Part 8

245 31 0
                                    

"Ah, jangan memanggilku seperti itu. Panggil saja paman, lagi pula aku masih muda" katanya sambil tertawa.

"Iya muda luarnya saja, umurnya saja sudah mau kepala empat" jawab ibunya Sejeong sambil tertawa.

Sedangkan ayahnya hanya tertawa, Sejeong dan Doyoung hanya tersenyum melihat mereka akur.

"Hyung! Apa hyung kekasihnya nuna?" tanya adiknya yang tiba-tiba dan itu membuat semua orang menatap adiknya.

Muka Sejeong dan Doyoung merona setelah adiknya menyinggung soal perasaan mereka.

"Haha... Dia hanya teman di kampusku, jangan khawatir" jawab Doyoung segera.

Sejeong yang mendengar itu hanya menatapnya saja. Bagi Doyoung, ia ingin mendapatkan hati Sejeong tapi ntah mengapa sekarang dia biasa saja. Namun dia tetap menyukai Sejeong bagaimanapun.

"Kau ini, jangan mengatakan hal seperti itu. Masih kecil tau" kata ibunya.

Sedangkan adiknya hanya mendengus kesal karena tidak mendapatkan jawabannya dari Doyoung.

Ting!

"Ah, sebentar" kata Doyoung lalu menghadap ke samping kanan untuk melihat pesannya.

Hyojin
Sepertinya kau sibuk, jangan lupa makan malammu
20.28

"Ada apa nak Doyoung? Ada yang mencarimu?" tanya ibunya Sejeong.

Doyoung terkejut lalu memasukkan ponselnya kembali.

"Ah tidak, rekan kerjaku tadi bilang ingin meminjam laporan perusahaan" kata Doyoung lalu tersenyum paksa.

"Ya sudah, kita lanjut makan" ujar ayah Sejeong.

Doyoung mengangguk lalu melanjutkan makannya.

.

Setelah selesai Doyoung langsung pulang tapi perasaannya tidak enak setelah membaca pesan dari Hyojin tadi. Dia khawatir dan merasa bersalah dengan Hyojin. Dia langsung berbalik arah dan kembali menuju halte bus yang mengarah ke rumah Taeyong. Dia melirik jamnya yang sudah jam 9 lewat itu.

Dia berhenti di depan rumah Hyojin dengan nafas tersengal karena dia lari dari halte ke rumah Hyojin. Ia melangkah masuk ke dalam pekarangan rumah Hyojin lalu berhenti di depan pintu berwarna coklat tua, ia menghela nafas sebentar untuk menggumpulkan energinya.

'Kau hanya mengetuk pintu dan meminta maaf setelah itu pergi' batin Doyoung.

Tangannya terulur untuk mengetuk pintu tapi sesuatu seperti menahan tangannya agar tidak mengetuk pintu itu. Ia menggigit bibir bawahnya, dia ragu harus mengetuk atau tidak. Nyalinya sekarang menciut, dia takut nanti Hyojin akan kecewa karena sudah mengabaikannya tapi ntah mengapa perasaannya kini lebih mengkhawatirkan Hyojin daripada dirinya sendiri. Ia sadar dirinya terlalu bodoh di depan gadis yang padahal dia hanya cuek dan tidak peduli.

Ia mundur selangkah lalu menjambak rambutnya sendiri sambil berteriak dalam diam, dia mengakuinya bahwa dia bodoh hanya karena satu orang. Dia melepaskan rambutnya dan menghela nafas kasar lalu balik badan dan pergi menjauh dari rumah Hyojin.

.

Doyoung duduk di tepi ranjangnya setelah ia keluar dari kamar mandi. Sekarang pikiran dia kalut dan tidak tau harus melakukan apa, bahkan ia tidak menyentuh laporan yang di beri oleh dosennya hari ini. Pikiran dia melayang jauh, memikirkan gadis yang akhir-akhir ini membuatnya tersiksa.

"Doyoung-ah! Bisa kita berbicara?"

Doyoung melihat seseorang yang berdiri di ambang pintu.

"Hm"

Doyoung berdiri dan mengikuti orang itu yang sedang berjalan di depannya menuju ruang tamu apartemennya.

Ia dan orang itu duduk saling berhadapan, tanpa basa basi lagi Doyoung melayangkan pertanyaan tujuan orang itu menemuinya di apartemnnya.

"Ada apa?" tanya Doyoung.

Ia duduk dengan santai namun sorot matanya yang tajam menunjukkan kalau dia sedang tidak ingin di ganggu oleh siapapun.

"Aku sudah mengetahui semuanya, Doyoung. Ayah tidak bisa mempercayaimu lagi" ujarnya.

Doyoung menatap tak percaya, dia tak percaya apa yang sudah di katakan oleh orang itu.

"Kenapa? Aku hanya ingin hidup seperti apa yang ku mau, kenapa kalian selalu menahanku seperti ini? Aku bahkan mengambil jurusan yang kalian mau dan sekarang apa? Menyeretku kembali ke neraka? Tentu saja aku tidak akan sudi kembali ke sana" jawab Doyoung.

Terdengar helaan nafas terpaksa dari orang itu.

"Besok tidak perlu masuk kuliah dan magang, kau harus menemui calon istrimu" ucap orang itu.

Dan lagi, Doyoung di buat tak percaya dengan perkataan dari kakaknya itu, Kim Gongmyung.

"Apa?!"

Reinkarnasi || Kim Doyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang