Sequel With You ❤
Kevin dan Vanya adalah sepasang kekasih yang baru saja meresmikan hubungan mereka, setelah melalui begitu banyak rintangan. Namun, mereka kembali diuji dengan harus menjalani LDR. Kevin yang begitu banyak digandrugi wanita, dan Van...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menyayangimuadalah hal yang mudah. Sebab, padamu ada banyak hal menawan yang membuatkuterpikat. Mulai dari lekukindahbibirmu, hingga abu-abunyaronamu. Semuanyamenarikbagiku.
Setelah melalui perdebatan penuh emosi itu, kehangatan obrolan kami kembali terbentuk.
"Van, kamu naksir aku sejak kapan, sih?" tanya Kevin begitu mendadak, dan membuatku terbelalak kaget.
"Ya udah. Gini, deh. Kalau kamu cerita gimana kamu suka sama aku, aku juga bakal ceritain gimana aku suka sama kamu."
Aku menatapnya lekat. Tawarannya lumayan menarik bagiku. Lagi pula sampai sekarang, Kevin belum pernah cerita apapun tentang bagaimana kisahnya tentang aku. Jujur, aku sangat penasaran perihal hal itu.
"Woi. Malah ngelamun. Gimana? Mau, ya?" ucapnya sambil tertawa kecil.
"Beneran kamu mau cerita kalau aku cerita?" aku mencoba memastikan.
"Iya. Janji," sahut Kevin mantab. Aku pun terdiam sejenak untuk meyakinkan diri.
"Oke, deh. Setuju. Awas kalau kamu bohong," ancamku.
"Iyaa, sayaaaaang," ucapnya dengan senyum yang mengembang. Lengkung indah itu pun ikut menular di bibirku.
"Pertama kali aku suka sama kamu itu, waktu acara Jakarta Open, tahun lalu," ucapku malu-malu.
"Cieeeeeee, suka pada pandangan pertama berarti?" ejeknya. Pipiku pun terasa memanas seketika.
"Hihh. Jangan ngeledek, dong. Malu, ni, aku," protesku. Kevin pun tertawa menanggapi itu.
"Iya iyaaa," ucapnya lalu mengerem tawanya.
"Sebenernya enggak love at first sight banget, sih. Soalnya, awal aku liat kamu itu biasa-biasa aja. Tapi, begitu kamu menang terus bikin tanda salib, aku jadi gimanaa gitu," ujarku diakhiri perasaan malu. Tawa Kevin pun kembali pecah.