Coldest Husband - Influential word

5.4K 631 94
                                    

Kemarin, Iqbaal dan (namakamu) sudah kembali ke Jakarta karna memang mereka di Dubai hanya tiga hari. Tentu saja Iqbaal yang meminta dengan mengatas namakan pekerjaan kantor tidak bisa ditinggal terlalu lama.

Dan (namakamu) bersyukur karna hal itu. Jujur saja selama beberapa hari kemaren (namakamu) merasa lelah. Lelah hati dan juga fisik. Perlakuan Iqbaal di setiap harinya berhasil mematahkan hatinya.

Omong-omong soal Dubai, ternyata Dira adalah keponakan dari papa (namakamu). Pantas saja anak itu tidak canggung dan terlihat sangat dekat dengan (namakamu). Rupanya mama Hilda memang sengaja menyuruh Dira untuk menjadi tour guide.

Hari ini (namakamu) pergi ke supermarket untuk membeli bahan-bahan memasak dan keperluan rumah tangga lainnya. Sendirian itu sudah pasti. Memang dengan siapa lagi dia akan pergi?

Saat sedang sibuk memilih sayuran, kehadiran seseorang mengagetkan (namakamu).

"Aduh habis bulan madu kok masih aja pergi sendirian" ledeknya.

"Aldi! Apaan sih malu tau"

"Idih sejak kapan adek gue satu ini punya malu? Biasanya juga malu-maluin"

(namakamu) menimpuk Aldi dengan tomat yang ada di tangannya. "Sembarangan kalo ngomong!"

Aldi tertawa puas karna berhasil meledek (namakamu). Tapi sesuatu yang berbeda dari perempuan itu berhasil mengalihkan fokusnya.

"(nam) lo sakit?" tanya Aldi melihat wajah (namakamu) tampak pucat.

"Ah masa sih? Enggak kok perasaan lo aja kali" elaknya.

"Serius (nam). Jangan bercanda dulu"

Sebenarnya, sejak kemarin (namakamu) berusaha menahan sendirian. Dan jujur saja hari ini ia merasa tubuhnya sangat lemas. Tapi bukan (namakamu) kalau menyerah begitu saja. Ia harus membuktikan kepada Iqbaal bahwa dirinya tidak selemah itu. Pikirnya.

Tangan Aldi meraih tangan milik (namakamu) lalu menggenggamnya. "Hih panas begini"

"Gue gapapa Al"

"(nam), gue kenal lo bukan sehari dua hari. Gue kenal lo udah bertahun-tahun dan gue tau gimana lo yang lagi ga baik-baik aja"

Baiklah. (namakamu) mengaku dirinya kalah. Ia tidak bisa bersandiwara lebih lama lagi jika sedang bersama Aldi.

Aldi segera mengambil alih troli yang berada dalam genggaman (namakamu). "Sini gue aja yang bawa. Kita selesaiin belanjanya terus makan siang bareng"

Setelah berbelanja dan makan siang bersama, keduanya memutuskan untuk pulang. Dengan (namakamu) yang diantar oleh Aldi tentu saja.

(namakamu) melenguh pelan saat merasa pusing di kepalanya semakin menjadi.

"Kenapa (nam)?"

Perempuan itu tidak merespon. Ia memijat pelipisnya pelan-pelan.

"Ck kan udah gue bilangin, mending ke rumah sakit aja. Gausah sok-sok an kuat deh" kesal Aldi karna permintaannya selalu ditolak.

"Gue takut Iqbaal marah lagi. Pasti dia bilang gue nyusahin lagi nanti" cicit (namakamu) membuat Aldi geram.

"Gausah mikirin orang gak bertanggung jawab kaya dia. Udah masalah Iqbaal biar gue yang urus nanti. Yang penting sekarang kita ke rumah sakit"

Tanpa menunggu jawaban dari (namakamu), Aldi langsung menjalankan mobilnya menuju ke rumah sakit terdekat.

***

Iqbaal berjalan di koridor rumah sakit dengan perasaan dongkol. Tadi Aldi menelfonnya dan mengatakan kalau (namakamu) dirawat. Jika Iqbaal tidak datang, bersiap saja Aldi akan membocorkan semua kelakuannya.

Coldest Husband [IDR]Where stories live. Discover now