08 ⚊ MULAI MENJAUH (LAGI)

820 67 0
                                    

Jeslyn masih kesal pada Arvind. Sementara Arvind? Dia hanya terdiam sambil sesekali menggoda cewek-cewek yang ada di restoran itu. Menghiraukan Jeslyn disampingnya.


Tadi, Arvind mengajaknya menonton film kartun, ehhh yang ditonton malah film horror yang sialnya buat Jeslyn berteriak hingga suaranya hampir habis.

“Lo tuh hargain gue enggak, sih?!” tanya Jeslyn kesal.

“Kenapa, sih?” tanya Arvind tanpa mengalihkan tatapannya pada satu gadis di pojok.

Jeslyn mengikuti arah pandang Arvind. Disana, ada satu cewek cantik dengan balutan dress soft pinknya apalagi bando yang menambah kesan manis gadis itu.

“Cantik, kan?” tanya Arvind pada Jeslyn namun matanya melihat yang lain.

Sumpah! Kalo tahu kek gini, gue enggak bakalan baper sama yang dimobil tadi! Arvind sialan!! Gue malah benci sama lo!.

“Iya, kenapa enggak lo deketin?” tanya Jeslyn seraya memandang Arvind.

Arvind mengalihkan pandangannya pada gadis cantik dihadapannya, “Boleh?” tanyanya dengan senyum tengilnya.

“Gih,” kata Jeslyn membalas.

“Bener ya?” tanya Arvind kembali memastikan.

Jeslyn tersenyum manis seraya memainkan ponselnya. “Iya, sana cepetan! Keburu kabur,” titah Jeslyn dengan senyum meyakinkan.

Arvind beranjak dari duduknya lalu menghampiri gadis pojokan itu. Jeslyn yang melihat hanya memutar bola mata malas.

Sekali playboy ya tetap playboy.

Jeslyn memandang Arvind dan cewek pojokan yang terlihat memerah. Gue tadi kayak tuh cewek pojokan enggak ya? Memerah gitu?

Karena ponselnya berdering, Jeslyn segera beranjak pergi tanpa menghampiri Arvind untuk berpamitan.

Sementara Arvind, cowok itu masih terus merayu cewek yang namanya Aura. Dia anak SMA yang baru saja kelas X.

“Sama siapa Kakak kesini?” tanya Aura dengan senyum cantiknya.

“Sama bidadari, dia ada dis--- loh?! Kok enggak ada?!” ujar Arvind mendadak panik.

“Siapa yang enggak ada, Kak?” tanya Aura sedikit kecewa.

“Dia calon masa depan gue,” jawab Arvind membuat bahu Aura merosot.

Jeslyn duduk seorang diri di kelasnya. Dia mengotak-atik ponselnya. Instagram. Itulah yang dimainkan Jeslyn, meski terlihat seperti tomboy, Jeslyn tetaplah cewek yang suka bergaya. Selfi.

“Oy!” sentak seseorang.

Jeslyn mendongak dengan wajah datarnya, “Apa sih?!” kesal Jeslyn lalu kembali menatap ponselnya.

Arvind berjongkok di samping kanan Jeslyn lalu merampas ponsel Jeslyn membuat Jeslyn kesal.

“Apa sih, Vind?!” kesal Jeslyn bertanya.

“Lo kenapa, sih?” tanya Arvind dengan kening mengerut.

“Mending mulai saat ini, lo jauh-jauh dari gue! Gue benci sama lo!” kata Jeslyn pelan namun penuh penekanan.

“Gue salah apa sama lo? Gue minta maaf,” kata Arvind lembut.

Jangan kegoda sama jelangkung di depan lo, Jes!

“Kalo emang lo cowok! Pikirin kesalahan lo, dan sekarang lo pergi!” usir Jeslyn lalu merampas ponsel dari tangan Arvind.

“Kalo lo enggak mau pergi, biar gue yang pergi!” kata Jeslyn bersiap pergi namun Arvind lebih dulu menahan pergelangan tangannya.

“Gue pergi dulu.”

Setelah kepergian Arvind, Jeslyn menendang meja di hadapannya dan tanpa dikomando air matanya turun.

Sakit. Lo milih ninggalin gue demi cewek lain, Ar? Gue benci sama lo! Tapi sialnya, gue juga mulai jatuh cinta sama lo!

Bersambung...

Woahhh, Neng Jeslyn patah hati gegara Abang Arvind yang lebih mentingin cewek lain.

𝙵𝚄𝙲𝙴𝙺[𝚋𝚘𝚢] ✔Where stories live. Discover now