Flashback

1.8K 125 23
                                    

Menyayangimu adalah hal yang mudah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menyayangimu adalah hal yang mudah. Sebab, padamu ada banyak hal menawan yang membuatku terpikat. Mulai dari lekuk indah bibirmu, hingga abu-abunya ronamu. Semuanya menarik bagiku.

Setelah melalui perdebatan penuh emosi itu, kehangatan obrolan kami kembali terbentuk.

"Van, kamu naksir aku sejak kapan, sih?" tanya Kevin begitu mendadak, dan membuatku terbelalak kaget.

"Kenapa bahas itu?" tanyaku balik.

"Penasaran aja. Ceritain, dong," pintanya sambil tersenyum manis.

"Enggak, ah. Malu aku," tolakku langsung.

"Kenapa, sih?"

"Nggak apa-apa," kelakku.

"Kalau enggak apa-apa, cerita, dong," paksanya.

"Enggak mau, Vin," kekeuhku.

"Kenapa, sih?" protesnya.

"Ya, pokoknya enggak aja."

"Ngomong, Van."

Aku menggeleng menanggapinya.

"Ya udah. Gini, deh. Kalau kamu cerita gimana kamu suka sama aku, aku juga bakal ceritain gimana aku suka sama kamu."

Aku menatapnya lekat. Tawarannya lumayan menarik bagiku. Lagi pula sampai sekarang, Kevin belum pernah cerita apapun tentang bagaimana kisahnya tentang aku. Jujur, aku sangat penasaran perihal hal itu.

"Woi. Malah ngelamun. Gimana? Mau, ya?" ucapnya sambil tertawa kecil.

"Beneran kamu mau cerita kalau aku cerita?" aku mencoba memastikan.

"Iya. Janji," sahut Kevin mantab. Aku pun terdiam sejenak untuk meyakinkan diri.

"Oke, deh. Setuju. Awas kalau kamu bohong," ancamku.

"Iyaa, sayaaaaang," ucapnya dengan senyum yang mengembang. Lengkung indah itu pun ikut menular di bibirku.

"Pertama kali aku suka sama kamu itu, waktu acara Jakarta Open, tahun lalu," ucapku malu-malu.

"Cieeeeeee, suka pada pandangan pertama berarti?" ejeknya. Pipiku pun terasa memanas seketika.

"Hihh. Jangan ngeledek, dong. Malu, ni, aku," protesku. Kevin pun tertawa menanggapi itu.

"Iya iyaaa," ucapnya lalu mengerem tawanya.

"Sebenernya enggak love at first sight banget, sih. Soalnya, awal aku liat kamu itu biasa-biasa aja. Tapi, begitu kamu menang terus bikin tanda salib, aku jadi gimanaa gitu," ujarku diakhiri perasaan malu. Tawa Kevin pun kembali pecah.

With You #2 [Kevin Sanjaya Sukamuljo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang