"Kau harus ganti rugi soal punggungku" protes Ten.

Doyoung hendak pergi namun tertahan karena Ten menahan tangannya.

"In your dream, bye!" ujar Doyoung lalu melepaskan tangan Ten dan pergi begitu saja.

"Hyaa! Doyoung! Kim Doyoung!" teriak Ten yang kesal dengan jawaban Ten, sedangkan Doyoung hanya terkekeh mendengar teriakan Ten yang kesal dengannya.

Datanglah ke Restoran seperti biasa nanti jam 7 malam.. Telat semenit traktir hangus
13.06

Ten
NAH BEGITU DONK! Ini baru teman, sekalian ganti rugi punggungku.. Thank you babe 😘
13.16

Doyoung terkekeh sekaligus bergidik ngeri setelah membaca balasan dari Ten.

"Doyoung!"

Doyoung menoleh dan senyumannya mengembang setelah melihat orang yang memanggilnya, ia memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya dan bergegas menghampiri orang itu.

"Hai Sejeong!" sapa Doyoung yang masih tersenyum lebar.

"Hai juga, Doyoung. Ngomong-ngomong kenapa senyum-senyum sendiri tadi? Pasti baca chat dari kekasih ya? Ciyee" ujar Sejeong sambil menggoda Doyoung dengan menyenggol lengan Doyoung.

Doyoung malah malu mendengar pertanyaan dari Sejeong. Sedangkan Sejeong malah terkekeh melihat tingkah laku Doyoung, itu terlihat lucu bagi Sejeong.

"Mana ada, aku membaca chat dari Ten, dia senang ketika aku mengajaknya makan karena tadi aku tidak sengaja menabrak dia gara-gara hampir terlambat masuk kelas" jelas Doyoung sambil senyum.

"Astaga! Apa dia tidak apa-apa?" tanya Sejeong yang khawatir.

"Cuma punggungnya yang sakit selebihnya tidak ada apa-apa" jawab Doyoung.

"Baguslah kalau begitu" jawab Sejeong sambil mengangguk paham.

"Kalau begitu aku pergi dulu, aku ada jadwal magang" ujar Doyoung sambil senyum.

"Tunggu," cegah Sejeong.

Doyoung menoleh dengan alisnya terangkat sebelah.

"Boleh aku ikut?" tanya Sejeong.

Doyoung tersenyum sambil mengangguk.

"Tentu saja, nanti aku kirim alamatnya. Aku pergi dulu, bye!" jawab Doyoung lalu mengacak rambutnya Sejeong sebentar dan pergi.

Sedangkan Sejeong hanya tersenyum senang dengan jantungnya yang berdegub kencang akibat perlakuan Doyoung barusan, pipi dia juga merah.

.

Jam menunjukkan pukul 17.35 dan Doyoung baru saja selesai dengan tugas magangnya, kini ia bersama Taeyong sedang jalan di koridor kantor.

"Astaga, proposal itu membuat tubuhku kaku semua" keluh Taeyong sambil memukul pelan pundak dan leher belakangnya.

Doyoung hanya menggelengkan kepala sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

"Tapi untung kau menyelamatkanku, kalau tidak ada kau mungkin aku masih di kurung di sini sampai nanti malam dan lembur lagi" tambah Taeyong.

"Mau kopi?" tanya Doyoung.

Taeyong yang lesuh itu langsung kembali semangat setelah mendapat tawaran dari Doyoung.

"Boleh tuh, aku mau tapi yang sedang aja hehe" jawab Taeyong sambil terkekeh.

"Yaudah nanti di luar kita beli" kata Doyoung dengan datar.

Reinkarnasi || Kim Doyoung ✔Where stories live. Discover now