Coldest Husband - Without u

5.2K 582 41
                                    

Weekend adalah hari yang sangat disukai oleh (namakamu). Karna ia bisa menghabiskan waktu bersama papanya. Maklum, mereka sudah lama tidak berkomunikasi. Jadi kalau sudah bertemu bisa dipastikan (namakamu) akan terlihat seperti anak sekolah yang masih manja dengan papanya.

"Papa kenapa sibuk banget sih? Aku kan kangen"

Papa Fadlan terkekeh mendengar rengekan putrinya. "Ya kalo papa diem dirumah malah gaada kesibukan dong?"

"Emang harusnya papa ngga kerja lagi kan? Lagian udah ada Bang Irzan yang ngurusin perusahaan"

"Tapi Irzan masih butuh bantuan papa sayang"

(namakamu) memproutkan bibirnya. "Ngapain dong kuliah sampe S2 di Jepang kalo ngurus perusahaan aja masih dibantu?"

"Kamu tau kan, perusahaan papa itu nggak cuma satu? Kasian Irzan kalo disuruh handle semua sendirian" ujar papa mencoba memberikan pengertian.

Helaan napas terdengar. Ini adalah jawaban klasik yang selalu (namakamu) dengar. "Pa, aku cuma gak mau papa terlalu sibuk sama pekerjaan yang nanti malah berdampak sama kesehatan papa. Ayolah, papa juga harus pikirin diri sendiri. Kalo perlu aku yang turun tangan buat bantu Bang Irzan"

Papa mengelus rambut (namakamu) perlahan. "Kamu itu anak perempuan, lebih bagus kalo diem dirumah dan jadi istri yang baik buat suami kamu. Selagi masih ada Irzan, kamu gak perlu ikut-ikutan. Lagian Iqbaal udah cukup mapan untuk membiayai hidup kamu kan? Jadi kamu gak perlu kerja juga. Kasian suami mu kalo kamu kerja. Gak ada yang ngurus"

Hm, andai Papa Fadlan tau bagaimana sifat asli seorang Iqbaal. Pasti beliau tidak akan berkata demikian.

Ah ya, jadi Irzan itu anak dari kakak kandung papa. Tapi sayang ia dan suaminya meninggal dalam tragedi kecelakaan saat Irzan masih kecil. Jadi Mama dan Papa (namakamu) memutuskan untuk merawat Irzan. Dan mereka juga sudah menganggap bahwa Irzan itu anak kandung mereka, kakak (namakamu).

"(namakamu)"

"Iya pa?"

"Dengerin papa baik-baik ya. Kamu sekarang udah megang tanggung jawab sebagai seorang istri dan kamu harus bisa memenuhinya. Gimana pun keadaan kalian, jangan pernah sekalipun kamu melalaikan kewajiban itu. Karna papa percaya kamu bisa melewati ujian apapun yang akan kalian hadapi nanti. Janji jangan pernah kecewakan mama dan papa?"

(namakamu) diam. Tidak bisa menjawab. Tentu saja dia ingin berjanji tapi kalau suami nya seperti Iqbaal apa (namakamu) bisa? Ia hanya takut akan mengingkari janji itu saat nanti dirinya benar-benar sudah tidak bisa lagi bertahan dengan Iqbaal.

Melihat putrinya diam, papa Fadlan kembali berbicara. "Papa cuma minta itu sama kamu. Nggak akan ada yang lain lagi. Papa janji ini permintaan terakhir buat kamu"

Dengan sedikit keraguan yang tersisa, (namakamu) menganggukkan kepalanya. "Iya Pa, (namakamu) janji"

Fadlan tersenyum hangat. Kemudian (namakamu) menghambur ke dalam pelukan papanya.

"Oh sampe lupa, Irzan bilang dia mau pulang besok. Kangen berat sama kamu katanya" ujar papa membuat (namakamu) terkekeh.

"Habisnya Bang Irzan sombong sih. Mana betah banget di negeri orang" cibirnya.

Obrolan keduanya terhenti saat mama Hilda datang dari arah depan.

"(namakamu), itu di depan ada Aldi sama Kiki"

"Oh ya? Tumben banget, mau ngapain katanya?"

