Day 17

1.2K 111 1
                                    

Pagi yang cukup menegangkan.

_________________

"Aku mohon buka sekarang" seru Tzuyu sambil mencoba mendobrak pintu.

Chaeng hanya berjalan kesini kemari sampai ia menemukan sesuatu dibalik lemari.

"Unnie" panggil Chaeng.

Tzuyu menoleh dengan wajahnya yang merah karena tangisannya yang tak henti henti sejak eommanya keluar.

chaeng memegang sebuah kawat, kawat kecil yang cukup tajam. Tzuyu memeluk adiknya itu, ia sangat berterimakasih pada Chaeng.

Sebelum Tzuyu membuka ia menyuruh Chaeng untuk merahasiakan ini semua dan ia menyuruh Chaeng untuk bersikap biasanya dihadapan penghuni rumah ini.

"Kau mau kemana unnie?" tanya Chaeng, sambil menatap unnienya yang sejak tadi mendobrak dobrak pintu besar itu.

"Aku harus mengambil tugas ku ke Jeongyeon Unnie, kau sini saja , dan eomma sedang pergi kepasar sebentar", Tzuyu tak mau jika Chaeng mengetahui jika Jihyo sedang bertemu dengan Appanya yang seorang pembunuh itu.

Chaeng mengangguk kemudian ia bertanya lagi.

"Kau berpakaian seperti itu, lihat dress putih polos tanpa lengan, apa kau tak malu?" tanya Chaeng, lagi.

'Aduh, gadis ini banyak bicaranya!' batin Tzuyu, kesal.

"Aku sudah telat Chaeng, jadi aku harus buru buru, jika mereka bertanya pada mu kemana aku bilanglah aku sedang mengambil hasil kerja ku, oke?" , kemudian Chaeng mengangguk lagi.

Tzuyu memasukkan kawat kecil itu kelubang pintu dan Alhasilnya pintu itu terbuka. Tzuyu sangat bersyukur, dan sekarang ia harus mengendap endap keluar.

'Pintu ada dua, belakang dan depan, jika pintu belakang tertutup terpaksa aku harus berlari kedepan' batin Tzuyu.

Tzuyu menyuruh Chaeng diam dikamar sebentar, sementara Tzuyu dia menuruni anak tangga perlahan lahan. Taehyung kelihatannya sedang dikamarnya.

Tzuyu pergi kearah dapur, disana tak ada Eunya mungkin sedang membeli sayur. 'Bagus, aku akan mengambil pisau yang lumayan tajam' batin Tzuyu.

Dia menoleh kebelakang, biasanya Taehyung muncul dari belakang tiba tiba, pria itu memang sangat aneh.

Tzuyu mengambil pisau dari tempat pisau, kemudian perlahan lahan ia pergi ketaman belakang, ia mengendap ngendap layaknya kucing sedang mencoba menangkap tikus.

"nananananana~"

'Alunan suara itu, itu suara taehyung, terdengar dari kaca kamarnya' batin Tzuyu.

Jantunganya derdegup kencang, karena pintu belakang tepat didepan kaca kamarnya Taehyung. Jika Taehyung melihat maka habis semuanya.

"Nananana~"

'Suaranya sangat indah, eh tunggu tunggu kau harus fokus Tzu' batin Tzuyu, lagi. Ia menunggu Taehyung masuk kedalam dan suara itu sudah tak terdengar, perlahan lahan Tzuyu mendongak keatas dan benar dugaannya, Taehyung tidak ada.

Tzuyu mencoba melangkahkan kakinya kerumput rumput itu dan..

"Haus sekali!! Aku ingin minum, Ohya kasihan sekali Tzuyu tetapi Nyawanya lebih penting", suara Taehyung terdengar jelas.

Ia sedang didapur, sementara jarak dapur dengan taman belakang dekat sekali, Tzuyu terpaksa berlari.

Dia berlari dan sekarang ia tepat didepan pintu. 'Aku harap Taehyung tak melihatku' batin Tzuyu. Ia membuka pintu itu.

SHE IS MINE • TaeTzuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang