Gadis tercantik yang pernah joy temui. Mungkin joy terlihat bodoh dengan ekspresi mulut menganga. Jantung joy berdegup kencang melihat setiap detail kecantikan gadis ini.

Ini pertama kalinya joy melihat gadis secantik ini dari dekat dan rasanya seperti melihat lukisan hidup secara langsung.

Ini pertama kalinya joy melihat gadis secantik ini dari dekat dan rasanya seperti melihat lukisan hidup secara langsung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kulitnya seputih susu. Bahkan urat nadinya sampai terlihat seakan-akan kulitnya itu transparan. Bola mata yang berwarna hitam legam dengan doble eyeliner. Hidung kecil yang mancung. Bibir mungil yang lembab dan sedikit tebal berwarna pink.

"Ayo kita berangkat sekolah joy." Ucapnya dengan suara yang lembut. Suaranya terdengar cantik secantik wajahnya.

Joy mengerutkan keningnya. Siapa gadis cantik ini. Gadis ini juga menggunakan seragam yang sama dengan yang dia pakai sekarang. Apakah gadis ini juga bagian dari prank? Tapi dimana kamera itu tersembunyi?

Joy mengerjapkan mata beberapa kali. Semua terasa aneh. Sungguh ini adalah prank paling tidak bermutu yang pernah seseorang lakukan.

"Ayo joy kita bisa terlambat." Gadis cantik itu dengan agresif menggandeng tangannya hingga sampai halaman rumah.

Darimana gadis ini tau namanya?
Joy menengok ke sekeliling barangkali ada kamera yang tersembunyi. Hasilnya nihil. Mungkin ia tau dari nametag nya?

Joy melirik ke arah nametag gadis cantik disampingnya. Irene tengala saputri. Nama yang cantik secantik wajahnya.

"Kau siapa? Aku akan berangkat ke sekolahku. Kurasa kita tidak satu sekolah." Joy mengatakannya dengan hati-hati. Entah mengapa ia takut membuat gadis ini tersinggung.

Diluar dugaan gadis itu malah tertawa lepas. Tawa tercantik yang pernah joy lihat seumur hidup. Mungkin seperti ini rasanya bertemu artis terkenal.

"Kau masih tidur? Hentikan leluconmu itu joy... Kita sudah telat." Gadis itu mendorong joy agar masuk ke dalam mobilnya.

Di lihat dari body mobil ini saja sudah terlihat mahal. Kira kira merek mobil ini apa? Sport?? Gadis itu pasti anak orang kaya. Ia dan gadis bernama Irene itu duduk di kursi penumpang. Mereka diantar oleh seorang supir paruh baya.

"Tolong turunkan aku di halte depan." Pinta joy.

"Hah??"

Irene menatap joy dengan tatapan sedih. Joy tak mengerti. Ia bahkan tak mengenal gadis disampingnya ini tapi kenapa rasanya tak nyaman?

"...."

"Baiklah, tapi kita turun setelah sampai di sekolah Joy." Lirihnya.

Apa yang salah dengan ucapan joy tadi? Ia kan hanya ingin pergi ke sekolahnya dan yang pasti sekolah itu bukan tunas bangsa. Joy ingat kalau sekolah yang menerimanya itu SMA Brawijaya.

Setelah itu keheningan yang ada diantara mereka berdua. Joy sibuk memikirkan apa yang sedang terjadi sekarang dan irene yang menatap jendela mobil.

peran pendukungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang