Coldest Husband - Insincere

5.7K 630 139
                                    

Sesuai janji semalam, siang ini Iqbaal dan (namakamu) akan berkunjung kerumah bunda. Kebetulan mama juga berada di sana. Jadi mereka tidak perlu berkunjung dua kali dan memutar arah lumayan jauh.

"Kamu libur Baal? Tumben bisa kerumah bunda"

"Aku sengaja pulang cepet bun. Kan semalem udah janji mau main kesini"

"Nah pas banget. Bunda mau ngomongin soal bulan madu kalian soalnya"

(namakamu) membeku. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana nasibnya jika mereka benar-benar pergi berbulan madu. Semoga saja Iqbaal menolak rencana dari mertuanya itu.

"Ahh masalah itu atur aja bun. Insya allah Iqbaal sama (namakamu) bisa kok"

Bunda dan mama saling melempar pandang. Kemudian keduanya tersenyum senang membuat (namakamu) semakin tidak bisa berkata-kata.

"Mama udah siapin dua tiket untuk kalian. Habis ini kalian bisa langsung belanja keperluannya karna mama pesenin tiket buat lusa"

Iqbaal mengangguk-angguk paham. "Kalo boleh tau, Iqbaal sama (namakamu) bakal pergi kemana ma?"

"Dubai. Disana mama udah siapin tour guide kalo kalian mau jalan-jalan. Nanti ada orang suruhan mama yang jemput kalian di airport"

Dan setelahnya banyak lagi yang mereka bicarakan. Sedangkan (namakamu), ia hanya sesekali menjawab dengan anggukan atau gelengan. Karna memang ia sendiri sedang merasa kurang sehat karna kejadian semalam.

Pukul empat sore, keduanya pamit pulang dengan alasan ingin pergi mencari perlengkapan untuk lusa. Tapi karna tidak ingin kejadian semalam terulang kembali, (namakamu) lebih dulu meminta Iqbaal untuk menurunkannya setelah keluar dari komplek.

"Makasih tumpangannya. Aku kayaknya pulang agak malem, mau keluar cari perlengkapan buat lusa. Mau sekalian dicariin nggak?"

"Gaperlu. Gue bisa cari sendiri"

(namakamu) hanya mengangguk pelan seraya tersenyum. Kemudian ia turun dari mobil dan memesan ojek online untuk mengantarnya ke pusat perbelanjaan.

Iqbaal mengambil handphone nya di dashboard mobil, menghubungi seseorang di seberang sana.

"Halo Fris, lo masih disana?"

'......'

"Oke wait for me. Jangan kemana mana sebelum gue sampai"

Sambungan telfon terputus. Lelaki itu segera menjalankan mobilnya menuju ke tempat selanjutnya.

***

Hari ini keberangkatan mereka terjadwal pukul 00.15 dan akan sampai di Dubai sekitar pukul 5.30 pagi. Sekarang Iqbaal dan (namakamu) sudah berada di dalam pesawat, menunggu waktu take off sekitar sepuluh menit lagi.

Iqbaal melirik sekilas kepada (namakamu) yang berada di sampingnya. Ternyata istrinya itu sedang meminum sebuah obat yang tidak Iqbaal ketahui untuk apa obat itu. Lebih tepatnya, ia tidak peduli.

Memang sampai hari ini (namakamu) merasa tubuhnya belum sehat total akibat kehujanan malam itu. Agar sakitnya tidak semakin parah ia berinisiatif untuk rutin meminum obat.

Kemudian (namakamu) memutuskan untuk tidur saja. Karna ia tidak mungkin berani menyenderkan kepalanya di pundak Iqbaal, ia memutuskan untuk menjadikan jendela sebagai sandaran.

Melihat itu, Iqbaal sempat berpikir. Kenapa dirinya bisa sangat membenci (namakamu)? Apa karna perempuan itu telah mencuri perhatian bundanya? Entahlah. Yang jelas, Iqbaal selalu ingin marah jika (namakamu) berbuat baik padanya.

Coldest Husband [IDR]Where stories live. Discover now