Coldest Husband - New rings

6.6K 687 76
                                    

Iqbaal baru kembali ke apartment saat jam menunjukkan pukul 5 pagi. Semalam lelaki itu pulang ke rumah untuk mencari cincin pernikahan miliknya. Tapi hasilnya nihil. Iqbaal tidak ingat dimana ia menyimpan cincin itu.

Sepertinya Iqbaal harus tidur di sofa jika tidak ingin mengganggu (namakamu). Sebenarnya ada kamar lain, tapi pintunya terkunci dan kuncinya ada di kamar utama. Jadi ya mau tidak mau ia harus tidur disana.

(namakamu) terbangun saat ia sadar Iqbaal tidak ada di kamar. Yang diingatnya terakhir semalam Iqbaal menemaninya untuk beristirahat sampai ia tertidur. Dan kejadian sebelum itu yang sempat membuatnya kepikiran. Tapi ia tetap mencoba berpikir positif.

Karna merasa haus, (namakamu) melirik gelas yang ada di atas nakas. Ternyata kosong. Mau tidak mau ia harus ke dapur untuk mengambil minum. Saat pintu kamar terbuka, (namakamu) hampir saja berteriak kalau ia tidak segera sadar dengan sosok Iqbaal.

Berjalan mendekat, (namakamu) menghembuskan napas lega saat melihat itu benar-benar Iqbaal. Suaminya itu tampak lelah, napasnya juga terdengar berat.

Mengurungkan niat sebelumnya, (namakamu) kembali ke kamar untuk mengambil bantal dan selimut. Setelah mengatur posisi tidur Iqbaal barulah ia pergi ke dapur untuk minum.

"Kamu udah bangun? Tumben"

Suara Iqbaal membuat (namakamu) menoleh ke belakang. Melihat wajah lelah Iqbaal dan matanya yang merah membuat (namakamu) yakin kalau suaminya itu belum lama tidur.

"Harusnya aku yang tanya, kamu kemana semalem? Pasti kamu belum lama kan sampe sini?"

Iqbaal mengangguk. "Aku pulang ke rumah semalem, baru aja balik tadi"

"Jadi pas aku kasih bantal sama selimut kamu nggak tidur?"

"Aku tidur. Tapi karna baru aja jadi aku masih ngerasa"

(namakamu) berjalan kembali ke ruang tamu diikuti Iqbaal. Kemudian duduk di sofa tempat suaminya tidur tadi.

"Ngapain kerumah?"

Awalnya Iqbaal ragu untuk menjawab. Tapi melihat (namakamu) yang sepertinya sangat ingin tahu akhirnya Iqbaal jujur.

"Aku pulang buat cari cincin pernikahan kita. Tapi nggak ketemu karna aku lupa taruh dimana"

Selanjutnya mereka sama-sama terdiam. Dan Iqbaal menyesal karna telah jujur sejujur jujurnya.

"Tapi aku janji, aku bakal cari cincin itu. Gimana pun caranya aku janji bakal temuin"

Melihat Iqbaal gelagapan seperti ini membuat (namakamu) terkekeh pelan. "Jangan dibikin susah Iqbaal. Kalo kamu ngga bisa temuin cincin itu,,,"

Jeda (namakamu) membuat Iqbaal menahan napasnya. Apalagi saat istrinya itu melepas cincin pernikahan mereka dari jarinya.

"..aku yang bakal lepas cincin ini"

***

Iqbaal masih diam sambil memperhatikan (namakamu) yang sedang berbicara dengan bunda nya lewat telfon. Setelah kejadian kemarin, istrinya itu berubah. Entah Iqbaal harus senang atau sedih dengan perubahan itu.

Akibat terus-terusan melamun Iqbaal jadi tidak sadar kalau dari tadi (namakamu) memanggil namanya. Setelah melambaikan tangan di depan wajah Iqbaal barulah laki-laki itu tersadar.

"Kenapa?"

"Kebiasaan deh ngelamun terus. Aku kan manggilin kamu dari tadi"

"Iyaudah aku minta maaf"

(namakamu) mengerutkan keningnya saat melihat Iqbaal yang sepertinya kurang bersemangat.

"Kamu kenapa sih? Lagi ada masalah?"

Coldest Husband [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang