Chapter 19

1K 120 11
                                    

Boooommmm!*

Suara gemuruh menggetarkan suasana sekitar.

Asal dari suara gemuruh ini bersumber dari pertempuran Nirven.

Argo dan Kirito melihat secara bersamaan kearah pertempuran itu. Mereka melihat Nirven di tutupi aura hitam pekat. Namun berbeda dari aura hitam yang keluar dari dalam diri Nirven. Aura ini seperti selimut api yang membara yang membalut Nirven. Selimut ini mengelilingi Nirven secara teratur, namun memiliki jalur yang kacau dan mematikan.

'apa itu?' hati Kirito dan Argo bertanya pertanyaan yang sama.

Di lokasi dari asal suara itu, Nirven, saat ini sedang menggenggam kedua tangan kakek itu menggunakan tangannya.

Ia menatap kakek itu dengan tatapan dingin dan gila. Walaupun tak terlihat dari luar, di balik topeng Nirven senyum sinis dan di hiasi keirian terbentuk di bibirnya.

Kakek tua itu yang melihat Nirven seperti orang yang berbeda sedikit merinding.

"Apa KAu SuDaH PuaS MeMukUlkU?, SeKaRanG Giliran Ku!!!" Suara gema yang aneh dan mengerikan mengalir dan mendesis di udara. Suaranya sangat mengerikan bahkan seperti suara sayatan pisau yang di tancapkan di hati saat mendengar suara itu.

Sebelum kakek itu merespon perkataan Nirven, pukulan langsung melayang di depan wajahnya.

BANG!*

Pukulan ini berbeda dari yang biasa di keluarkan oleh Nirven, pukulan ini di level yang berbeda.

BANG!* BANG!* BANG!*

Suara pukulan terus terdengar berturut-turut. Ini seperti mengguncang dataran sekitar.

Kakek yang di pukuli bahkan terdiam dan hanya menahan pukulan dari Nirven. Ia sempat beberapa kali melawan dan menyerang balik, namun serangannya di hiraukan dan dihindari dengan liar. Nirven juga memukul membabi-buta namun serangannya sangat fatal.

Beberapa kali juga kakek itu pertahanannya di tembus dan terkena serangan. Serangan Nirven seperti seorang yang haus akan darah dan ingin meminumnya sekali teguk.

Kakek itu terus terpojok, namun jika di lihat baik2, terlihat bahwa HP kakek itu tidak berkurang sama sekali. Ia hanya terlihat kesusahan saja dan menerima serangan Nirven.

Nirven saat ini kehilangan kendali, ia hanya berpikir untuk menyerang dan menyerang. Envy yang melihat ini hanya mengerutkan dahi. 'apa hanya segini keteguhanmu Nirven'.

Envy sedikit kecewa dengan kehilangan kendali yang di alami oleh Nirven. Nirven yang ia lawan tidak mungkin kehilangan kendali sangat mudah oleh keinginan gelapnya.

Namun Envy juga menyadari, semakin ia menemukan ke tujuh dosa dan mendapatkan kekuatan dosa, semakin mudah ia terjerumus kedalam kegelapan.

Mungkin sebelum ia bertemu Envy, Nirven dapat menahan keinginan gelapnya dan juga ia pernah memasuki mode mengamuk ini sebelumnya. Karena itulah Nirven dapat menahan keinginan gelapnya.

Namun kali ini berbeda, tak hanya Nirven sudah memiliki Envy, ia juga menggunakan aura gelapnya, dan juga memiliki hewan peliharaan yang membuat efek samping dari Siner Self semakin menguat. Hal ini membuat keinginan gelapnya menguat beberapa kali lipat.

'semua orang memiliki batasannya, mungkin ini bartasanmu Nirven' kata Envy dalam hati. Ia sedikit mengerutkan dahi namun kemudian ia tersenyum.

'tapi bukan berarti ini hal yang buruk, selama kau memiliki batasan, itu berarti kau bisa lebih kuat lagi. Tembus lah bartasanmu dan lampauilah!' ekspresi Envy mulai menunjukan senyuman irinya yang khas.

Re : Transmigrated into Sword Art Online[Hiatus]Where stories live. Discover now