Coldest Husband - Different

6.8K 623 69
                                    

"Yaudah kamu hati-hati, gausah ngebut. Aku sabar kok nungguin kamu" kata (namakamu) sambil terkekeh pelan.

'Iya sayang, assalamualaikum'

"Waalaikumsalam"

Setelah mematikan sambungan telfon, (namakamu) kembali memasukkan handphone nya ke dalam slingbag. Ia kembali tersenyum kecil saat mengingat tingkah laki-laki yang berhasil membuatnya bahagia selama delapan bulan terakhir ini.

Ingatannya kembali pada kejadian tadi pagi. Saat dimana (namakamu) berkata akan belanja bulanan dan ternyata suaminya itu ada pekerjaan penting. Jadi tidak bisa menemani (namakamu) ke supermaket. Jelas saja ia menyesal karna tidak bisa menemani istrinya berbelanja untuk yang pertama kalinya. Lalu kilasan balik tentang semua perlakuan manis dari suaminya itu kembali memenuhi pikirannya.

Dan (namakamu) bersyukur bisa memiliki suami sebaik dan seperhatian itu. Setidaknya mimpinya untuk memiliki suami yang sesuai dengan keinginannya sudah terwujud. Walaupun dulu sempat pupus karna perjodohan.

Tin tin

Suara klakson mobil membuat lamunan (namakamu) terhenti. Sedetik kemudian ia melihat suaminya turun dari mobil untuk membantunya membawakan belanjaan.

"Kamu masuk ke mobil aja yang. Biar aku yang taruh ini ke bagasi"

"Aku bantuin nggak papa ya mas?" tanya (namakamu) yang kemudian di jawab dengan gelengan.

"No no no! Jangan lupain bekas jahitan kamu yang sering kumat sakitnya kalo abis ngangkat barang berat" ujarnya sambil menatap (namakamu). Memang bekas luka tusuk yang dulu itu cukup dalam dan jahitannya juga banyak.

Sudah pasti jika tidak diizinkan seperti ini (namakamu) akan mengerucutkan bibirnya. Menurutnya suami nya ini berlebihan.

"Tapi kan ini mah nggak ada yang berat mas" bantah (namakamu) masih tidak terima.

"Sayang udah ah. Nurut aja sama aku. Kamu ke mobil, aku masukin barang, terus kita berangkat makan siang. Nanti kalo kelamaan malah telat makan kamunya"

Ini yang (namakamu) suka dari suaminya. Kata-katanya selalu lembut walaupun perempuan itu membantah perkataannya. Dan jangan lupakan senyum menawan lelaki itu yang hampir tidak pernah hilang dari wajah tampannya.

"Yaudah oke aku ke mobil"

Lelaki itu tersenyum manis saat melihat ekspresi menggemaskan (namakamu). Menurutnya, tidak ada perempuan lain yang bisa mebuatnya tersenyum hanya karna hal kecil seperti ini.

Ia pun bergegas memasukkan barang belanjaan milik istrinya ke dalam bagasi. Setelah dirasa tidak ada yang tertinggal, dirinya menyusul (namakamu) ke dalam mobil dan segera menjalankan kendaraan roda empat itu meninggalkan supermarket.

"Kamu mau makan siang dimana?"

"Terserah kamu aja mas. Nanti kalo aku yang minta, banyak banget bantahannya. Gak boleh makan yang ini lah, itu lah" sungut (namakamu) sambil mencebikkan bibirnya membuat lelaki yang sedang fokus mengemudi itu tertawa.

"Enggak sayang. Hari ini kamu bebas milih deh mau makan dimana aja"

"Beneran nih?" tanya (namakamu) antusias. "Ah tapi kamu mah biasanya ada maunya"

(namakamu) menjerit pelan saat rambutnya diacak-acak oleh suaminya. "Rambut aku berantakan mas!"

"Ya habisnya kamu kalo ngomong sembarangan. Bilang aku ada maunya segala" protesnya membuat (namakamu) cengengesan tidak jelas.

"Ini jadinya mau makan dimana?"

"Yang udah deket dari sini aja. Tapi aku lagi pengen KOI juga"

"Ke GI aja ya? Biar bisa sekalian beli KOI. Udah deket jugaan"

Coldest Husband [IDR]Where stories live. Discover now