Chapter 16. ♡

2.4K 230 4
                                    

- wHat?! -

"Maaf, aku tidak tahu jika dia akan melakukannya sampai seperti ini," ucap Suga meletakkan secangkir teh kepada Seulgi.

Seulgi menatap suga lekat, dia mencona mencerna kalimat dari Suga.

"A-apa maksudmu?"

Suga menatap Seulgi, lalu menarik nafas.

Flasback --

"Taehyung - Ah, aku tahu kau ditolak dengan Boori karena.. Suga. Iyakan?" Tanya Jennie seraya mengusap punggung Taehyung.

Taehyung masih saja diam, Jennie tersenyum lalu menghela nafas.

"Kau ingin mendapatkan Boori lagi?"

Seketika Taehyung menatap Jennie, "Tidak, aku tidak mencintainya." Jawab Taehyung dingin.

"Kalau kau tidak mencintai Boori, lalu kenapa kau harus melakukan bunuh diri tadi?"

"Aku hanya kecewa."

Jennie mengangguk samar, "Aku lihat, tadi Boori menangis.. tapi Suga justru meninggalkannya."

Taehyung kembali menatap Jennie, "Jangan berboh--"

"Kenapa aku harus berbohong? Tidak ada gunanya, aku dengar juga... Suga adalah teman dekat Seulgi. Bahkan, melebihi dari seorang teman."

Taehyung mengerjapkan matanya, "Teman dekat Seulgi? Calon kakak iparku? B-bagaimana bisa?"

"Bisa, kau lihat ini." Jennie mengeluarkan ponselnya lalu menggeser - geser sesuatu. Dan ia mengarahkan ponselnya didepan wajah Taehyung.

"Kau lihat? Suga dan juga Seulgi berpelukan,"

Mata Taehyung terbelalak saat mengetahui jika itu memang benar Suga dan juga Seulgi, hanya saja Seulgi tidak memperlihatkan wajahnya.

"Itu artinya, Seulgi dan juga Suga sedang berpacaran. Aku lihat dia juga berciuman ditaman--"

"Tapi, Seulgi dan juga Jimin hyung pergi ke Daegu saat itu, bagaimana bisa dia bertemu dengan Suga?"

Jennie berdecak lalu menatap jengah Taehyung, "bukankah Jimin dan juga Seulgi sudah menjalin hubungannya cukup lama? Suga dan juga Seulgi harus disingkirkan dari kehidupan keluargamu. Aku yakin, merekalah dalang dari semua ini."

Taehyung hanya terdiam, dia tidak menyangka jika orang yang dia percayai selama ini justru mengkhianati hyung nya sendiri. Apalagi orang yang sedang berpelukan dengan Seulgi adalah dia yang telah mengambil Boori darinya.

Taehyung merasa tak terima.

"Oke, hubungan kita sama - sama terengut karena mereka berdua," sahut Jennie.

"Lalu?"

"Pertama - tama, buat Jimin membenci Seulgi. Maka aku akan membantu mu menumpas Suga, setuju?" Jennie mengarahkan tangannya didepan Taehyung.

"Bagaimana caranya? Jimin hyung sangat percaya dengan--"

"Haish, kau tinggal tunjukan ini kepada Jimin.. beres," ucap Jennie seraya menunjukkan kembali foto nya.

Taehyung mengangguk samar lalu menyalami tangan Jennie, sebagai tanda kesepakatan.

Padahal, itu bukan Seulgi.
Suga hanya suruhan Jennie yang akhirnya dibodohi.

-

Seulgi kembali meneteskan air mata mendengar penjelasan dari Suga.

"Aku sangat bodoh, jika tahu kalau aku hanya dibodohi seperti ini aku tidak akan meng'iyakannya waktu itu, jangan menangis.. aku bisa membantumu--"

"Maaf, kau tidak perlu membantuku. Aku sudah sangat muak dengan Park Jimin. Aku tidak menyangka, Jimin adalah orang yang mudah terpengaruh.. aku terlanjur benci dengan dia." Potong Seulgi sambil mengusap air matanya yang membasahi pipi.

Suga hanya menghela nafas, dia lalu menatap Seulgi, "Jimin pasti akan sangat menyesal telah meninggalkanmu."

Seulgi tersenyum simpul, "Ah, terimakasih sudah menolongku Suga.."

Suga tersenyum lalu mengangguk.
"Apa kau yakin?"

Seulgi menatap bingung ke arah Suga, "huh?"

"Kau yakin ingin menolak bantuan dariku? Hey, Jimin seperti itu karena dia sudah terlanjur percaya denganmu, wanita yang dia cintai. Setelah mengetahui kau berselingkuh, tentu saja dia akan sangat marah. Aku juga akan seperti itu kalau kekasihku ketahuan berselingkuh,"

Apa yang dikatakan Suga betul, Jimin melakukannya karena dia mencintai Seulgi.

"Kenapa kau ingin membantuku kembali dengan Jimin? Padahal kau dan Jimin saling benci..."

"Ahahaha, aku hanya tidak suka melihatmu seolah - olah kau memang berselingkuh," Suga melirik ke arah Seulgi lalu mengambil teh nya dan meneguknya perlahan, "Kau itu gadis baik - baik, bagaimana jika cerita bohong itu akan tersebar? Kau mau?."

Seulgi mengangguk samar lalu tersenyum manis ke arah Suga.

-

Jimin kembali menghentikkan mobilnya, dia memukul - mukul stir mobilnya. Jimin terlihat sangat frustasi.

Dia mengacak - acak rambutnya, matanya juga merah karena dia menangis.

"Kenapa?! Orang yang ku percayai selalu saja mengkhianatiku?!" Ucap Jimin monolog seraya memegangi kepalanya yang tiba - tiba saja merasa sangat pusing.

"Aku mencintaimu Seulgi - Ah... atau.. hanya Seulgi yang tidak cinta denganku? Ahahah.. benar kata Jennie.." ucap Jimin seraya tersenyum sinis.

Jimin sangat kecewa dengan Seulgi, sangat sangat kecewa.

- TBC -

😢😢😢😢

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

😢😢😢😢

• W H A T •  ( END )Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz