🌜14. Double Sial!🌛

30.8K 2.3K 155
                                    

Ciri-ciri manusia bodoh; enggak kenal, enggak tahu apa-apa, tapi menilai seseorang dari segi cerita orang lain!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ciri-ciri manusia bodoh; enggak kenal, enggak tahu apa-apa, tapi menilai seseorang dari segi cerita orang lain!

-Ladisya-

¶¶¶

Ada berapa banyak manusia di dunia ini yang memiliki keahlian menyentuh hati orang lain hanya dengan kata-kata? Tentu tidak sedikit.

Tapi, apa yang terjadi dengan hati Disya? Meski nada Zendro lembut mengatakan itu, Disya merasa kata-kata barusan sama sekali tak menyentuh hatinya.

Tanpa mereka sadari, dari jarak tak begitu jauh, Algi berdiri di samping ninja merahnya. Menatap tak tergambar pada dua muda-mudi yang seperti akan bercumbu.

"Lo punya pacar, tapi ngakunya suka Galins. Kemudian menjadikan rasa suka lo, sebagai alasan menindas orang lain. Se-serakah itukah?" gumam Algi mengepalkan tangan.

Algi menyeringai, mendengus kasar. "Pemikiran terbodoh gue sekarang adalah, pengen minta maaf sama lo. Ternyata, lo gak pantas untuk itu."

Segera memutar kendaraannya, Algi memasang helm lalu tancap gas dengan brutal.

Masih seputar Disya dan Zendro. Si pirang lebih dulu memutus tatapan mereka. Mendorong Zendro untuk kesekian kali. "Udah ngedrama-nya?"

"This is not drama, just wanna tell you how my feeling." santai Zendro mencuil hidung Disya.

"Jijik! Gak usah sok manis, deh!" semprot Disya di depan wajah Zendro.

Baru Disya sedikit lengah, Zendro kembali mengecup pipi Disya. "Gue emang manis, buat lo aja, sayang."

"ZENDRO!"

🌛🌛🌛

Langkah kaki Disya serasa tidak begitu nyaman, memperhatikan ke bawah dan ternyata tali sepatunya terlepas. Disya membungkuk, membenarkan tali sepatu yang bisa saja membuatnya tersandung.

Begitu dirasa rapi, Disya berjalan lagi di koridor. Terlalu cepat hingga lengan Disya tercekal. Algi adalah pelakunya.

Melirik lengannya, Disya memasang ekspresi tak bersahabat. "Lepas. Gak usah modus."

Algi melepaskan cekalannya. "Simpel dan tanpa banyak bacot. Gue gak akan berhenti menagih hutang maaf dari lo."

Senyum licik ala Disya terukir sempurna. "Minggir. Permintaan lo terlalu halu."

Rahang Algi mengeras. Wanita jenis apa yang saat ini berhadapan dengannya? Paras malaikat, hati iblis. "Apakah Video bully lo yang kemarin, cukup untuk bikin lo minta maaf dan mengakui kesalahan?"

Warm In The Arms ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang