Part 10

356 35 0
                                    

Happy Reading gaes...
Jangan lupa Vote & comment...



Taehyung PoV

Setelah mendapat panggilan dari ayah ku, aku sangat kehilangan mood untuk sekedar berada di club bersama teman-temanku. Sudah hampir 10 perempuan bayaran yang di serukan Hoseok untuk menemani ku, tapi semua ku tolak. Padahal jika mood ku sedang bagus, bisa saja semua perempuan itu ku habisi. Dengan penampilan yang menggoda dan paras yang cantik, pria normal seperti ku pasti tidak akan tahan jika melihat seperti ini. Tapi, aku benar-benar kehilangan mood untuk itu.

Orang tua ku selalu seperti itu, mengambil keputusan sesukanya, dan tak mementingkan kebahagiaan ku sama sekali.

Jika boleh, aku lebih baik di lahirkan dengan keluarga kurang mampu tapi mendapat perhatian lebih dari orang tua daripada harus seperti ini. Bahkan mereka ingin menjodohkan ku dengan perempuan yang usianya sudah di atasku 20 tahun, itu gila bukan? Aku harus menikahi seorang perempuan yang usianya tak jauh dari Eomma.

Itu salah satu alasanku mengapa saat ini aku senang sekali bermain perempuan. Bukan hanya itu, ada lagi. Tapi aku tak bisa menceritakannya sekarang.

Sepulang dari club, aku langsung membersihkan diriku dari bau minuman yang menyengat, dan parfum-parfum perempuan yang menempel dipakaian ku.

Beberapa menit kemudian setelah membersihkan diri, dengan hanya memakai boxer dan seraya mengeringkan rambut. Aku mengambil snack dan minuman soda yang ada di lemari pendingin.

Bukan kah langit malam sangat menyejukkan? Aku menuju balkon untuk menikmati damainya langit malam Seoul kali ini.

"Ya! Park Jimin! Menyebalkan sekali kau ini hahaha"

Woah? Suara siapa itu? Mengapa berisik sekali? Bukankah harusnya ia tahu bahwa malam ini sudah pukul 11 dan semua orang penyewa unit juga pasti sudah tidur.

Dan aku tahu siapa pemilik suara itu,

suara itu berasal dari unit sebelah kiri ku. Pasti itu wanita aneh itu! Tapi mengapa ia terdengar cukup ceria sekali. Siapa lawan bicaranya yang bisa membuatnya tertawa seperti itu? Eoh aku tahu itu pasti Namja nya

"Hahahahahah neeee usianim...." Tawa wanita itu cukup unik, dan tanpa sadar aku bahkan tersenyum mendengar tawanya

"Aku ingin jalan-jalan. Apa kau sibuk?" Begitulah pendengaran ku menerima ucapannya yang sedikit samar karna memang jarak antar unit ini cukup besar.

Ide jahil pun muncul dalam benakku

"Hei nona! Kau berisik sekali!" Teriak ku padanya yang berhasil membuat wanita itu terkejut karna teriakanku.

Padahal sungguh, dia tak menganggu ko, karna tetangganya hanya aku, unit sebelah kirinya kosong dan unit sebelah kanan ku kosong. Jadi tak akan ada yang terganggu karna jika sudah beda 2 unit suara tawa sebesar apapun tak akan terdengar. Hanya saja sedikit menjahilinya mungkin bisa mengembalikan mood ku.

"Ku matikan ya..." Eoh sepertinya ia sedang mengobrol lewat panggilan.

"Mianhae!" Jawab wanita yang aku tau pasti itu di maksudkan untukku dan berhasil membuat ku terkikik pelan.

Aku membayangkan bagaiman wajahnya yang chubby itu merasa bersalah. Tapi, aku berfikir akan ucapannya pada seseorang di telfonnya

"Kau ingin jalan-jalan?" Sepertinya aku juga butuh hiburan malam ini. Tapi tak ada jawaban darinya, apa ia sudah masuk? Tak sopan sekali!

"Nona tetangga! Apa kau mau jalan-jalan?" Aku mengulangi perkataanku seraya menunggunya menjawab

"Wae? Apa kau menguping?" Mengapa ia terdengar sangat ramah tadi, tapi denganku jawabannya sangat dingin. Apa ia tak bisa mengingat bahwa aku lah yang tadi menolongnya. Baiklah kalau begitu aku akan mengingatkannya

Already ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang