4

1K 195 23
                                    

Hai hai....
Ada yang kangen nggak???

Akhinya di sela2 kkn dan skipshit or skripsweet bisa update juga....

Jangan lupa pencet tombol bintang di pojok bawah sebelah kiri ya sebelum baca....

Happy reading.....

......

Gelap dan dingin...

Itulah yang pertama kali dirasakan joy rasakan. Joy berusaha berdiri dari tidurnya. Seingatnya terakhir ia berlumuran darah karna terjatuh dari tangga. Joy tak tau siapa orang yang mendorongnya. Yang ia tau tubuhnya terkapar berlumuran darah dan dia sendirian di lorong sekolah.

Joy berusaha berjalan sambil meraba apapun yang ada di depannya dengan kedua tangannya. Tidak ada apapun disekitarnya. Tempat ini sepertinya benar-benar ruangan kosong tanpa benda apapun.

Dengan sedikit was-was Joy berjalan lurus ke depan. Joy berusaha memanggil siapapun yang dia kenal. Mulai keluarganya, sampai Irene beserta F4.

"Siapapun yang mendengar suara ini... Tolong aku..." Ujarnya dengan frustasi. Ia menangis ketakutan.

Dunia barunya ini lebih menakutkan daripada dunia novel picisian ataupun dunia asli yang dirindukannya. Dunia yang hanya ada kegelapan dan kau sendirian didalamnya. Benar-benar lebih menakutkan daripada mimpi buruk.

Apakah Joy sudah mati atau ini dunia yang lain lagi. Joy duduk meringkuk saking frustasinya. Ternyata tempat ini lebih buruk daripada dunia novel itu. Walaupun kalau bisa memilih Joy ingin kembali ke dunianya yang asli.

" Joy.... Kembalilah...."

Joy berdiri dan memandang seluruh penjuru arah. Siapa yang memanggilnya? Suara yang samar-samar Joy kenal.

Joy menatap pada satu titik  cahaya terang yang ada di depannya. Tanpa pikir panjang Joy berlari dengan kencang ke arah cahaya kecil itu. Ia tak suka kegelapan dan setelah kejadian ini Joy akan tambah membenci kegelapan.

"Joy..."

Suara itu kembali terdengar. Dengan sekuat tenaga joy berlari. Ia tak ingin membuang satu detikpun di tempat ini.

'Siapapun itu... Tunggu aku' ucapnya dalam hati.

Cahaya yang awalnya kecil lama kelamaan semakin membesar. Hal ini berbanding terbalik dengan suara yang memanggilnya. Semakin lama semakin lirih.

Joy menutup matanya dengan punggung tangan. Cahaya itu terlalu terang sampai Joy tak merasa silau.

....

"Vino... " Panggil Irene.

"Kau tak ingin menjelaskan apapun? Bahkan kepadaku?"

"....."

"Apa kau tidak menyukaiku lagi?"

"Aku dan jinno menyukaimu sejak pesta ulangtahun perusahaan waktu kita kecil. Bahkan aku masih menyukaimu..."

'mungkin.' Tambah vino dalam hati.

Ya seragu itulah vino. Salahkan pada Joy. Mungkin vino baru sadar sekarang. Semua tentang Joy membuatnya tertarik. Vino suka melihat ekspresi Joy ketika ia sedang menjahili gadis itu.

Awalnya Vino sendiri bingung. Kenapa Joy jadi orang pertama yang tidak boleh tau kabar pertunangan itu? Bukankah ia menyukai Irene? Seharusnya ia senang karena bisa mengalahkan jinno dan mendapatkan Irene.

'Mengalahkan'

Vino menghela nafas dalam. Mungkin perasaannya berubah sejak ia tau kalau Irene menyukai jinno. Menjadi orang jahat dan menghalangi kebahagiaan orang yang disukainya itu bukan gaya seorang Alvino Chaiden.

peran pendukungWo Geschichten leben. Entdecke jetzt