🌜23 Kilas Balik.🌛

32.6K 2.5K 171
                                    

Gue baru tahu, ternyata ada yang lebih hebat dari bertahan tanpa diberi balasan, yaitu; ikhlas melepaskan sesuatu yang hampir tergenggam:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue baru tahu, ternyata ada yang lebih hebat dari bertahan tanpa diberi balasan, yaitu; ikhlas melepaskan sesuatu yang hampir tergenggam:)

-Algifary-

¶¶¶

Jalan hidup manusia tidak ada yang mengetahui kecuali Tuhan. Bagaimana takdir itu tersusun rapih juga hanya Tuhan yang memahami. Bingung. Manusia seperti apa Disya itu sebenarnya?

Terlalu tajam ingatan Algi memutar ulang ketika Disya menjadi orang pertama yang bertindak saat Ibunda Algi dalam kondisi tak meng-enakan.

"Kok belum tidur? Mikirin apa?" Lilly duduk di bibir ranjang. Melihat putranya hanya menatap pantulan parasnya melalui cermin.

"Belum ngantuk, Ma. Mama bawa apa?" Algi mengambil alih nampan dari tangan sang Ibu.

Wanita cantik itu tersenyum. "Itu brownies coklat. Ada tetangga baru, itu sebagai bentuk perkenalan mereka yang baru dateng."

"Oh... Gitu, Ma. Mama juga kenapa belom tidur?" tanya Algi meneguk susu coklat dingin miliknya.

"Belum ngantuk. Tiba-tiba kepengen ngobrol aja sama kamu, Al." ujar Lilly.

"Ma, istirahat. Baru seminggu yang lalu keluar dari rumah sakit." cemas Algi mengelus punggung tangan Lilly.

"Anak Mama yang paling perhatian, masa istirahat terus. Waktu buat kamu kapan? Mama kan kangen." Lilly pura-pura cemberut.

Merasa sedang ada kesempatan emas, langsung saja Algi menidurkan kepalanya di paha Ibunya. "Ya udah, ayo ngobrol sampai Mama ngantuk."

Seruan putranya terdengar membahagiakan. Lilly mengelus puncak kepala Algi dengan sayang. Nyaman, Algi seolah sedang dikembalikan ke masa kecilnya. "Emang cuma Mama yang bisa bikin Algi nyaman."

"Hmm... Ini gombalan, ya? Supaya Mama ijinin pulang larut karena abis main sama Galins Naufal?" goda Lilly beralih mengelus pipi Algi.

Cowok belah dagu itu terkekeh. "Enggak dong, ini jujur. Nanti Algi pengen cari istri yang kek Mama, deh. Yang lemah lembut, penyayang."

"Belajar dulu. Masa mikirin istri." sahut Lilly meneliti paras putra kesayangannya itu.

"Ya... Kan masih menerawang, Ma. Menurut Mama, pasangannya Algi nanti kek gimana?" Algi bertanya antusias.

"Um... Gimana y?" Lilly pura-pura berpikir. "Yang pasti, dia adalah perempuan hebat yang bisa bikin anak Mama jatuh hati. Perempuan luar biasa yang akan membuat anak Mama ini untuk bertahan bersama dia. Dia adalah perempuan tangguh." Lilly begitu menghayati setiap barisan kata.

Algi langsung tertawa. "Sejenis wonder women ya, Ma? Tangguh. Hm..."

"Sembarangan," Lilly mengeplak lengan Algi. "Oh iya, Mama mau tanya sesuatu dong."

Warm In The Arms ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang