十四

4.6K 761 39
                                    

"Mama, A-Ling gimana?" tanya Sizhui setelah mencuci piring.

Om Wuxian menengok pada Sizhui. "Oh, dia sudah tidur. Tapi susah juga, dia nempel begini," kata Om Wuxian sambil meringis. Jin Ling itu tidurnya sambil meluk Wuxian. "Lan Zhan, aku tidur disini aja, ya. A-Ling udah nyenyak. Kalau disuruh pindah kasian."

Om Wangji mengangguk pelan. Lalu ia mengatur sofanya agar Om Wuxian bisa meluruskan kaki. Untungnya dia beli sofa yang bisa jadi kasur juga.

Sizhui kemudian pergi mengambil bantal dan selimut untuk mama dan adik sepupunya yang tampak manis tidur berdua begitu.

Om Wuxian bahkan sempet selfie biar dijadikan bukti bahwa dirinya pernah tidur bareng A-Ling. Dia juga mengepos-nya di instagram. Lalu Om Wuxian memikirkan sebuah kemungkinan yang membuatnya memutuskan untuk mematikan HP-nya. Meski gaptek, Om Wuxian masih bisalah main instagram.

Setelah diberikan bantal dan selimut oleh Sizhui, barulah Om Wuxian memejamkan matanya.

.

Esoknya, untunglah Jin Ling tidak teriak-teriak karena habis satu sofa tidur dengan Om Wuxian. Mungkin karena semalam Om Wuxian tampak seperti ibu sungguhan, Jin Ling sedikit merubah pandangannya.

Sedikit informasi saja, Om Wuxian bisa keibuan seperti karena sudah merawat Sizhui sejak lahir, meski dengan ia masih heboh dan tidak jelas. Om Wuxian juga dulu tidak bisa menghibur orang yang sedang sedih, tapi sekarang sudah bisa karena berbagai macam hal terjadi sebelum Om Wuxian dan Om Wangji menikah.

"A-Ling? Sudah bangun?" sapa Sizhui dengan senyum manis.

Wajah Jin Ling memerah, diabetesnya kambuh melihat Sizhui tersenyum manis. Dia mengangguk pelan.

"Kamu hari ini sekolah?" tanya Sizhui melirik seragam yang ada di pelukan Jin Ling. "Padahal kalau mau bolos juga nggak papa, kok."

What!? Kalo Jin Ling bolos, nanti pelajaran sekolah gimana!?

Tadinya mau ngomong gitu sih. Tapi... "Aku mau ketemu Fairy." Begitu sadar, Jin Ling menutup mulutnya.

Sizhui mengerutkan alisnya. "Fairy?"

"Ng, itu anjingku yang ada di penitipan hewan," jawab Jin Ling gugup. "Biasanya aku selalu bermain sama dia habis pulang sekolah."

Sizui menaikkan alisnya. "Jadi pas kemarin telat juga karena Fairy?"

Jin Ling menelan ludah. Ia mengangguk. "Aku minta maaf."

Sizhui menghela nafas. "Yaudah. Kamu nggak usah sekolah dulu. Kita main sama Fairy hari ini sampe puas," ajak Sizhui dengan senyum simpul.

Mata Jin Ling berbinar-binar, tapi segera redup. "Tapi nanti izin ke sekolahnya gimana?"

Sizhui menunjukkan HP-nya. "Mama pasti bisa bantu!"

Sepupuan [ hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang