Chapter 14

1.4K 136 1
                                    

Orang yang di dekat Asuna adalah sesosok pria yang memakai jubah abu-abu dan memakai pakaian pemula dengan pelindung perunggu untuk dadanya.

Nirven juga melihat pria itu menggunakan sebuah pedang yang sangat familiar dengan Nirven.

Pedang itu bernama Anael Blade. Itu adalah hadiah yang di berikan oleh Artha dari desa Horunka.

"Sepertinya aku sedang berada di dalam cerita SAO : progresiv yang menerangkan pertemuan pertama kali Kirito dan Asuna. Perbedaannya sekarang Asuna tidak begitu lelah" Nirven mengangguk melihat kedua sosok di depannya.

Walaupun jarak mereka sangat jauh. Ia dapat dengan mudah menebak kedua sosok itu. Ia melihat kedua sosok itu selesai berbicara dan berjalan kearah lokasi Nirven tempat ia menunggu Asuna.

Nirven yang melihat mereka berjalan memikirkan sebuah ide yang nakal. Ia tersenyum jahat melihat Asuna dan sesosok pria itu berjalan bersama.

'ok. Sekarang kau bahkan memiliki aura iri hati. Sepertinya kau berencana untuk menguasai aura ku ya' kata Envy dengan senyum nakal.

Nirven mengubah ekspresinya dan sedikit merasa bingung.

'sudahlah kau tak perlu pura-pura bingung seperti itu. Kau sebenarnya iri kan karena wanita itu sekarang berduaan bersama dengan pria lain hehehehe' Envy tertawa nakal.

'iri kepalamu!, aku hanya ingin sedikit menjahili mereka. Itu saja!' Nirven membantah perkataan Envy dengan wajah yang sedikit memerah.

'mingkin seperti itu. Tapi kau tahu kan bahwa aku adalah perwujudan dari 7 Dosa Besar yaitu iri hati, Envy. Walaupun hanya sebagian kecil aku dapat merasakan aura iri hati dengan mudah. Dan aku merasakan aura itu di dalam hatimu walaupun itu sedikit' Envy menjelaskan.

Nirven yang mendengar ini sedikit tertunduk. 'apakah yang dikatakan Envy benar, apakah aku memang iri?' Nirven segera menggelandang kepalanya. ' tidak, itu mungkin benar. Tapi aku memang berniat untuk menjahili mereka walaupun ada sedikit iri' Nirven melihat kearah Asuna dan pria di sebelahnya.

'Envy, mungkin kau benar. Tapi walaupun aku iri. Aku tak akan membuat mereka menjauh.' Nirven berbicara pada Envy.

Envy hanya diam saja dan tidak membalas Nirven. Ia tidak tahu alasan di balik mengapa Nirven berkata seperti itu.

Nirven adalah seseorang dari dunia lain dan mengetahui hubungan mereka kelak kedepannya. Tentu saja Envy tidak dapat mengerti apa yang di pikirkan Nirven.

Namun ia mengetahui jika Nirven menunjukan keiriannya. Karena itu ia menyangka bahwa Nirven hanya tidak mau mengaku saja bahwa ia iri.

Nirven membuka inventorinya dan mengeluarkan sebuah jubah abu-abu dan mengganti perlengkapannya dengan peralatan standar. Ia juga menaruh Gauntlet dan Greave miliknya kedalam inventori dan mengeluarkan pedang Anael Blade dan meletakkannya di belakang bahu kanannya.

Nirven ingin membuka topengnya untuk membuatnya semakin asing. Namun ia tak melakukannya untuk beberapa alasan. Tapi ia menemukan sesuatu yang lain yang dapat menutup wajahnya.

Ia membuka topengnya dan membalut wajahnya kecuali matanya dengan sebuah kain berbentuk perban putih. Nirven sekarang tampak seperti orang yang berbeda.

Nirven tersenyum dan langsung bergerak menuju kearah mereka berdua. Nirven mengambil pedangnya dan menyerang pria itu untuk permulaan.

Ting*

Suara dentingan kuat terdengar. Suara ini berasal dari benturan pedang antara Nirven dan pria itu.

Asuna yang melihat pria di sebelahnya di serang langsung menebaskan Rapier nya kearah Nirven. Nirven menghindarinya dengan mudah dan menjaga jarak.

Re : Transmigrated into Sword Art Online[Hiatus]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن