🌻06🌻

40.3K 2.5K 528
                                    

Selamat datang👋

Jangan lupa ⭐ dan 💬 nya, yaw!

♡♡♡

"Berarti lo junior gue dong?" tanya Nata yang duduk di sebelah Dirga.

Tania mengernyit, "junior?" beonya.

"Lo inget waktu gue bilang kalau kita kuliah di sana tuh dipaksa sama abang kita nggak?" tanya Galium.

Tania manggut-manggut, "oh, jadi dia abang kalian juga? Kirain siapa, kok tadi ke rumah gue sambil gendong Keanu."

Hanggara yang sedari tadi diam kini terkekeh melihat ke arah Tania, "sepertinya Keanu nyaman sama kamu, Tania. Buktinya, dia sampai ketiduran begitu,"

Lantas semuanya pun menatap Keanu yang tengah tertidur di gendongan Tania. Terlihat wajahnya yang begitu tenang dan damai, sepertinya balita itu memang sangat nyaman berada di gendongan Tania. Padahal, mereka tidak pernah dekat sama sekali. Hanya waktu itu saat Keanu sedang menangis di jalanan sendirian dan ditolong oleh Tania.

"Sini, Tan, biar Keanu sama gue. Pasti lo capek, kan?"

Xenon hendak mengambil Keanu dari tangan Tania, tapi balita itu keburu bangun dan langsung menangis.

"Gapapa, biar sama gue aja. Kasihan kalau dia nangis terus," kata Tania sembari mengelus punggung Keanu untuk menenangkannya.

"Mending di bawa ke kamar aja, biar dia tidur dengan leluasa," kata Hanggara menatap Tania kemudian beralih menatap Dirga, "Dirga, antarkan Tania ke kamarmu. Biar dia menidurkan Keanu. Kasihan kalau sampai Tania kecapekan."

Dirga menatap Xenon, "lo aja sekalian yang berdiri."

"Dih! Lo yang di suruh, ngapa jadi lempar ke gue?"

"Dirga, Keanu itu kan anak kamu?" ucap Hanggara.

Laki-laki berbadan kekar itu memutar bola matanya malas, sementara ketiga adiknya hanya menahan tawa.

"Ayo!" ajak Dirga dingin. Kemudian berjalan mendahului Tania.

Sesampainya di kamar, Tania langsung membaringkan Keanu di box bayi dengan hati-hati. Setelah itu mereka turun kembali.

"Kalau gitu, Tania ijin pulang dulu ya, Om, Xen, Gal, kak," pamit Tania setelah sampai di bawah.

"Loh, mau ke mana kok buru-buru? Sini cerita-cerita dulu sama kita," tanya Hanggara.

"Biarin penculik it-"

"Auhh! Sakit tau!" pekik Dirga ketika Tania menginjak kakinya dengan keras. Lagi-lagi pria itu menyebutnya penculik.

"Sekali lagi lo nyebut gue penculik. Gue culik beneran anak lo!" ancam Tania hanya untuk menakut-nakuti Dirga.

"Penculik?" tanya Hanggara bingung. Pria itu tidak mengerti apa yang Tania dan Dirga bicarakan.

Melihat Dirga akan berbicara, Galium dengan cepat memotong ucapannya sebelum abangnya itu berbicara yang tidak sesuai kenyataan.

"Biar gue aja yang jelasin!"

"Jadi gini, Pa. Waktu itu Aku, Xenon sama bang Dirga lagi tanding PS sampai selesai. Pas mau main sama Keanu, dia nggak ada di sebelah kita. Kita nyari sampai akhirnya bang Dirga nemuin Keanu di taman dan katanya diculik sama seorang perempuan. Taunya perempuan itu adalah Tania. Dan kejadian yang sebenarnya adalah, Tania kasihan ngelihat Keanu nangis di depan rumah sendirian. Akhirnya Tania bawa Keanu ke taman berharap Keanu bisa berhenti nangis. Tapi, bang Dirga malah nuduh Tania penculik," jelas Galium panjang lebar.

DUDA TAMPAN (End) Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora