa berjalan cepat dengan menarik kasar tangan Nayeon dan pandangan mata yang menatap lurus ke depan, Lisa berjalan tanpa menghiraukan pandangan orang terhadapnya. Beda dengan Nayeon yang harus menahan rasa malu akibat semua orang yang mencemoohnya.

Lisa membawa Nayeon ke Aula sekolah yang sepi agar Lisa bisa berbicara 4 mata dengan Nayeon. Selain itu juga, Aula sekolah adalah salah satu tempat yang kedap suara.

"Apa-apaan lo?!" Lisa menghempaskan tangan Nayeon kasar.

"Lo yang apa-apaan?! Siapa lo ikut campur urusan gue?!" Nayeon angkat suara, suara nya terdengar serak seperti habis menangis.

"Ya jelas lah gue ikut campur, Jennie itu sahabat gue, masalah Jennie itu masalah gue juga! Dan karena lo udah bikin masalah sama Jennie, sekarang lo berurusan sama gue!" Lisa mengepalkan tangannya kesal, tapi untung saja ia dapat mengontrol emosinya, karena jika tidak maka ia bisa-bisa membuat Nayeon habis di tempat.

"Cewek jalang kek dia mau lo bela?! Dasar gila!" Ucap Nayeon dengan sarkas dengan menunjukkan senyuman yang meremehkan Lisa.

"Jaga ucapan lo bi*ch!" Emosi Lisa terpancing, ia tak habis pikir dengan kelakuan yeoja di depannya saat ini.

Tapi, Lisa berusaha tetap sabar. Ia tak boleh terpancing emosi hanya karena yeoja sinting ini. Lisa tau, sebenarnya ia sengaja membuat Lisa emosi.

"Kalo gue bi*ch, lo apaan hah?!" Ucap Nayeon dengan keras.

"Yang jelas, gue lebih baik daripada cewek sinting kek lo!" Ucap Lisa dengan santai dan penuh penekanan.

"Oke, sekarang gue bakal buat ini jadi mudah bagi lo. Lo jauhin temen-temen gue dan gue bakal lepasin lo, atau lo gue buat sengsara seumur hidup?!" Lisa melipat kedua tangannya di depan dada sambil menunjukkan raut wajah angkuh kepada Nayeon.

"Hmm, kalo gue gak mau milih dua-duanya gimana?" Nayeon tersenyum jahil yang membuat Lisa tersenyum puas.

"Gue bakal anggap lo milih sengsara seumur hidup" Lisa tersenyum puas layaknya seorang yang menang telak atas pertarungan, tapi reaksi Nayeon sangatlah kesal.

"Oke. Urusan kita selesai, gue harap lo bisa jalani kehidupan lo dengan baik setelah ini" Lisa pergi meninggalkan Nayeon yang menggerutu dan menggeram kesal padanya.

"Bye bi*ch" Lisa melambaikan tangannya kearah Nayeon dengan smirk yang ia tunjukkan dan berlalu keluar tanpa menghiraukan Nayeon.

Disisi lain, tempat Jennie dan Rose serta yang lainnya. Sekarang, mereka tengah berada di uks untuk mengobati luka Jennie dan Rose.

"Sekali lagi, maafin gue ya Jen. Gue gak bermaksud kok bilang kek gitu. Gue cuma keceplosan tadi. Maaf ya Jen" Lirih Irene, Jennie yang melihatnya pun nampak tak tega.

Jennie berjalan mendekat ke Irene. "Gak papa kok rene, namanya juga gak sengaja kan? Gue maafin kok. Lagian juga, bagus kan kalo semua orang tau hubungan gue sama Jisoo itu special"

"Makasih Jen, makasih banget karena lo udah mau maafin gue"

"Gak masalah kok, toh juga itu bukan sepenuhnya kesalahan lo" Jennie tersenyum, begitu pula dengan yang lainnya.

'Semudah itu? Dasar lemah'

"Jen, Ros. Kalian tetep di uks aja ya, biar bisa istirahat. Kita kita mau balik ke kelas duluan" Pesan Irene dan diangguki oleh Channie.

Setelah Irene dkk pergi dari uks, Lisa datang dengan Jisoo setelah minta izin pada pak Minho untuk menjenguk Jennie dan Rose sebentar.

"Jen, kamu kenapa?" Ucap Jisoo saat melihat keadaan Jennie yang dipenuhi dengan luka lebam. Jisoo pun langsung memeluk Jennie dan entah kenapa, air mata Jisoo tiba-tiba keluar dan matanya memerah dengan perasaan tak tega melihat keadaan Jennie sekarang.

Chaelisa paham, Jisoo pasti sangat meng-khawatirkan Jennie. Karena itulah, mereka membiarkan Jisoo menenangkan Jennie dengan pelukan yang hangat.

"Kamu kok bisa luka-luka gini sih? Siapa yang bikin kamu kek gini? Biar aku urus orangnya" suara Jisoo bergetar, ia berusaha untuk tidak menangis di depan Jennie.

Jisoo kembali memeluk Jennie setelah tadi sempat dilepaskan, Jisoo menggigit bibir bawahnya, menutup matanya dan menarik nafasnya panjang untuk tak menangis.

Jennie bisa merasakan betapa sayangnya Jisoo padanya, Jennie tau bahwa Jisoo sedih dan kecewa saat melihat dirinya terluka.

Setelah berpelukan cukup lama, akhirnya keduanya melepas pelukan itu dan beralih menatap satu sama lain.

"Jen, kamu pulang ya. Biar aku izinin sama guru piket, oke?" Ucap Jisoo lembut.

"Yah, berarti gak bisa pulang bareng sama kamu" ucap Jennie dengan nada manjanya, tapi kali ini Jisoo tak tergoda.

"Nurut ya Jen, biar kamu bisa istirahat" pinta Jisoo dengan mohon pada Jennie.

"Jennie aja nih, gue nya enggak" sahut Rose.

"Lo mah minta aja sama si Lisa, dia kan pacar lo" balas Jisoo yang membuat Rose mempout kan bibirnya.

'Oke, tinggal gue lapor ke bos'

To be continue.....




NERD or BAD [Jensoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang