Part 15

290 24 1
                                    

Happy Reading Gaes
Jangan lupa Voment ya...



     Tak terasa langit sore telah tiba dan kelas Jennie sudah usai. Semua mata kuliah sudah ia lewati dengan lancar tanpa hambatan. Lalu sekarang Jennie bersiap untuk keluar kelasnya dengan menggunakan Headphone seraya mendengar lagu-lagu kesukaannya daripada harus mendengar orang orang asing itu berbicara.

Tap
Tap

"Hei..."

Deg!

Darah Jennie seperti berhenti mengalir saat itu juga. Saat tangan seseorang yang sekelas dengannya tapi jarang berinteraksi dengannya itu menggenggam tangannya. Benar-benar membuat Jennie takut akan penyakit anehnya itu kembali saat seperti ini.

Ingin sekali melempar tangan yang sampai sekarang masih setia menggenggam lengannya. Jennie menarik nafas cukup panjang dan menahan sakit di dalam tubuhnya yang menyiksa. Dan seperkian detik kemudian Jennie memutuskan untuk menengok ke seseorang tersebut lalu perlahan melepas gengaman tangan tersebut.

"Mianhae. Aku hanya akan mengundang mu ke acara ulang tahunku besok malam..." Seru perempuan berambut blonde yang cukup panjang, Jennie fikir baru kali ini ia berbicara padanya.

Padahal Jennie tahu sudah hampir 1tahun mereka berada di kelas yang sama. Perempuan itu memberikan Jennie secarik amplop cantik yang sudah di design semewah mungkin.

"Ne. Khamsamnida" Ucap Jennie cukup formal membuat temannya itu sedikit heran

"Eoh? Semoga kau datang..." Sambung wanita itu Lalu pergi meninggalkan Jennie yang masih memandang amplop tersebut.

Beberapa detik kemudian, Jennie membuang nafas yang sudah tertahan sejak tadi saat perempuan asing itu memegang tangannya.

Jennie melanjutkan langkahan kakinya dan keluar dari kelas yang sudah sangat sepi, Jennie pun menghampiri kakanya yang sedari tadi sudah menghubunginya untuk segera keluar.

•••

Aku sangat bosan berada di unit seperti ini, sepertinya hari ini aku akan mengunjungi rumah Jungkook untuk sekedar bermain, dan bertemu dengan Eomma nya yang sangat baik dan lembut.

Eoh, Jungkook juga mengatakan bahwa kemarin Lalisa baru saja kembali ke Korea.

Lalisa adalah kekasih Jungkook yang juga sudah kenal dekat denganku dan teman-teman Jungkook yang lainnya Terkadang aku miris kepada wanita cantik itu, ia sangat mencintai Jungkook dan sangat percaya kepada lelaki sialan itu yang notabenenya adalah sahabatku, ia mempercayai bahwa Jungkook adalah lelaki yang tak akan macam macam jika wanitanya sedang tidak berada di dekatnya. Padahal, baru saja Lalisa tinggal dalam waktu satu minggu untuk bertemu dengan orang tua nya di Thailand, sudah berapa kali Jungkook memasuki room di club bersama wanita wanita jalang itu. Bahkan ia tak pernah menanyakan tentang kepribadian Jungkook kepada kami sebagai sahabatnya. Aku jadi berfikir, Lalisa itu polos atau bodoh? Entahlah!

Tapi, Jungkook memang terlihat sangat pandai menyembunyikan kebusukannya itu, jika seperti ini aku merasa bahwa sahabatku memang sangat jahat. Tapi bagaimana pun ia adalah sahabatku.

Maaf telah menjelek jelekan mu kookie!

Jam telah menunjukkan pukul tiga sore, tanpa meminta izin dulu kepada Jungkook aku langsung saja menginjak pedal gas mobil ku untuk menuju rumahnya. Urusan ia sudah pulang atau belum, aku tak peduli. Yang terpenting pasti di rumahnya sudah ada 2 wanita cantik yang siap menyambutku dengan senang hati.

~

Modeun ge gunggeumhae
How's your day
Oh tell me (oh yeah, oh yeah, oh yeah, oh yeah)
Mwoga neol haengbokhage haneunji
Oh text me (oh yeah, oh yeah, oh yeah, oh yeah)

Your every picture
Nae meorimate dugo sipeo
Oh bae
Come be my teacher
Ne modeun geol da gareuchyeojwo
Your 1, your 2

Listen my my baby naneun
Jeo haneureul nopi nalgo isseo
Geuttae niga naege jwossdeon du nalgaero
Ije yeogin neomu nopa
Nan nae nune neol majchugo sipeo
Yeah you makin' me a boy with luv

~
*Dilarang nyanyi ya!*

     Lagu lagu berputar seraya menemani aktivitas mengemudi ku di sore hari ini. Rumah Jungkook dan gedung apartment ku berjarak cukup jauh, jadi sedikit memakan waktu memang. Tapi untungnya jalanan sore ini tak terlalu ramai.

Drt
Drt

Siapa itu menganggu saja, padahal kini giliran lagu favoritku yang di mainkan. Tapi telfon itu sangat menganggu. Siapa yang Menelefon ku dengan nomor tidak di kenal. Apa itu sasaeng? Eoh! Aku bukan idol yang harus mempunyai sasaeng, bukan begitu? Tapi tak menutup kemungkinan jika aku juga bisa mempunyai sasaeng, karna wajah tampanku ini.

Dengan perasaan penasaran aku pun langsung menjawab telfon tersebut.

"Yeobseo?"

"Yeobseo..." Suaranya cukup familiar di telinga ku

"Nuguseyo?" Tanyaku perlahan seraya mengingat siapa pemilik suara itu. Tapi mendengar suaranya saja membuatku sedikit merasakan kepahitan. Ah berlebihan sekali.

"Apa kau benar benar tidak mengingat ku?" Aku ingat! Siapa pemilik suara indah itu. Suara indah yang terdengar sangat menyakitkan bagiku.

Citttttt

Tin

Tin

Tin

Aku tau itu membahayakan, aku menginjak pedal rem cukup kuat di tengah jalan yang cukup ramai ini. Aku benar benar ingat siapa pemilik suara itu. Aku ingat wanita itu dan membuatku gila. Aku tak peduli dengan orang orang itu yang masih setia membunyikan klakson mobilnya.

•••

Siapa ? Hayo siapa? HAHAH

Already ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang