You And I

1.7K 148 103
                                    

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

🥀

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

🥀

Ku selalu mencoba
Untuk menguatkan hati
Dari kamu yang belum juga kembali
Ada satu keyakinan
Yang membuatku bertahan
Penantian ini kan terbayar pasti

(AnjiMenunggu Kamu)

***

Waktu terus melaju, dengan rasa sakit yang tak kunjung bertemu ujung. Memaksaku melewati hari dengan senyum palsu, dan melangkah kesana sini tanpa kepastian tempat yang benar-benar ingin kutuju. Meski begitu, aku tetap kembali ke tempat yang sama. Bertahan menunggunya, meskipun ia tampak tak peduli dengan apa yang kurasa. Bodoh, memang.

Kini, kesabaranku tentang datangnya penjelasan itu, tak lagi bisa kubendung. Untuk kedua kalinya, aku harus mengalah dan datang padanya, untuk sekadar meminta penjelasan tentang kemana arah hubungan kita selanjutnya. Sama persis dengan kejadian di tepat satu hari sebelum pernikahan Kak Agnes. Hanya saja, latar tempat dan alasan yang membuatku datang padanya adalah berbeda.

Langkahku tak terhenti, mendekatinya yang kini tengah bermain badminton bersama Rian, dengan Bella dan Caca yang terus-menerus mengekorku sejak kejadian seminggu yang lalu. Mereka bilang, mereka tak ingin kelepasan dengan kehilangan jejakku yang kini tengah beradu dalam kekalutan. Terlebih karena aku yang masih bungkam dan enggan berbagi kisah pada mereka. Aku yakin, kejadian waktu itu membuat mereka trauma dan tak ingin kebodohan membuatku kembali mengulangnya. Yaaa. Kuakui. Terkadang kebodohanku memang tak bisa terkendali.

Aku menghela napas panjang, tepat setelah sampai di tepi lapangan, dimana Ia dan Rian sedang beradu suttlekock dengan suasana yang cukup panas. Kutatap punggung kepalanya dalam, sambil menggenggam erat tali badan tas ransel hitam pemberiannya kala itu. Ia tampak sangat serius dengan permainannya, hingga tiada henti memukul suttlekock dengan kekuatan penuh dan teriakkan keras dari mulutnya. Rian pun tampak kewalahan dengan sikap kawan sekamarnya itu. Setelah berusaha sekuat tenaga menangkis semua pukulan suttlekock Kevin, Rian pun tak lagi bisa bertahan. Benda berbulu itu mendarat dengan tak santai tepat di garis lapangan, dengan Rian yang tersungkur akibat memaksakan diri untuk meraihnya. Meskipun ia tetap tak berhasil pada akhirnya.

With You #2 [Kevin Sanjaya Sukamuljo]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon