"Kau semakin membuatku berhutang budi yang banyak kepadamu Kim Doyoung-ssi! Kau harus sadar, kita baru bertemu dan kau malah melakukan ini kepadaku. Aku mohon jangan mempersulit keadaanku" Kata Hyojin dengan menahan amarahnya.

"Aku hanya membantumu, yang aku lakukan juga tidak ada maksud apa-apa. Aku bukan orang jahat, aku berniat untuk membantumu, Hyojin" jawab Doyoung dengan tenang.

Hyojin menghela nafas besar dan mengusap wajahnya dengan kasar. Kini dia mengikat rambutnya lalu dia gulung ke atas, niat dia ingin bersih-bersih rumah lalu pergi berbelanja bahan makanan tapi Doyoung malah membuatnya sangat tidak enak.

"Doyoung.."

"Sudahlah, aku pergi dulu. Sebentar lagi jam masuk kuliahku, kalau aku terlambat pasti di usir" kata Doyoung lalu berdiri dan hendak pergi.

"Tunggu!"

Doyoung menatap Hyojin lalu tersenyum tulus.

"Anggap saja kita teman, ya sudah aku pergi dulu. Bye!" ujar Doyoung lalu pergi begitu saja.

Hyojin hanya menghela nafas, bisa-bisa ia mengenal orang seperti Doyoung.

'Baiklah, aku percaya kau benar-benar orang yang baik. Dan juga terima kasih kau sudah memperhatikanku, Doyoung' batin Hyojin.

Ia kemudian membuka cake yang di belikan oleh Doyoung.

.

Ting!

Doyoung langsung mengambil ponselnya di saku hoodienya.

Hyojin

Terima kasih cake dan belanjaannya. Nanti malam kau bisa ke rumah? Aku akan menyiapkan makan malam yang banyak, datanglah
08.27

Lagi-lagi Doyoung tersenyum.

Iya, nanti aku mampir ke rumahmu setelah magang
08.27

Hyojin
Iya, hati-hati di jalan, semangat!
08.28

Wajah Doyoung memerah dan detak jantungnya berpacu dengan cepat. Ia tiba-tiba bersemangat dan ingin segera menemui Hyojin.

.

Doyoung mendengarkan dosen yang sedang menerangkan di depan, sesekali dia mencatatnya di bukunya ketika ada materi yang penting menurutnya.

"Baiklah, kelas hari ini cukup sampai di sini. Tugas yang saya berikan, besok kumpulkan" katanya lalu melihat Doyoung yang masih menulis sesuatu di bukunya.

"Kim Doyoung!" panggilnya.

Doyoung menoleh dan melihat dosen itu yang tersenyum.

"Sepertinya kau sedang bahagia sampai-sampai semangat menjawab pertanyaan dariku. Jangan lupa tugasnya besok di kumpulkan" ujarnya sambil tersenyum.

"Siap!" jawabnya lalu dosen itu mengangguk dan pergi.

"Wah wah wah"

Doyoung menoleh ketika mendengar suara Ten lalu Doyoung tersenyum.

"Ada kabar baru apa ini? Apa kau sudah resmi dengan Sejeong?" tanyanya.

Doyoung lalu mengedipkan matanya beberapa kali.

"Kenapa diam? Jawab pertanyaanku kelinci" kata Ten lalu melemparkan buku Doyoung ke wajahnya.

Doyoung melindungi wajahnya dengan tangannya, kemudian dia ingin membalas Ten.

"Kau ini, jangan berbicara sembarangan. Kalau dia dengar bagaimana?" protes Doyoung yang kesal.

"Doyoung!"

Doyoung dan Ten sama-sama menoleh ke arah pintu, mereka melihat seorang gadis cantik yang sedang tersenyum ke arah mereka.

"Sejeong?" tanya Ten.

Sedangkan Doyoung langsung membereskan semua buku-bukunya dan dia masukkan ke dalam ranselnya.

"Aku pergi dulu, Ten" kata Doyoung lalu pergi meninggalkan Ten begitu saja.

"Untung aku sabar" gumamnya lalu menghela nafas sambil mengusap dadanya.

Doyoung menghampiri Sejeong.

"Mau makan siang?" tanya Doyoung sambil tersenyum manis.

"Iya, aku sudah lapar. Ayo!" jawab Sejeong dengan semangat.

.

Kini mereka sedang makan siang dengan satu meja untuk dua orang, mereka hanya makan dan sesekali mereka mencuri pandangan.

"Oh iya, yang kemarin terima kasih" kata Sejeong.

"Iya sama-sama, maaf aku tidak bisa mengantarkanmu pulang sampai rumah" jawab Doyoung.

"Ahh, santai saja. Aku sudah terbiasa pulang sendiri" kata Sejeong lalu tersenyum dan melanjutkan makanannya.

"Magangmu lancar?" tanya Doyoung lalu menyuap se sendok nasi dengan sayur ke dalam mulutnya.

"Lancar, lagi pula itu perusahaan di bidang kesenian, jadi itu tidak terlalu sulit aku jalani" jawab Sejeong lalu tersenyum.

Doyoung mengangguk paham dan melanjutkan makannya.

"Kau sendiri bagaimana?" tanya Sejeong.

Doyoung menelan makanannya dan menjawab pertanyaan Sejeong.

"Baik, rekan kerjaku bisa di ajak kerja sama dan untung ada Taeyong hyung yang membantuku" jawab Doyoung.

Sejeong mengangguk lalu meletakkan sendok dan sumpitnya.

"Nanti malam kau ada waktu?" tanya Sejeong.

"Ada apa?" tanya Doyoung.

"Adikku ulang tahun sekarang, jadi nanti ada pesta makan. Kau bisa datang? Aku hanya mengundangmu" jawab Sejeong sambil tersenyum manis.

Doyoung terkejut, dia ingin ikut ke acara pesta ulang tahunnya adiknya di tambah lagi Sejeong hanya mengundangnya dan itu adalah kesempatan emas bagi Doyoung untuk mendapatkan hati keluarganya. Tapi dia juga mengingat Hyojin yang ada di rumahnya dan menunggunya pulang untuk makan malam bersama.

"Baiklah..."

Reinkarnasi || Kim Doyoung ✔Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu