#13. Santri baru?

2.1K 189 6
                                    

      Jika ujian seluas samudera, maka Allah punya hadiah seluas langit dan bumi.
          -ANTARA TIMUR DAN BARAT-

                          💚💚💚

Raihan dan Alif sudah mulai kelimpungan, sebab mereka sedari tadi belum menemukan tempat untuk santri lelaki. Mereka memilih duduk di pilar masjid, dan menikmati kesejukkan disana.

Mata Alif langsung terbuka ketika melihat seorang santriwati berjalan kearahnya. Alif tak sadar, bahwa ia sedang tersenyum kepada si santriwati tersebut. Raihan pun menyadari, bahwa Alif sedang tersenyum-senyum sendiri seperti orang gila. Raihan menggoyangkan telapak tangan kanannya ke depan wajah Alif, namun tetap saja Alif kekeh masih senyum-senyum sendiri.

"Alif! Sadar!" bentaknya.

Sontak Alif langsung terpekik kaget, dan menatap Raihan dengan wajah kesal. "Ente ganggu ane aja," tukasnya.

Raihan langsung terkekeh, "Lagian kamu liatin apa sih?"

Alif langsung memutarkan kepala, ke arah kanan dan kiri, mencari pemandangan yang sedari tadi membuatnya tersenyum. "Cuma mimpi kali," gumamnya namun masih terdengar ditelinga Raihan.

"Dia bener ada," ujar Raihan.

Alif menatap Raihan dengan serius, "Emang ente tahu?"

Raihan mengangguk mantap, "Tuh!" tunjuknya kepada seorang santriwati yang sedang membawa terpal masjid.

Alif mengarahkan wajahnya untuk terus menatap kepada santriwati itu, entah kenapa sekarang hanya pemandangan itu yang ingin dia lihat.

"Udah ya, mending kita cari dimana ruangan kita," ucap Raihan, lalu dia menghampiri santriwati yang sedang ditatap Alif.

"Permisi, apa saya boleh tanya sesuatu?" ucap Raihan saat sudah berada di depan Santriwati itu.

Santriwati itu langsung menatapnya, "Iya, tentu saja."

"Ruangan untuk santri lelaki dimana ya?" tanya Raihan.

Santriwati itu membelalakkan kedua matanya, ia sesaat menatap Raihan, lalu menatap Alif. "Hmm, maaf dimana yah?" tanya Raihan lagi.

Santriwati itu terpekik, "Ah iya. Kobong cowo disana!" tunjuknya ke arah kanan masjid.

"Baiklah terima kasih!" ucap Raihan, dan berlalu pergi.

Raihan menatap Alif yang entah kenapa tetap berdiri seperti sebuah patung, "Nanti saja nyari gebetannya!" 

Raihan langsung pergi meninggalkan Alif. Alif menghembuskan nafas gusarnya, dan mengikuti Raihan di belakang. Sesaat ia kembali menatap santriwati itu lagi. Entah kenapa, dia ingin menatapnya terus.

Tak lama, mereka sudah sampai di tempat tujuan mereka. Raihan  terus menatap tempat itu tak henti, semua fasilitas sangat lengkap disana, pasti para santri selalu nyaman di sini. Begitu gumamnya tak henti. Namun dia kembali tersadar, bahwa tujuannya kesini adalah untuk mendekati Syifa.

Raihan dan Alif segera mendekati ruangan santri lelaki itu. Tempatnya seperti rumah panggung, dan mereka langsung naik, dan duduk disana.

"Perasaan ane gak enak, yan. Kalau kita terus-terusan begini," ujar Alif dengan mimik wajah khawatir.

"Memang perasaanmu tidak enak, karena sedang jatuh hati, kan?" tukas Raihan, sehingga membuat Alif bungkam.

Tiba-tiba diantara keheningan mereka, dua orang santri datang ke arah mereka.

"Maaf, antum siapa yah disini?"

Raihan dan Alif terpekik kaget, karena mereka merasa sudah seperti maling yang ketahuan.

Antara Timur Dan Barat [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang