12 : Bertemu (Revisi)

8.1K 1.1K 115
                                    

Disclaimer : Naruto bukan milik saya

Don't like don't read

Warning : Bahasa tidak baku, EYD tidak sempurna, karakter OOC

.

.

12 : Bertemu

.

.

Sakura mengetuk-ngetuk meja dengan menggunakan ujung jarinya untuk mengendalikan perasaan gugup yang merayapi hatinya.

Sebentar lagi ia akan bertemu dengan putrinya.

Sakura melirik arlojinya. Lima menit lagi Sasuke dan Sarada akan tiba. Sepasang mata hijau Sakura melirik ke arah pintu restoran, ia berharap semoga pertemuannya dengan Sarada hari ini berjalan dengan lancar.

Dulu tanpa sengaja ia mengatakan jika ia membenci Sarada karena bocah itu membuat hidupnya hancur. Demi Tuhan, Sakura tidak bermaksud berkata seperti itu. Ia hanya... terbawa emosi karena kedua orang tuanya mengungkit-ungkit tentang Sarada.

Sakura menggelengkan kepalanya sambil mencoba bersikap positif. Ia tidak boleh memberikan kesan negatif di hadapan Sarada.

Dari balik jendela restoran, Sakura melihat sosok Sasuke dan seorang bocah berambut hitam berjalan memasuki restoran. Sakura tersenyum, mereka telah tiba. Akan tetapi senyum Sakura langsung luntur ketika melihat Sarada menggandeng wanita berambut panjang yang kemungkinan besar adalah ibu tirinya.

Apa maksudnya itu?! Apakah Sasuke sengaja membawanya untuk menghina Sakura? Apakah Sasuke membawa wanita itu dengan tujuan memberikan pernyataan jika Sakura tidak akan mungkin menjadi ibu Sarada karena posisi itu telah diisi oleh wanita lain?

Sakura berusaha memasang ekspresi selembut mungkin ketika ketiga orang itu mendekat ke arahnya. Ia ingin memberikan kesan terbaik untuk Sarada.

"Maaf membuatmu menunggu." Ujar Sasuke dengan tenang. Wanita berambut panjang itu tersenyum manis pada Sakura.

"Aku tidak menunggu lama." Sakura berusaha tersenyum. "Silahkan duduk."

Sarada menggandeng Hinata dan mengajaknya duduk berdampingan, pada akhirnya Sasuke mengambil tempat duduk di samping Sakura. Di meja yang berisi empat kursi itu, Sarada memilih tempat duduk bukan di samping ataupun di depan Sakura. Sarada sengaja memilih tempat duduk di samping Hinata dan berhadapan dengan Sasuke.

Sakura berusaha mengabaikan rasa kecewa di hatinya dan menyapa wanita berambut panjang yang duduk di hadapannya. "Senang bertemu denganmu, namaku Sakura Haruno."

"Senang bertemu dengan anda, Sakura-san. Nama saya Hinata."

Namanya Hinata huh... sejujurnya Sakura tidak tahu mengapa Sasuke memilih wanita ini untuk menjadi istrinya. Hinata terlalu... biasa.

Pada akhirnya Sakura sedikit berbasa-basi dengan Hinata untuk menyingkirkan rasa canggung di meja ini.

Sakura masih belum tahu apa yang bisa ia lakukan untuk berinteraksi dengan Sarada yang sibuk menatap keluar jendela.

Ketika si pelayan tiba dan membawa buku menu, Sakura merasa kesempatannya telah tiba. "Sarada ingin pesan apa?" Tanyanya dengan nada seramah mungkin.

Sarada hanya memandanginya sekilas, bocah itu lalu menarik-narik lengan baju Hinata. "Apakah ada menu ayam?" Tanyanya sambil menatap Hinata.

Sakura membeku. Begitu pula dengan Hinata yang tidak menyangka Sarada akan bersikap manja padanya ketika berada di hadapan Sakura.

Situasi ini terasa... canggung.

Diamond (Revisi)Where stories live. Discover now