三十五

3.1K 502 41
                                    

Masih fleshbek. Aduh ini lama amat fleshbeknya. Capek akutu

"Eehh, Lan Zhan!! Maap kek elah! Disantet doang kok marahnya sampe ujung kulon!" Wuxian ngejar Wangji sambil mohon mohon.

Ya iyalah, siapa yang nggak marah kalo tau jadi korban santet? Meski santetnya nggak mempan...

"Hmph." Meski mendengus, Wangji masih tetep muka datar.

"Ehh... Lan Zhan, kau marahnya beneran?"

Wangji tetep jalan dan mengabaikan Wuxian. Sialnya Wangji jalan ke ruang dosen. Wuxian anti banget sama ruangan penuh guru yang membencinya.

Eit, meski sering bolos, otak encer Wuxian sudah melebihi otak para guru. Wuxian juga sering ngoreksi para guru dengan bahasa nggak sopan didepan semua mahasiswa. Jadinya para guru ini kesel sama Wuxian pake banget.

Akhirnya, Wuxian berhenti mengejar Wangji karena takut digebuki saat masuk ke dalam ruang dosen.

"Aiss... kenapa santetnya nggak mempan ya? Yah, bukannya aku pengen banget Lan Zhan di santet sih... tapi...," Wuxian mikir-mikir dulu. "Kayaknya aku melakukan santet dengan prosedur yang benar deh..."

Wuxian jalan-jalan sambil mikir. Beberapa kali menyapa beberapa temannya dan klien santetnya. Tanpa sadar, Wuxian masuk ke daerah hewan-hewan. Kampusnya Wuxian ini emang mantap jiwa, punya kebun binatang sendiri.

Wuxian masuk ke daerah kelinci. Iseng, dia ngelus-ngelus seekor kelinci yang lagi makan rumput.

"Relaks aja dulu," gumam Wuxian terlena dengan kelucuan kelinci.

Kukuruyukk.... Tiba-tiba perut Wuxian bunyi. Laper, baru sempet minum tianzi xiao doang tadi pagi.

Sial, rekeningnya udah kosong gegara foya-foya, duit klien terbarunya udah diambil balik....

"Makan apa aku sekarang...," gumam Wuxian nestapa. "Ngutang dulu aja kali ya..."

Mata Wuxian menatap kelinci yang dielusnya.

Sate kelinci.

Dua kata yang terlintas di otaknya.

Dan kelinci putih tak berdosa itu dibawa pergi.

Sepupuan [ hiatus ]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt