7

880 173 11
                                    

Hai....

Balik lagi...

Maaf baru bisa publish...

Padahal udah janji sama kalian
Penjelasannya dibawah aja ya

Typo is my style

happy reading.....

.....

.Squad45.

Eunwoo
Ibu kenapa kau menghindari kami??

Jinno
Benar apa yang dikatakan eunwoo. Apa kami melakukan kesalahan?
Jangan diamkan kami
Kau bahkan membatalkan acara nonton kita

Sehun
Joy.... Kalau ada masalah bicaralah
Jangan menjauhi kami tiba-tiba

Joy menghela nafas. Susah memang menghindari mereka. Walau ini baru beberapa hari saja mereka sudah seperti ini. Joy memandang pesan yang masuk ke handphonenya. Mau bagaimana lagi? Sepertinya joy tak akan betah seperti ini lebih lama lagi. Toh tokoh pembantu sepertinya memang selalu dalam bahaya. Joy harus segera mengambil keputusan.

"joy... Ada temanmu datang. Keluar dan temui dia." Ucap kakak Joy dengan wajah ditekuk.

Hampir saja jantung joy copot saat Jimi kakak laki-laki satu-satunya mengagetkannya. Bagaimana joy tidak kaget jika kak jimi membuka pintu kamarnya dengan pelan tanpa suara. Dan tiba-tiba saja kak Jimi sudah duduk di kasurnya.

" Kakak.... Kau mengagetkanku."

Joy mengelus dadanya. Jimi hanya terkekeh melihat adiknya ini. Ekspresi Joy memang lucu ketika seperti ini.

Aahhh... Apa jimi harus mengurung adiknya agar tidak ada laki-laki yang melihat adiknya. Jimi tak rela jika adiknya punya pacar suatu saat nanti. Walaupun itu orang sesempurna apapun. Sesayang itulah Jimi pada Joy. Walau kasih sayangnya ditunjukkan dengan cara berbeda tentu saja.

"Kapan kakak pulang? Ehhmm.... Mana oleh-olehnya??"

Joy mengenadahkan tangan. Jimi mendengus lalu menepis tangan. Ia mencubit pipi gembul adiknya. Hal ini membuat joy mengaduh kesakitan.

"Temanmu sudah menunggumu dari tadi joy."

Jimi melepas cubitannya. Joy mencembik melihat kakaknya ini. Benar-benar tidak berperikeadikan. Joy kan baru saja sadar dari komanya. Kenapa kakaknya sejahil ini. Kalau kakak yang lain pasti mereka sudah memperlihatkan perhatian mereka.

"Irene?" Tebak Joy. Jimi menggeleng.

"Vino yang datang. Cepat temui sana."

" Vino?"

Jimi mengacak rambut Joy gemas melihat Joy cengo. Tak perlu menebak darimana Jimi kenal vino seakan-akan mereka sudah saling mengenal sejak lama. Perlu dicatat bahwa kak Jimi tidak pernah bertemu dengan mereka. Pasti sang penulis lah yang membuat mereka tiba-tiba saling mengenal. Semuanya mengalir seperti air.

"Kak... Tolong bilang kalau aku pergi...
Ahh.. tidak maksudku kalau aku sudah tidur."

Joy memeluk lengan Jimi dengan muka dibuat sok imut yang ia  sendiri yakini memuakkan. Jimi menatapnya horor membuat Joy makin menjadi. Tolong salahkan pada vino. Kenapa juga vino tiba-tiba datang mendatanginya?? Alvino chaiden, Benar-benar orang yang sulit ditebak.

"Apa ini... Kau sedang marahan dengan vino?" Tebak jimi.

"...."

"Sudah temui dia sana. Dia sudah menunggu dari tadi." Jimi menyentil kening Joy.

peran pendukungWhere stories live. Discover now