𒆜 01 𒆜 Pertemuan

1.4K 157 39
                                    

"Senyum lo itu berbeda. Ada rasa aneh yang gue rasakan waktu melihatnya."

-----

Hari ini adalah hari pembagian kelas untuk seluruh murid Ouran High School.

Derap langkah kaki dan langkah lari terdengar beriringan di sepanjang koridor-koridor kelas.

Beberapa murid yang sudah menemukan kelas baru mereka memilih duduk sembarangan di depan kelas. Berbincang-bincang dengan teman baru ataupun teman lama mereka yang menjadi satu kelas. Membuat koridor kelas menjadi ramai dengan celotehan para murid.

Seorang murid perempuan terlihat berjalan sendirian sambil menunduk, tidak terganggu dengan kebisingan yang ada. Rambut panjangnya yang tergerai sesekali tersibak angin membuat cewek itu harus membenarkan posisi rambutnya beberapa kali.

Cewek itu adalah Ayona Talitha Putri.

Yona mendongakkan kepalanya menatap sebuah papan pengumuman lalu ia melangkahkan kaki ke kelas itu. Kelas XI MIPA 1.

Yona menyeruak diantara kerumunan orang yang berkumpul di papan pengumuman itu. Membuat beberapa orang mendecak kesal karena posisi mereka terdorong ke belakang.

Begitu sampai di depan papan pengumuman, mata bulatnya langsung menyapu deretan nama yang tertera di kertas yang ditempel pada papan pengumuman itu.

Nihil, tidak ada namanya disana.

Yona menghela nafas pelan, bibirnya melengkung ke bawah. Yona ingin bisa masuk ke kelas unggulan, setidaknya ia ingin merasakan ada di sekitar orang-orang jenius. Tapi apa daya, mungkin memang Yona tidak sepintar itu hingga bisa masuk kelas unggulan.

Yona meneguk ludahnya dengan susah payah, mencoba membesarkan hatinya yang agak kecewa. Ia menghembuskan nafasnya pelan, mencoba bersabar.

Yona memantapkan langkahnya, segera menyeruak di kerumunan papan pengumuman XI MIPA 2. Kali ini papan pengumuman XI MIPA 2 tidak seramai XI MIPA 1, mungkin karena para murid sudah bisa menebak mereka masuk kelas apa. Jadi, mereka langsung menuju kelas itu.

Kali ini, mata Yona dengan cepat memeriksa nama-nama yang tertera.

Lagi-lagi nihil.

Yona meneguk ludah sekali lagi, masih mencoba tenang. Lagipula kelas XI MIPA 2 sampai kelas XI MIPA 5 tidak ada bedanya. Kelas selain XI MIPA 1 tidak dikelompokkan berdasarkan nilai, tetapi diacak.

Yona membenarkan posisi tas punggungnya, mulai melangkah ke kelas selanjutnya. Kelas XI MIPA 3.

Posisi kelas XI MIPA 1 sampai kelas XI MIPA 3 ada di dalam satu gedung dan langsung bersebelahan. Selain itu posisi gedungnya juga sangat dekat beberapa spot penting di Ouran High School salah satunya kantin sekolah. Ini membuat para murid akan senang jika ada di kelas itu karena aksesnya yang mudah.

Dengan langkah ragu-ragu, Yona melewati gerombolan murid perempuan yang berkerumun di sekitar kelas XI MIPA 3 dan langsung menuju papan pengumuman.

Yona mengambil nafas sebanyak mungkin sebelum membaca deretan nama di depannya.

Telunjuk Yona terulur ke kertas dihadapannya. Mengecek satu persatu nama yang ada disana supaya tidak ada yang terlewat.

Lagi-lagi nihil. Nama Yona sama sekali tidak muncul.

Yona mencuatkan bibirnya kesal. Kelas unggulan, dia tidak masuk. Kelas dengan tempat strategis juga tidak masuk.

"Aish, nyebelin banget," gumam Yona dan mulai berjalan pergi.

Your Love [Completed] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang