#12. Masuk Pesantren?

2.1K 201 4
                                    

    Aku mencintaimu, sebagai apapun kamu, aku akan menerimamu. Dan sejauh apapun kamu, aku akan berusaha mendekatimu.
        -ANTARA TIMUR DAN BARAT-

                            💚💚💚

Aku, kakak, dan Ummi, pergi ke Bandara untuk mengantarkan Abah. Hari ini, beliau akan berangkat Umrah. Sebenarnya, abah sudah pernah pergi Umrah, bahkan Haji, tapi entah kenapa Abah selalu Rindu dengan Rumah Allah disana.

Abah pergi Umrah selama satu bulan saja. Setelah pesawat yang Abah naiki sudah berangkat, kami bersiap untuk kembali pulang.

Setelah di rumah, aku langsung membanting tubuhku ke kasur. Di jam 2 pagi seperti ini, menurutku adalah waktu yang pas untuk tidur, tapi itu bukan kebiasaanku. Karena sudah memasuki sepertiga malam, aku memilih untuk melaksanakan sholat tahajud.

Aku segera mengambil Air wudhu, dan setelah itu melaksanakan sholat tahajjud sebanyak 12 Rakaat.

Untuk pelaksaan sholat tahajud adalah ketika setelah bangun dari tidur dan setelah shalat isya, baik diawal malam (sepertiga malam pertama antara waktu isya dan pukul 22.00 WIB), tengah malam (sepertiga malam kedua, antara pukul 22.00 dan pukul 01.00 WIB), maupun akhir malam (sepertiga malam yang terakhir, antara pukul 01.00 sampai menjelang subuh). Sepertiga malam yang terakhir inilah waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat tahajud. Karena menurut hadis Nabi, pada waktu itu rahmat Allah turun, sehingga barang siapa berdoa akan dikabulkan, barang siapa meminta akan diberikan, dan barang siapa memohon ampun akan diampuni oleh Allah SWT.

Setelah selesai melaksanakan shalat tahajud, aku langsung mengambil Al-Qur'an dan membacanya. Satu hari minimal membaca Al-Qur'an sepuluh ayat, dan maksimal sebanyak mungkin. Disetiap kalimatnya, Al-Qur'an mengandung makna dan doa, bayangkan ketika kita membacanya, tanpa sadar bahwa kita ternyata sedang berdoa kepada Allah.

Maka, jadikanlah Al-Qur'an sebagai agenda utama dalam hidupmu. Karena Al-Qur'an akan membimbingmu kedalam ketenangan, dan kedamaian.

Sebesar apapun masalahku, disaat aku membaca Al-Qur'an, maka disaat itulah hatiku pun merasa tenang. Selalu saja kalimat itu yang kujadikan sebagai penyemangat diriku.

Tak lama setelah membaca Al-Qur'an, suara adzan subuh pun berkumandang. Aku segera pergi ke masjid Ar-Rohman untuk melaksanakan Shalat subuh berjama'ah disana.

Suasana masjid sudah mulai ramai. Di suasana subuh seperti inilah, para santri semangat untuk beraktifitas kembali. Setelah sholat subuh, mereka mengaji.

Aku segera kembali kerumah, untuk membantu ummi dan guru lainnya yang sedang menyiapkan sarapan pagi untuk santri.

"Assalamu'alaikum," salamku kepada ummi dan guru-guru pesantren lainnya.

"Wa'alaikumsalam warrohmatullah wabarokatuh!"

Aku segera ikut duduk, dan membantu mereka membungkus setiap makanan.

                          💚💚💚

Matahari sudah menampakkan sinarnya. Hari ini, Raihan dan Alif sudah siap untuk menjalankan misi mereka. Alif sudah berpakaian layaknya seorang santri, lengkap. Begitupun dengan Raihan, dia pun sudah berpakaian sama seperti santri, namun begitulah yang dia rasakan, risih dan tak nyaman.

Raihan terus menaik-turunkam sarungnya, karena bentar-bentar terbuka dan terus begitu.

Alif terkekeh melihat Raihan yang kelihatannya sangat kesulitan memakai sarung, "Lagian ente ada-ada saja! Segala pakai sarung. Kalau gak bisa, pakai celana panjang saja, tapi jangan jeans!" tukas Alif.

Antara Timur Dan Barat [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang