01 ⚊ ARVIND RESEK!

3K 108 0
                                    

Di koridor kelas X di SMA Dirgantara. Ada dua orang berbeda gender terus saling mengejar layaknya dalam drama percintaan. K-drama.


“Berhenti enggak lo!” teriak si cewek.

Perkenalkan Jeslyn Meida Adalberto yang tengah mengejar seorang cowok bernama Arvind Alfarezi Dirgantara. Kedua mahkluk Tuhan yang tak pernah bisa akur, layaknya kucing dan anjing.

“Dasar jomblo!” balas teriak Arvind meledek Jeslyn.

“Arvind! Bikin kesel gue mulu, lo ya!” teriak Jeslyn frustasi.

“Hahaha, emang bener, 'kan kata gue? Jomblo dasar!” hina Arvind semakin membuat Jeslyn kesal setengah mampus.

“Gue enggak jomblo! Cuman jodoh guenya masih otewe,” balas Jeslyn tak mau kalah sembari menghentikan langkahnya.

Capek.

Arvind mendekat pada si cewek yang menahan kesal di tempatnya berdiri. Arvind mendekatkan bibirnya pada telinga kanan si cewek, lalu berbisik.

“Makanya ... pacaran aja sama gue biar lo enggak jomblo lagi!”

Arvind langsung ngacir saat si cewek bersiap untuk memakinya lagi.

“Arvind!!! Gue benci ya sama lo!!” teriak si cewek.

“Iya benci, benar-benar cinta!” balas Arvind semakin membuat si cewek frustasi kesal.

Jeslyn memandang punggung tegap Arvind yang sudah menjauh.

“Playboy cap lem perekat lo!!” teriak Jeslyn menghina Arvind yang dibalas tertawa keras cowok yang mulai menjauh itu.

“Gue bener-bener kesel sama lo, Arvind!” desis Jeslyn geram.

Jeslyn memasuki kelasnya dengan tampang kesal. Rok span abu selututnya terkena imbas karena terus dipilin ujung roknya.

Andrea dan Alvinsa yang melihat raut kesal Jeslyn meringis prihatin. Keduanya saling pandang saat Jeslyn duduk di samping Andrea.

“Kenapa lo?” tanya Andrea yang berada di sampingnya.

Alvinsa yang duduk dihadapan Jeslyn juga penasaran, “iya ... kenapa, Jes?” tanya Alvinsa ikut penasaran.

“Gue kesel, masa!” ketus Jeslyn seraya menangkup kedua pipinya.

“Kesel? Sama siapa?” tanya si cerewet Alvinsa.

Jeslyn memandang datar Alvinsa yang membuat si cerewet itu kicep. “Kenapa?” tanya Alvinsa bingung.

Andrea yang merasa Alvinsa kurang peka, dan Jeslyn yang labil akan emosinya hanya pasrah menghela napas gusar.

“Arvind?” tanya Andrea kelewat santai mengabaikan Jeslyn yang mengerucutkan bibirnya.

“Au ah! Kuping gue panas tiap kali ngomongin si Arvind!” ketus Jeslyn.

“Jangan terlalu benci sama dia Jes, lo enggak ngaca ya?” tanya Alvinsa.

Jeslyn dan Andrea mengerutkan keningnya heran. “Ngaca sama siapa?” tanya Jeslyn.

“Noh ... yang di samping lo, bilangnya sih benci juga, tapi ... endingnya pacaran juga kan,” balas Alvinsa polos.

Jeslyn yang ngeh malah tertawa ngakak, apalagi saat melihat wajah muram Andrea.

“Gue cuman enggak perlu terlalu benci sama Arvind, takutnya kayak korban yang duduk disamping gue,” balas Jeslyn.

Jeslyn dan Alvinsa semakin puas kala melihat Andrea yang pura-pura menyibukkan diri. Jeslyn dan Alvinsa berhighfive seraya berteriak, “Yes!”

“Awas! Lo nelen ucapan lo sendiri, Jes!” ketus Andrea semakin membuat tawa kedua sahabatnya kencang.

“Jangan ngakak terus ya lo!” geram Andrea seraya mengusap kedua wajah sahabatnya kasar.

Alvinsa dan Jeslyn menghentikan tawanya. Jeslyn memandang Andrea dan Alvinsa dengan senyuman tulusnya.

“Makasih ya, berkat kalian berdua ... gue udah gak cemberut lagi,” ucap Jeslyn tulus.

Andrea, si cewek galak yang katanya killernya SMA Dirgantara yang selalu menunjukkan wajah jutek kini tersenyum. “Jes ... ini udah tugas kita sebagai teman, sahabat, keluarga buat hibur lo,” ucap Andrea yang disetujui Alvinsa.


“Bener, Jes.” Alvinsa menyahut.

“Pelukan dong,” ucap Jeslyn seraya merentangkan kedua tangannya.

Alvinsa dan Andrea tertawa kecil lau menyambut pelukan hangat Jeslyn.

We are best friend forever,” ucap ketiga sahabat yang tengah berpelukan itu.



Bersambung...

Baru part pertama, gimana ... menurut kalian? Suka enggak? Maaf ya kalo terlalu klasik, namanya juga masih belajar, hehe 😆.

𝙵𝚄𝙲𝙴𝙺[𝚋𝚘𝚢] ✔Where stories live. Discover now