"Mama juga kurang tau. Mau ngajak kamu liburan katanya. Udah sana temuin dulu" perintah mama.

"Yaudah kalo gitu aku tinggal dulu ya pa" pamit (namakamu) yang kemudian bangkit dari duduknya dan pergi ke ruang tamu.

"Hei (nam)" sapa Kiki membuat (namakamu) tersenyum.

Setelah duduk di sofa single, (namakamu) memulai pembicaraan. "Ada apa nih pada main kesini?"

Aldi menunjukkan jejeran giginya. "Mau ngajak lo main hehe"

"Wah serius? Kemana?"

"Puncak" balas Kiki tak kalah antusias.

"Ih mau! Udah lama banget kita ngga pergi ke puncak bareng" ujar (namakamu) yang dibalas anggukan oleh Aldi dan Kiki.

"Eh tapi gue gaenak sama Bunda. Masa iya gue pergi ke puncak sama kalian pas Iqbaal lagi diluar kota?"

Mendadak Aldi menunjukkan wajah tak sukanya. Untuk apa sih (namakamu) mikirin laki-laki brengsek itu?

Kiki yang melihat hal itu hanya tertawa kecil. "Tenang aja. Justru kita ngajakin lo karna disuruh sama bunda. Biar nggak sedih-sedih amat gitu ditinggal Iqbaal"

"Yah (namakamu) mah malah seneng kali ya?" tanya Aldi iseng membuat perempuan itu cemberut.

"Sedikit sih. Cuma kangen juga dimarahin sama dia" cicit (namakamu).

Spontan Aldi menepuk jidatnya. "Lo jadi orang kenapa polos banget sih? Kangen kok kangen dimarahin duh"

"Soalnya gue udah biasa denger suara dia marah marah. Mana kata-katanya nyakitin hati banget lagi. Sedih aku tuh kadang-kadang" ujarnya sedikit mendramatisir.

Kedua lelaki dihadapannya ini hanya mampu menggelengkan kepala mereka. (namakamu) memang terlalu baik untuk laki-laki seperti Iqbaal.

***

Sreek

"Hey mrs.kebo, bangun!" teriak lelaki itu setelah membuka tirai di kamar (namakamu).

"Ehm iya. 10 menit lagi"

"Apaan gaada 10 menit. Bangun sekarang gak lo?" perintahnya sembari berkacak pinggang.

Dengan malas (namakamu) membuka matanya yang masih terasa berat. "Bawel lo bang! Berisik tau ga"

Lelaki berkumis tipis itu terkekeh melihat ekspresi (namakamu) yang begitu lucu. "Dek, lo itu udah punya suami. Masa masih kebo kaya gini sih hm?"

Huft. Baru bangun aja udah diingetin lagi sama Iqbaal.

"Ck dia juga lagi diluar kota. Bebas lah gue mau ngapain aja"

"Jangan gitu Dek. Ntar kalo malesan terus suami lo nggak betah loh" nasihat bang Irzan sambil mengelus rambut (namakamu).

"Bang Irzan, (namakamu) kaya gini tuh kalo dirumah doang. Kalo lagi sama Iqbaal ya gue bersikap gimana layaknya seorang istri"

'Ya meskipun gak pernah dihargain' lanjut (namakamu) di dalam hatinya.

Irzan mengangguk-anggukkan kepalanya. Ternyata adiknya sudah dewasa sekarang. "Abang percaya kok. Yaudah sana mandi. Katanya hari ini mau ke puncak sama Aldi Kiki?"

"Eh ini jam berapa?"

"Jam 8" jawab bang Irzan santai.

Detik berikutnya (namakamu) segera bangkit dari kasur dan masuk ke kamar mandi.

"KENAPA LO BARU BANGUNIN GUE SEKARANG SIH BANG!"

Irzan ketawa ngakak liat ekspresi (namakamu). Eemang sih mereka pergi ke puncak jam 8 pagi. Tapi sebenernya sekarang itu masih jam setengah 7.

"Haha sorry sist, masih pagi tapi udah kena lo sama gue"
































































-biar ga gedek diilangin dulu Iqbaal nya ye😅

Coldest Husband [IDR]Where stories live. Discover now