5.2 - Hidden Love

328 59 5
                                    


2. Hidden Love

Jantung Changkyun hanya berhenti beberapa detik.

Dia lalu terbangun di dalam ruangan serba putih yang dengan cepat dia kenali sebagai rumah sakit. Changkyun merasakan kekuatan mengalir kembali dalam saraf-sarafnya. Tentunya dia sudah terbebas dari kekurangan nutrisi. Kepalanya berputar seperti kincir angin. Changkyun mengerjap beberapa kali hingga merasa lebih baik. 16 kata itu kemudian kembali Changkyun bisikkan berulang kali.

Changkyun tidak ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Seseorang pastinya telah menemukan dia sekarat dan membawanya ke rumah sakit. Awalnya Changkyun berharap tetap tidak sadar atau lebih mudahnya langsung mati saja. Kenyataannya dia terbangun dan secara umum dia sehat. Sekarang itu bukan hal penting. Sesuatu yang lebih penting adalah mengingat 16 kata yang pria itu katakan. 16 kata itu adalah segala hal yang Changkyun inginkan untuk sekarang.

Dia melirik pintu ruangannya yang perlahan terbuka. Wajah yang terlihat dari balik pintu adalah Kihyun. Seseorang yang dia kenal. Pria itu bertubuh mungil, mungkin lebih kecil daripada Changkyun. Tapi dia jelas lebih baik daripada Changkyun disegala hal.

"Hai," pria mungil itu menyapa lebih dulu.

Tangan Changkyun terasa kebas, dan ketakutan merayap ke sarafnya seperti virus. Kehadiran Kihyun tidak akan membantu Changkyun dari segi manamun. Satu-satunya hal yang Changkyun lakukan untuk membalas sapaan itu adalah berteriak keras. Mencakar kulitnya dan menendang-nendang.

Kebisingan lebih membuat Changkyun takut. Maka ketika ruang rawatnya mulai penuh oleh manusia, Changkyun hanya bisa meronta-ronta dan menjerit-jerit. Mereka akan tahu. Itulah yang membuat Changkyun ketakutan. Seseorang dengan tangan yang terasa dingin menekan dahi Changkyun dan menjaga kepalanya tidak bergerak. Di antara semuanya, Changkyun tahu sesuatu masuk ke dalam tubuhnya lewat jarum suntik.

Wajah Kihyun yang panik terlihat sekilas ketika Changkyun membuka mata. Kesadarannya tenggelam makin jauh. Seseorang berbisik dengan yang lain.

"Dia mengalami trauma berat setelah pemerkosaan itu."

Tidak.

Changkyun menggeleng putus asa. Hari itu hanya mimpi. Tidak pernah terjadi di kehidupan nyata. Dia tidak pernah disentuh oleh siapapun.

-

Ketika Changkyun kembali terbangun. Kihyun duduk di dekat kakinya, mengupas apel bersama seseorang yang tidak Changkyun kenal. Orang itulah yang pertama tahu Changkyun tersadar, dia menunjuk Changkyun dengan dagunya lalu Kihyun menolehkan kepala.

Sentuhan Kihyun di lengannya membuat Changkyun kembali mengingat kulit kasar yang menyentuh kulitnya. Mencengkramnya dan membuat Changkyun sesak napas.

"Changkyun. Tidak apa. Tidak apa. Kau aman sekarang." Kihyun muncul dalam pandangannya dan berusaha membuat Changkyun tenang. Apa yang terjadi? Changkyun bertanya-tanya. Saat dia menatap mata Kihyun, lalu melihat dirinya sendiri. Changkyun kaget. Dia tidak mengenali dirinya sendiri. Pemuda yang terlihat payah, berpipi cekung dan sorot mata ketakutan.

"Pria itu tidak akan menyakitimu lagi." Kihyun menggeleng menyakinkan.

Changkyun menarik napas lebih panjang dari yang dia inginkan. Kihyun lalu kembali duduk dan mengusap tangan Changkyun dengan lembut. Orang yang duduk di samping Kihyun beranjak mendekati Changkyun.

Dia begitu jangkung dan kurus. Tapi wajahnya tidak terlalu buruk. "Aku adalah dokter yang membantumu selama ini," ujarnya.

Changkyun menatap bingung. Lalu pria itu tersadar dari kebodohannya dan memperkenalkan diri. Namanya Chae Hyungwon.

Telling 'bout Us [JooKyun ] (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang