Chrysanthemum Flowers

1.5K 106 13
                                    

Di daun yang ikut mengalir lembutTerbawa sungai ke ujung mataDan aku mulai takut terbawa cintaMenghirup rindu yang sesakkan dada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di daun yang ikut mengalir lembut
Terbawa sungai ke ujung mata
Dan aku mulai takut terbawa cinta
Menghirup rindu yang sesakkan dada

Jalanku hampa dan ku sentuh dia
Terasa hangat oh di dalam hati
Kupegang erat dan kuhalangi waktu
Tak urung jua kulihatnya pergi

(LettoRuang Rindu)

Terhitung satu minggu sejak kejadian basket itu. Selama itu juga, Kak Dika tetap bersikap biasa padaku, seolah tak ada yang pernah terjadi. Jujur, aku sangat kesal dengan sikapnya, tapi, mengingat berbagai hal baik yang selalu Ia berikan padaku, aku berusaha untuk mengesampingkan emosi. Sedangkan Kevin, setelah jam 9 malam, Ia baru bisa menelponku. Sebenarnya sejak sore, bahkan terkadang siang, Ia sudah free. Tetapi, karena Ia harus memiliki urusan bersama Amara, maka waktunya itu Ia dedikasikan untuk Amara. Agak iri, sih, tapi, ya udahlah.

Minggu ini Kevin ada turnamen di Thailand, sedangkan aku sibuk dengan UAS. Minggu depan aku sudah libur, tapi, aku belum memberi tahu Kevin soal itu. Aku berencana memberikan kejutan untuknya dengan datang tiba-tiba, sebagai ganti kejutanku yang gagal waktu itu.

Pengen ketemu Gracia dan Amara, enggak?”

Kalau ada di antara kalian yang tanya itu, jawabanku adalah ENGGAK. Aku enggak berminat sama mereka. Sekalipun aku udah tahu keadaan Amara kayak gimana, aku tetep merasa enggak suka. Satu hal yang perlu kalian tahu, kalau aku bukan orang baik, tapi aku juga bukan orang yang jahat. Aku bukan tipe orang yang dengan mudah berbagi sesuatu yang sangat aku sukai kepada orang lain, walaupun terkadang kerelaan untuk itu muncul tiba-tiba. Aku juga bukan tipe orang yang membiarkan orang lain menggangguku. Meski terkadang ku sembunyikan, dendamku terhadap hal tak mengenakkan itu tetap mengakar dalam hati.

Mbak, ada kiriman bunga, lagi,” ucapan Bi Ningsih mendadak terngiang.

Hingga detik ini, sudah terhitung enam bunga Krisan yang kuterima, dan aku masih tak tahu siapa pengirimnya. Aku belum bercerita ke Kevin, karena sesungguhnya aku ragu untuk mengatakannya. Aku juga khawathir, kalau-kalau bunga itu ternyata bukan untukku melainkan untuk orang lain, sebab tak tertera untuk siapa Ia ditujukan. Oleh sebab itu, aku masih menyimpan masalah ini dalam hati.

Sekarang, aku sedang dalam perjalanan menuju kampus menggunakan mobil. Motorku sedang di service oleh Pak Jon, jadi, mau tak mau aku harus berangkat menggunakan mobil. Alhasil, aku harus berangkat lebih pagi dari biasanya, agar sampai kampus tepat waktu dan tidak telat, mengingat Jogja yang mulai merangkak menyaingi padatnya ibu kota. Sebenarnya ada beberapa keuntungan apabila aku naik mobil. Tidak kepanasan, rambut tidak bau panas, nyaman, dan bisa mendengarkan musik sambil bersenandung. Tapi sayangnya ya itu, macet.

With You #2 [Kevin Sanjaya Sukamuljo]Where stories live. Discover now