Coldest Husband - Doubt

6.7K 707 74
                                    

Irzan menatap ke arah (namakamu) yang sedang melamun, tidak tau memikirkan apa. Sejak kejadian tadi malam, Irzan belum mencoba berbicara atau bertanya sesuatu karna ia tidak mau memaksa. Kalau nanti (namakamu) mau, pasti adiknya itu akan bercerita dengan sendirinya.

"(nam), mau makan?" tawar Irzan membuat (namakamu) menoleh.

Perempuan itu menggeleng. "Nanti aja. Gue belum laper"

"Ooh oke"

"Iqbaal pulang?" tanya (namakamu) tiba-tiba.

"Enggak. Dari semalem dia tidur di kursi depan" jawab Irzan dengan jujur.

Kening gadis itu tampak mengerut. "Mau aja tidur disitu? Bukan Iqbaal banget"

Perkataan (namakamu) barusan membuat Irzan terkekeh. "Yah mungkin setelah gue paksa dia buat pergi ke psikolog he's change to be better"

"Psikolog? Jadi selama ini dia gila?"

"Gak semua yang pergi ke psikolog itu gila (namakamu)"

"Terus kenapa?" tanya (namakamu) semakin penasaran.

Irzan menggeleng pelan. "Udah lah, lo juga udah nggak peduli sama dia kan? Kenapa mau tau banget?"

"Gue cuma mau---"

"Gue bakal kasih tau nanti setelah kondisi lo pulih" potong bang Irzan membuat (namakamu) bungkam.

"Sebentar, abang mau keluar dulu"

Sementara itu Iqbaal masih berada di depan ruangan (namakamu). Sejak semalam ia tidak beranjak untuk pergi kemanapun. Padahal Irzan sudah menyuruhnya pulang untuk sekedar bersih-bersih.

"Yaelah Baal gue kira lo udah balik. Taunya masih disini" ujar Irzan kemudian duduk di sebelah Iqbaal.

"Kalo gue pulang, bahaya"

"Bahaya gimana?"

Iqbaal terkekeh pelan sebelum menoleh ke arah Irzan. "Lo mau tanggung jawab kalo gue minum?"

Lelaki berkumis tipis itu menjitak kening Iqbaal dengan santainya. "Masih punya otak kan?"

"Bercanda Zan, serius amat. Itu si Friska masih marah sama lo?"

"Yoi. Tau deh lama banget ngambeknya" jawab Irzan sambil mencebikkan bibirnya.

"Semalem dia nampar gue tuh gara gara kesel" beritahu Iqbaal. "Debat doang sih awalnya"

Kepala Irzan menggeleng pelan. Tidak heran karna pacarnya satu itu memang sensian. "Emang dia kalo udah kesel suka lupa diri. Maafin ya Baal"

Iqbaal hanya mengangguk pelan sebagai respon. "Santai aja"

Sebenarnya ada sesuatu yang ingin sekali Irzan tanyakan. Tapi ia takut membuat Iqbaal tersinggung atau kemungkinan lainnya.

"Eh Baal gue mau tanya" ujarnya memberanikan diri membuat Iqbaal menaikkan kedua alisnya.

"Lo udah tau belum, soal (namakamu) yang pengen ce--"

"Udah" potong Iqbaal dengan cepat. "Zan kayaknya gue mau balik dulu, deh"

Sepertinya Iqbaal sengaja menghindari topik yang bisa membuat dirinya meledak. Dan Irzan maklum akan hal itu.

"Yaudah, hati-hati Baal. Kalo mau ngelakuin apa-apa otaknya jangan lupa dipake" candanya agar suasana tidak terlalu canggung.

Iqbaal hanya terkekeh pelan sebelum benar-benar pergi meninggalkan rumah sakit.

***

Coldest Husband [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang