2. EPISODE KEDUA : (STILL) INTRODUCTION

75 14 0
                                    

About All of My Life (Part 4)


KRINGG!!! Bel berbunyi bertepatan dengan denting jam besar Global Metropolis School yang berdentang sebanyak dua kali. Sudah jam dua dan ini waktunya pulang. Hari yang cukup menyenangkan karena aku libur dari tugas menilangku, menjalani kehidupan biasa selama dua minggu ke depan, dan berhasil menemani Josh makan siang tanpa ketahuan kedua orang tuanya sekali pun.

Aku menuju lapangan parkir. Hanya ada satu sepeda yang terparkir di antara mobil-mobil di sana dan itu adalah sepedaku. Aku bangga mengendarainya. Tanpa polusi, bebas macet, dan tidak berisik. Juga sekalian berolahraga.

Aku menatap dari kejauhan, Nick dan gerombolan cewek kurusnya semakin mendekatiku. Aku harus buru-buru mengambil sepeda dan mengayuhnya. Cepat cepat cepat! Kulepas gembok di ban dan bersiap naik, tapi terlambat! Mereka sudah berada di hadapanku.

"KAU!" bentak Catherine. "Teganya melempar kepala Nick dengan kaleng! Kau pikir tidak sakit!?" Dia berseru.

Aku merasa nyawaku terancam. Aku bisa menggambarkan seperti seekor kupu-kupu yang siap disantap segerombolan ayam kurus korengan yang kelaparan.

"Apa kau mau kulempar juga?!" Kylie, penggemar Nick, ralat, kekasih Nick yang juga kubenci ikut membela sambil membawa botol susu low fat.

Oke, sekarang aku harus bagaimana? Diam saja? Melawan? Atau pura-pura tidak mendengar? Atau pura-pura gila supaya mereka pergi secepatnya dari hadapanku?

"Kau tidak takut pada kami, ya?" Catherine memegang setir sepedaku.

Aku melihat lengannya yang tidak lebih besar dari rem sepeda, kurus sekali. Sementara itu, Kylie menarik kasar lenganku. Aku harus turun dari sepeda jika aku tidak ingin terjatuh.

"Apa kau bisa melepas tanganmu dari lenganku?" Tanyaku saat turun dari sepeda tanpa melihat wajah Kylie.

"Memangnya kenapa kalau tidak?" Dia semakin mempererat pegangannya. Kukunya yang panjang mulai menyakitiku.

"Lepas tidak?" Aku menatap Nick yang diam saja melihatku diperlakukan seperti ini.

"Tidak!" Kylie tersenyum menyebalkan.

"Oh, Mr. Gonzalez!" Seruku kemudian.

Benar saja! Mereka langsung menjauh dariku dan menunduk. Aku gunakan kesempatan itu untuk menaiki sepeda dan ngebut secepatnya dari situ.

"Kurang ajar kau!" Mereka berteriak begitu sadar kukerjai.

Aku melewati Nick dan sempat memukul bahunya pakai tinjuku. Rasakan!

"Kalau sampai perempuan-perempuan gila yang tidak tahu diri itu kembali menyakitiku, kau yang akan kuhabisi Nick! Lihat saja!!" Aku berteriak dan terus mengayuh sepeda tanpa menoleh.

Cepatlah, Zee! Jangan sampai perempuan-perempuan kurus itu menangkapku. Beraninya berlindung di belakang perempuan! Laki-laki macam apa dia?!

Aku terus mengayuh. Lelah juga kalau diburu seperti tadi. Tidak apa-apa, yang penting aku berhasil menghindari serangan-serangan penyihir gila yang sangat memuja-muja kodok jantan macam Nicholas Luis Thompson.

Aku mulai mengurangi kecepatan dan memperhatikan deret-deret toko juga swalayan yang ada di sebelah kiriku. Kedai bakery Sweety Muff, aku sangat menyukai cupcake rasa rapsberry di situ. Enak sekali! Mall Global Metropolis City yang semua barangnya hanya cocok dibeli oleh Victoria Beckham dan si kembar Olsen. Terlalu mahal. Aku tidak tega melihat harga sebuah ikat pinggang yang kalau kutukar dengan cupcake raspberry akan mendapat satu gerobak penuh. Cafe Cup & Spoon, yang menjual minuman cokelat panas Swiss. Lezat sekali.

LOVE AT THE NEIGHBORHOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang