[Kumpulan fanfic Jookyun] Tidak ada yang tahu kapan teh itu akan disajikan. Kali ini teh yang sama kembali tersaji di atas meja. Cangkir tehnya terbuat dari keramik. Tehnya berwarna kuning pucat. Tidak menarik. Tapi dia tetap meraihnya, menghirup aromanya sejenak dan menyecap dengan ujung lidah. Dia mengecap rasa manis, maka dia menelan keseluruhan teh dan kemudian tersedak. Dia meludah, lagi-lagi tertipu. Tehnya beracun. . . . . . . Seperti yang saya tulis, kedai teh saya memiliki jamuan yang tidak menentu, dan saya bukan peracik teh yang baik. Silakan mampir jika anda ingin. Kedai teh saya tidak akan membunuh, sekedar 'sedikit' menipu. LiberM
50 parts